Beberapa hari ini, tingkah jaemin memang sedikit aneh jika di perhatikan. Apakah ini memang efek moodnya yang membuat dia berubah seperti ini.
Seperti saat ini, dia mengajak ayahnya untuk jalan-jalan. Karena semenjak jaemin menikah, dia merasa belum pernah ada waktu bersama sang ayah.
Namun, lagi-lagi yuta kaget saat jaemin ikut menawarkan doyoung pergi bersamanya.
" Suster doyoung dan renjun sekalian aja ikut kita, kalian pasti ga pernah kan makan dan main ke mall elite." Tawar jaemin
" Tidak usah Nana, kalian saja. Biar kami di rumah saja."
" Ayo dong suster, kapan lagi bisa habiskan waktu bareng kita. Apalagi bareng ayah, emang suster ga mau nostalgia gitu, jalan bareng kaya masa-masa kalian TEMENAN dulu." Ucap jaemin dan menekankan kata itu.
" Ga usah na." Balas doyoung lagi
" Ayo ah, renjun pasti pengen ikut." Ucap jaemin sambil menarik tangan renjun. Mau tidak mau doyoung pun ikut dengan mereka.
Begitu sampai di depan rumah, jaemin langsung membagi mereka menjadi dua mobil.
" Kalian bareng ayah aja, Nana biar bareng mas Jeno." Ucap jaemin.
" Na, kita gabung aja. Kan ada mobil lain yang bisa kita pakai dan muat buat semua."
" Ga usah yah, Nana lebih nyaman pakai mobil nya bunda. Ayah kenapa takut gitu sih semobil bareng mereka, kan ini juga bukan pertama kalinya kan?.... Udah ah, Nana laper yah."
" Ayo mas Jen. Kita berangkat duluan ya yah." Ucap jaemin pada Jeno dan berpamitan kepada yuta.
Setelah di tinggal jaemin, tentu saja yuta dan doyoung sempat berdebat.
" Mas, anak kamu itu kenapa sih?" Tanya doyoung
" Kenapa apanya?" Jawab yuta ga kalah ngegas
" Dia tiba-tiba baik ke aku dan anak aku. Dan lihat sekarang, dia malah ajak kita pergi bareng. Sebenarnya apa rencana dia?,,, kalian ga rencanakan sesuatu kan???,,, aku pernah lihat loh, kalian beberapa kali kaya bicara sesuatu yang rahasia gini."
" Otak kamu yang kotor, rencana apa yang mau saya lakukan ke kamu. Lalu kamu nuduh anak saya yang tidak-tidak, bukannya bagus kalau dia berubah. Ini kan yang kamu mau."
" Mas." Panggil doyoung saat melihat yuta hendak masuk mobil.
" Apalagi.... Ga usah banyak bicara. Ayo naik, saya ga mau anak saya semakin curiga soal kita." Bentak yuta pada doyoung. Tentu saja itu membuat renjun ketakutan, dia benar-benar tidak nyaman dengan keadaan ini.
Selama di mobil, hanya di isi dengan keheningan. Baik yuta dan doyoung sibuk dengan pikiran masing-masing.
Berbeda dengan mobil yang di tempati oleh jaemin dan Jeno.
" Sayang, mas ga setuju kalau kamu lakukan hal kaya gini. Gimana kalau mereka ga terima di perlakukan kaya gitu. Itu bahaya banget buat kandungan kamu loh."
" Mas tenang saja. Ibu Wina kan selalu pantau kita. Ga mungkin mereka berani macam-macam ke Nana. Lagian Nana juga udah enek lihat wajah mereka bertiga."
" Sayang, jangan kaya gitu. Gimanapun ayah yuta itu orang tua kamu. Dan jangan terlalu benci sama orang, emang kamu mau kalau anak kita mirip salah satu dari mereka?"
" Ya ga mau lah mas, amit-amit."
" Kamu jangan mirip mereka ya nak, Buna ga mau loh. Nanti wajah kamu mirip Buna aja ya sayang, hidungnya gapapa ikut Daddy. Soalnya hidung Daddy kamu ganteng." Ucap jaemin pada sang anak yang ada di perutnya sambil mengelus perutnya tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Protect
Romantiekperjuangan lee Jeno dalam menjaga amanah dari orang yang berjasa dalam hidupnya. 🚫 misgendering 🚫 Mprag