KISS CIGARETTE
•
•
•
—🐊🦋—"So What do you wanna say?"
"Is that bracelet yours?"
Freya menatap gelang di pergelangan tangannya. Lalu menaikkan sebelah alisnya saat netranya menatap mata tajam Jendra. "Why?"
"Boleh lepasin dulu. I just wanna see your bracelet!"
Meski bingung Freya tetap melepaskan gelang itu dan menyerahkannya pada Jendra.
Jendra membasahi kedua belah bibirnya, netranya menatap gelang itu intens. "Gelang ini punya gue. You forget me, Frey?"
"Who're you?"
Pandangan matanya beradu dengan netra setajam elang milik Jendra. Dirinya benar-benar tidak sadar jika sudah sedekat ini dengan Jendra dan tatapan keduanya terkunci saat lelaki itu makin memajukan wajahnya.
"I'm Rajawali..." bisik Jendra dengan intonasi rendah tepat di telinga Freya. "I hope destiny can bring us together again someday."
Deg! Detak jantung Freya berdegup kencang di dalam sana. Ia menelan ludah nya kelu, namun netranya tak beralih sedikitpun dari wajah yang nyaris sempurna itu.
"Hug me." Jendra merentangkan kedua tangannya, meminta Freya untuk masuk ke dalam dekapannya.
"Can I?" Freya menaikan sebelah alisnya yang di balas anggukan kepala oleh Jendra.
"Why would I wanna hug you, something's wrong?"
"Gue cuma takut ada yang salah paham nantinya, what else do I know, your girl's jealous."
Jendra berdecak, dengan satu tarikan kini Freya berada dalam dekapannya membuat gadis itu terkejut. Perlahan tapi pasti Freya membalas pelukan Jendra.
"What do you want, Rajendra?"
"Be mine again!"
Sebelum melepas pelukannya Jendra menghirup wangi vanila cake dari bahu sempit Freya. Sangat memabukkan.
Jendra merogoh saku celana untuk mengeluarkan sebuah kalung berbandul angsa tadi, kemudian memakainya di leher Freya tanpa meminta persetujuan dari kekasih sepupunya itu.
"Kalo nanti Altar nyuruh Lo buat lepasin kalungnya, lepasin aja. Asal jangan di buang, anggap aja itu sebagai ganti."
Freya hanya mengangguk samar, raut wajahnya biasanya saja. Beberapa detik kemudian...
Jendra menyeringai saat sebuah belati terlempar ke arahnya. Belati mengkilap tajam itu melesat cepat yang bisa dipastikan akan melukai Jendra jika tak gesit menghindar.
"Is there something wrong?" Netranya membalas tatapan tajam milik Altar.
"Fuck! You know what you're doing?!"
"I didn't do anything."
Altar berdecih mendengarnya. "You already have a girlfriend and you still wanna bring your ex back? You lousy bastard!"
"Whether I was that bad in your eyes, dude."
"So anything else to say?" Altar menunjuk pintu keluar. "If nothing please go, your girl's waiting."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJAWALI [REVISI]
Romance⚠️Baca aja, jangan nunggu banyak pembaca, karena itu gakan mungkin terjadi😭💔