BAB 52 antara suka dan duka

34 2 0
                                    

Di ruangan UGD tempat Zaidan di rawat, kini seluruh keluarga bersedih karena melihat kondisi Zaidan yang lebih kritis dari sebelumnya...

" Mas Zaid bangun mas, bertahan lah demi aku dan anak kita hiks,,,hiks,,," lirih Syakhira sambil menggoyangkan lengan Zaidan .

" Dokter bagaimana kondisi suami saya dok " tanya pilu Syakhira.
" Sekarang keadaan nya sangat melemah mba, dan jantung suami mba juga berdetak sangat lambat " jawab sang dokter yang membuat Syakhira tambah panik dan takut.

" Dok tolong selamat kan anak saya dok hikss,,,, " pinta ummi Aminah yang juga merasa sangat takut akan keselamatan Zaidan

" Yang sabar yah ummi, mari kita doa kan akan kesembuhan Zaidan " kata Arumi sambil menenangkan besan nya.

" Sa-aya-ang " panggil Zaidan ke Syakhira dengan suara yang berat

" Iyah mas, adek di sini selalu sama mas Zaidan , ini ada anak kita mas yang ikut menjaga mu hiks " jawab Syakhira yang merasa senang atas kesadaran Zaidan.

" Ummi, Abi, Dady, momy " panggil Zaidan.
" Iya Zaid "

" Tolong jagakan dengan baik, istri dan anak Zaidan yah ummi, Abi , " ucap Zaidan dengan suara yang berat dan sendu

" Tidak!!!, tapi kita yang akan menjaga dan merawat anak kita mas, kita yang akan membesarkan nya bersama di rumah kita " sahut Syakhira.

Zaidan hanya tersenyum

Ntah mengapa keadaan di ruangan itu sangat berbeda, semua orang di sana tampak sedih mendengar permohonan Zaidan .

" Syakhira, sayang... Mas sangat mencintaimu,, berbahagialah selalu ya sayang , jangan bersedih , jaga anak kita dengan baik , dan beri dia nama Muhammad Hafidz Al Farizi " pesan Zaidan dengan suara halus dan lembut .

" Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah " ucap lirih Zaidan dengan sekuat tenaga .

Dan akhirnya Zaidan kembali menutup mata untuk selama lama nya...

" MAS ZAIDANNNN!!!!!!!!" Teriak histeris Syakhira yang langsung menangis memeluk tubuh Zaidan.

" Inalillahi wa innailaihi rojiun.."

" Zaidan...sayang " .....teriak ummi Aminah

Semua orang yang berada di sana pun ikut menangis . Juga dengan bayi Syakhira yang baru saja lahir 1 jam yang lalu, kini harus bersetatus menjadi anak yatim.

" Nak, sayang yang sabar yah,,, kamu pasti bisa, kita harus bisa ikhlasin Zaidan biar dia tenang yah sayang " ujar Arumi yang tidak kuat melihat sang anak terpuruk .

" Mom, nanti saja , biarkan dia menuangkan semua kesedihan nya, " ujar Usman .

" Mas Zaidan jangan tinggalin Syakhira,,, mas Zaidan udah nggk sayang lagi ya sama Syakhira?, hiks hiks,, mas Zaidan marah yah sama adek?, maafin adek mas, tolong kembali untuk kami hiks hiks "

Seperti yang kalian tau , bagaimana kondisi Syakhira sekarang.

Setelah 1 jam yang lalu ia mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan sang buah hati . Kini ia harus menerima takdir yang bagi nya sangat tidak adil.

Antara senang dan sedih.
Ia sangat bahagia atas kelahiran anak nya, dan dia pun sangat terpuruk bagaikan dunianya telah hancur lebur seperti tidak mempunyai tujuan hidup, ketika menerima kenyataan suami yang amat sangat dia cintai telah berpulang ke Rahmatullah.....

" Momy,,, Dady,,, lihat lah menantu kebanggaan kalian ini, sudah tidak mencintaiku, bahkan dia pergi meninggalkan ku hikss,,,hiks,,, mas Zaid tolong bangun, Syakhira juga sangat mencintai mas Zaid,,,, tolong bangun kah hiks,,,," Syakhira pun mulai melantur dalam bicara nya sampai ia mulai kehilangan kesadaran nya.

.

.

" Mas Zaid !!!!!" Panggil Syakhira dengan memeluk suami dengan erat...

" Sayang, jangan sedih yah, mas nggak mau liat adek sedih , nanti mas juga ikut sedih kalo adek sedih " kata Zaidan dengan nada lembut dan mencium kening Syakhira.

" Mas jangan pergi ya, Syakhira enggak bisa tanpa mas Zaidan, mas Zaidan dunia ku, semesta ku, aku nggak tau lagi dan tidak mempunyai tujuan tanpa mas Zaid " ucap Syakhira.

Zaidan tersenyum.

" Jangan berucap seperti itu yah sayang, sekarang kan ada malaikat kecil kita, jaga dia, rawatlah dia dengan sebaik mungkin, dan kamu harus bahagia selalu ".

" Mas sayang sama kalian , "

" Syakhira mau ikut mas Zaid " ucap Syakhira dengan tangisan pilu nya.

Zaidan pun tersenyum

" Jaga lah sholat mu, dan selalu taat kepada Allah dan nabi Muhammad yah sayang, jangan lupa sholat wajib nya yah, mas pamit assalamualaikum" .

.

" MAS ZAIDAN!" teriak histeris Syakhira yang kembali bangun dari pingsan nya .

Entah mimpi atau nyata , tapi Syakhira sangat merasakan akan kehadiran suami nya yang Barus saja ia rasakan .

" Syakhira, nak , kamu nggk papa?" Tanya Arumi sambil memeluk Syakhira.

" Mas Zaidan mana mom?" Tanya Syakhira.
Arumi pun menunduk dan meneteskan air matanya .

Syakhira yang melihat sekeliling ruangan , ia pun teringat bahwa dirinya kini berada di rumah kiyai Ahmad, atau di ndalem.

Syakhira yang mendengar orang2 banyak membacakan Yasin dan juga tahlil, Syakhira pun memutuskan kan untuk keluar dari kamar dan melihat keadaan sekeliling nya.

Banyak orang2 juga santri2 dan uatadz2 bahkan kiyai2 yang berdatangan untuk membacakan Yasin atau tahlil untuk almh Zaidan.

Dan Syakhira pun melihat jenazah Zaidan sudah di pakaikan kafan dan siap untuk di sholat kan .
Di sana ia juga melihat ummi Aminah, Zain, kiyai Ahmad juga ada kakak nya yang ikut membacakan Yasin.

Syakhira pun bergegas pergi ke dapur untuk mengambil wudhu dan membacakan Yasin untuk suami nya.

Perasaan sudah sangat mati rasa, Syakhira ingin menangis pun sudah rasa tidak bisa .

Ia pun memutus kan untuk ikut membacakan doa2 untuk sang suami tercinta.
.

.

Next part...
Jan lupa vote and commend biar semngt huhuhu....

😭❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ana uhibuka Fillah mas zaidan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang