ketakutan

739 97 7
                                    

"Mas". Panggil salma kepada suami nya. Ketika dirinya ingin berdiri dari duduk nya. Tapi, kesulitan untuk berdiri.

Rony yang awalnya sedang sibuk dengan pekerjaan nya. Ia langsung sigap bangun dari tempat tidur itu, lalu menghampiri istri nya.

"Kenapa sayang?". Rony.
"Aku mau bangun, tapi susah bangun nya". Rony terkekeh, memang benar. Istri nya sudah mulai susah bangun dari duduk. Karena, perut nya sudah sangat amat besar.

HPL nya, 1 minggu lagi salma akan melahirkan.

Salma dan rony memutuskan untuk melahirkan secara normal saja. Walaupun, rony awalnya ingin istri nya itu melahirkan secara sechar. Tapi, salma menolak.

Dirinya ingin merasakan sesungguhnya menjadi seorang ibu. Walaupun, sechar maupun normal, sama saja sebagai perjuangan seorang ibu.

Rony pun membantu istri nya untuk berdiri. "Mau kemana heum?. Butuh sesuatu?. Biar mas ambilin". Rony.

"Aku pengin ketemu mamah". Rasa sedih salma yang ia rasakan ketika kehamilan nya beranjak 7 bulan.

"Kenapa?. Ko sedih gitu?. Lagi marahan sama mamah?". Rony.

"Aku gpp, cuma lagi ngerasa anak paling berdosa aja karena pernah bohongin mamah". Salma.

"Hey, ko mikir nya gitu?. Semua nya udah berlalu sayang". Rony.

"Aku tau, tapi gatau kenapa perasaan itu muncul saat aku tau rasanya hamil kaya gimana dan rasa takut saat detik detik melahirkan itu. Walaupun,  aku gatau gimana sakit nya nanti saat aku berjuang untuk membawa anak kita ke dunia ini". Rony tau perasaan istri nya saat ini seperti apa.

Apa lagi, setiap mau tidur. Salma selalu bertanya tanya pada dirinya sendiri. Apa dia mampu menjadi seorang ibu yang baik untuk anak anak mereka nanti nya.

Apa lagi, rasa takut ketika tidak bisa melahirkan anak nya ke dunia ini. Dia merasakan hal itu. Bahkan, salma sering berucap. Jika nyawa nya melayang untuk membuat anaknya terlahir di dunia ini. Dia akan siap mempertaruhkan nya itu. Dan itu membuat rony sedikit kesal dengan kata kata istri nya.

Namun, rony mencoba membuat istrinya tenang dengan kata kata manis nya.

"Mau ke mamah?. Yuk aku hantar". Rony.

"Tapi mau peluk mas dulu". Hormon ibu hamil memang benar benar kuat. Salma yang menjadi sangat manja dan bucin kepada suami nya.

Rony pun dengan senang hati memeluk istri nya. Tapi, ia memeluk istri nya dari belakang agar mereka leluasa berpelukan.

"Mas tau kan, caca sayangggggg banget sama mas ron?". Salma ketika sudah di peluk oleh suami nya. Dan menikmati dekapan itu dengan nyaman, karena rony sambil mengelus perut besar nya.

"Tau ko, karena rasa cinta dan kasih sayang nya ibu. Selalu ayah rasain akan hal itu". Rony.

"Kalau nanti aku ga bisa bareng sama kamu dan anak anak kita. Aku titip anak kita ya mas. Jaga dia". Lagi dan lagi salma membahas hal yang tak rony suka.

"Husttt ngomong apa si?. Kita jaga anak kita bareng bareng. Mas yakin, kamu adalah ibu yang kuat. Ibu yang hebat. Kamu dan ade nanti akan bareng sama aku dengan keadaan sehat". Rony.

"Caca takut mas". Salma.
"Ga perlu di takutin. Mas akan selalu dampingin kamu. Mas ga akan biarin caca berjuang sendiri. Kita berjuang bersama sama ya. Jangan pernah takut". Rony nenjadi ragu ketika istrinya terus bicara seperti itu membuat rony rasanya ingin istrinya itu melakukan operasi sechar saja.

Salma berbalik badan, dan kedua tangan nya bergelayut manja di leher suami nya itu.

"Makasih, udah selalu menjadi suami yang baik untuk caca. Makasih sudah membuktikan ke mamah. Kalau mas emang layak buat aku sampai akhirnya, mamah sekarang nerima pernikahan kita. Kamu tau?. Salah satu hal yang paling aku syukuri di dalam hidup aku itu, yaitu aku punya kamu. I love you mas ron". Tak hanya manja. Salma juga menjadi orang yang tak gengsian ketika dirinya sedang hamil.

DentingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang