"Gua terima lu disini karena mertua gua. Tapi, kalau lu ga ada sopan santun dan adab nya sama istri gua, jangan harap lu bisa sentuh sedikit pun istri gua". Amarah rony yang sejak tadi ia pendam saat melihat kehadiran bani disana tanpa adanya rasa malu sedikit pun.
Rony benar benar marah, ketika milik nya hampir di sentuh. Walaupun, Bani hanya ingin memegang tangan salma. Tapi, bagi rony. Dari ujung kepala sampai ujung kaki, dirinya tak akan membiarkan bani memegang milik nya.
Salma panik dengan amukan rony saat itu. Sampai sampai, salma tak sadar. Infusan nya terlepas membuat tangan nya berdarah. Lalu, memisahkan suami nya dari bani.
"Mas udah, dia ga ngapa ngapain". Salma yang tak sadar, bahwa bani ingin memegang tangan nya.
"Dia hampir megang kamu tanpa seizin kamu ca!". Rony tak sadar, nada bicara nya sangat tinggi. Dan salma pun masih menenangkan suami nya dengan cara memeluk nya.
Rony merasakan badan gemetar istri nya dan punggung tangan istri nya berdarah karena infusan itu terlepas begitu saja.
"Pergi!". Bentak rony kepada bani, dan bani yang sudah terluka karena pukulan yang di layangkan dengan rony itu, membuat nya pergi.
Tapi, sebelum pergi. Bani bicara sesuatu. "Jangan harap, lu bisa dapetin restu itu. Karena, nyokap nya salma berada di kendali gua!. Lu cuma orang lama bagi salma, yang ga akan pernah milikin salma seutuh nya". Ucap bani yang masih saja denail dengan dirinya dan salma yang memang tak akan bisa bersama.
Rony yang terpancing emosi dengan kata kata bani. Salma langsung meredam nya, dengan tangan salma mengelus dada bidang nya rony.
"Mas, udah. Jangan di ladenin. Please, aku gamau kamu kenapa napa". Ucap salma dengan nada bergetar nya.
Rony manut, dan langsung menggendong istri nya ke arah kasur brankar itu lagi. Lalu, memanggil perawat.
"Maaf sayang". Permintaan maaf rony kepada salma sambil mengelus puncak kepala istri nya dan merasa bersalah karena tak bisa menahan emosi nya di hadapan bani.
Suster dateng untuk membenarkan infusan itu. Orang tua salma pun juga datang.
"Ada apa ini?. Ko kacau kaya gini ruangan nya?". Papah denis melihat keadaan ruang inap rawat anak nya itu menjadi kacau balau.
"Kamu apakan anak saya?!". Mamah intan yang tak tau apa apa. Malah menyalahkan rony, dan mendorong tubuh rony agar menjauh dari anak nya.
"Mah, bukan salah suami aku". Tegas salma.
"Terus, kalau bukan dia. Siapa lagi?!. Bani mana?!. Kamu usir ron?". Mamah intan.
"Bani tadi hampir megang istri aku, apa itu ada etika nya?. Aku cuma mau lindungin istri aku mah". Rony membela dirinya.
Mamah intan langsung terdiam, saat rony membela dirinya sendiri dan berucap bahwa bani hampir mau memegang salma.
"Mah, pah. Makasih udah jenguk aku. Dan untuk mamah, aku tau mamah masih belum nerima pernikahan aku sama mas rony. Tapi tolong mah, hargai aku sebagai seorang perempuan yang sudah bersuami. Jangan berusaha lagi, mendekati aku sama kak bani maupun sama laki laki lain. Mulai ijab qobul itu tercucap dan sah secara agama aku ini milik mas rony, sampai kapan pun itu. Aku ga peduli, mamah merestui hubungan ini atau engga. Bagi aku, ga ada laki laki lain yang terbaik selain mas rony". Ucap salma yang sedari tadi menahan kesal, karena mamah nya datang semenjak salma melihat, mamah nya datang bersama bani tadi.
"Sayang, jangan gitu. Aku gpp". Tegur rony. Yang takut, keadaan nya semakin kacau ketika salma berani bicara seperti itu dengan mamah intan.
"Dan satu lagi, ada kabar baik buat kalian". Suara salma sudah gemetar dan tercekat. Bahwa, dirinya sedang menahan tangisan di hadapan orang tua nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denting
Genç KurguApakah Tuhan sedang mempermainkan hati dan pikiran kita?. Tak mungkin bersama, tapi tuhan dan semesta selalu membuat kita saling jatuh cinta lewat ucapan dan tatapan