1

466 24 2
                                    

JAKARTA

Gumara duduk termenung di teras rumahnya yang sederhana, memandang ke kejauhan seolah mencari jawaban yang tak kunjung datang. Sudah tujuh belas tahun sejak Pitaloka, wanita yang sangat dicintainya, hilang tanpa jejak. Perintah Datuk Abu, ayah Pitaloka, untuk menghentikan pencarian terasa berat, namun Gumara tak punya pilihan lain selain mematuhinya. Kenangan tentang Pitaloka masih membayanginya, namun kehidupan harus terus berjalan, terutama demi putri kecil mereka, Sekar Kemuning atau biasa dipanggil dengan sebutan Key, yang kini semakin beranjak remaja dan membutuhkan sosok ibu.

Wiwit, janda muda yang baru saja ditinggal oleh suami dan bayinya, tak pernah menyangka akan menikah dengan Gumara. Bukan cinta yang mempertemukan mereka, melainkan nasib dan kebutuhan. Wiwit tak punya tempat bernaung, sementara Sekar membutuhkan seorang ibu. Pernikahan mereka bukanlah hasil dari harapan, tetapi lebih sebagai jalan keluar untuk bertahan hidup di tengah kepahitan hidup masing-masing.

Di dalam hati, Wiwit merasa tertekan. Dia merindukan keluarganya yang hilang, terutama bayinya yang baru saja meninggal. Namun, ia tak ingin memperlihatkan kesedihannya kepada Gumara atau Sekar. Ia tahu perannya di rumah ini, dan meskipun terpaksa, ia berusaha menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu untuk Sekar.

Di sisi lain, Gumara merasa pernikahannya dengan Wiwit hanyalah kewajiban. Cintanya yang sesungguhnya tetap tertambat pada Pitaloka. Namun, demi Sekar, ia berusaha memberikan yang terbaik, walau hatinya terasa hampa. Sekar, yang tumbuh tanpa ibu kandungnya, membutuhkan bimbingan dan kasih sayang seorang perempuan, dan Wiwit diharapkan dapat mengisi kekosongan itu. Meski tanpa cinta, baik Gumara maupun Wiwit menjalani pernikahan tersebut dengan terpaksa Gumara ingin memastikan Sekar Kemuning tumbuh dengan sosok ibu, sementara Wiwit menerima nasibnya karena situasi sulit yang ia hadapi sebagai ibu tunggal.

Seiring berjalannya waktu, perasaan terpaksa itu perlahan memudar. Gumara, yang dulu selalu memikirkan Pitaloka, mulai menerima bahwa masa lalu adalah bagian dari dirinya, namun bukan lagi beban. Ia mulai membuka hatinya untuk Wiwit, dan Wiwit, dengan kelembutan dan kesabarannya, berhasil menyentuh sisi terdalam Gumara yang selama ini tertutup. Mereka bersama-sama merawat Sekar Kemuning, mengasuhnya dengan penuh kasih sayang.

...

Kini, 17 tahun kemudian, Gumara dan Wiwit hidup dalam harmoni, mengubur luka masa lalu dan menggantinya dengan cinta yang baru. Rumah mereka selalu dipenuhi kehangatan, dan keluarga kecil itu dikelilingi oleh cinta dan kebahagiaan. Sekar Kemuning tumbuh menjadi seorang wanita muda yang cantik dan cerdas, berkat perhatian dan cinta yang diberikan oleh kedua orang tuanya.

Gumara kini benar-benar bisa menerima kehidupannya yang baru bersama Wiwit, menyadari bahwa terkadang, takdir membawa kita ke jalan yang tak terduga, namun penuh dengan kebahagiaan yang tak disangka-sangka. Keindahan keluarga kecil itu tampak sempurna di mata dunia luar. Namun, di balik tawa dan kebersamaan yang mereka miliki, tersimpan sebuah rahasia besar yang selama ini mereka sembunyikan dari Sekar.

Wiwit bukanlah ibu kandung Sekar Kemuning.

Gumara dan Wiwit selalu bersepakat untuk menjaga rahasia ini, berusaha melindungi Sekar dari luka yang mungkin datang bila mengetahui kebenaran. Sejak awal, Wiwit dengan sepenuh hati menerima perannya sebagai ibu Sekar, merawat dan mencintainya tanpa pamrih, sementara Gumara berjuang menyingkirkan bayang-bayang masa lalunya dengan Pitaloka. Di antara mereka berdua, cinta kepada Sekar adalah hal yang tidak pernah diragukan namun kebenaran tentang asal-usul Sekar selalu menghantui mereka di setiap langkah.

Semakin dewasa, Sekar mulai menanyakan lebih banyak tentang masa lalunya, terutama tentang kenangan masa kecil yang samar, dan pertanyaan-pertanyaan itu kian sulit diabaikan oleh Gumara dan Wiwit. Meski Sekar tumbuh dengan penuh cinta dan perhatian, ada bagian dari dirinya yang seolah selalu merasa ada yang hilang. Sebagai seorang gadis yang cerdas, Sekar mulai merasakan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh kedua orang tuanya.

WATTPAD VERSION : 7 MANUSIA HARIMAU NEW GENERATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang