Bab 1.

320 70 7
                                    

Dua orang pria sedang bergelut panas diatas ranjang yg lebar, saling mencium serta memainkan lidah mereka masing-masing. Bahkan satu pria tersebut mengeluarkan lidahnya agar pria satu lagi memasukan lidahnya ke rongga mulut, saling mendesah satu sama lain. Bahkan keringat membasahi keduanya.

Aaahhh...

Erangan desahan tidak terelakan lagi bahkan sang dominan sudah memasukan penis ke dalam lubang surgawi sang submisive yg mengerang saking nikmat nya, lagi dan lagi pihak bawah mengerang saat sang dominan mulai memajukan batang kerasnya itu.

Kaak.. Uuhh...

Tidak peduli jika submisive nya mengerang yg terpenting baginya bagaimana saling memuaskan satu sama lain, pihak bawah mengelus rahang tegas tersebut sambil tersenyum hangat.

Aku.. Sudah lama menyukai.. Aahh..

Untuk berbicara saja tidak mampu karena sangking nikmatnya sesi percintaan mereka, hingga pada akhirnya putih menjemput hingga batang keras itu mengeluarkan putih nya.

Sang dominan lekas memeluk pihak bawah dengan mengendus lehernya, keduanya mengambil nafas karena sesi percintaan mereka baru saja selesai.

Satu kali lagi ya.

Tapi..

Belum selesai menjawab sang dominan menancapkan kembali penisnya ke dalam lubang surgawai submisive, hingga pria yg berada dibawah nya menjerit keras.

"Aaarghhhh" teriakan Venus terlalu kuat hingga membuat lintang teman satu kosan sekaligus sahabat nya terbangun.

"Ada apa? Lo kenapa ve?"

Nafas venus memburu tanda dia baru saja keluar dari mimpi buruk sekaligus mimpi laknat nya, dia menggeleng kuat tanda dia tidak mau mengingat mimpi tersebut.

"Gue mimpi buruk."

"Ada setan dikosan kita kan, udah gue bilang kalau kosan kita itu angker. Lo sih gak mau dengerin gue."

Lintang lekas memeluk kuat venus membuat venus merasa sesak, namun dia memukul lengan lintang dan segera lintang melepaskan pelukan tersebut. Dia mengelus lengan yg di pukul oleh venus.

"Sakit bego, kenapa lo pukul gue?"

"Ya lo aneh gue bukan mimpi ketemu hantu, dan lagian kosan ini mewah bodoh jelas gak ada hantunya. Makanya habis main game jangan langsung nonton film hantu jadi kebawa kan."

"Habis lo teriak gitu kayak ketemu setan. Dan gue kan takut ketemu setan, ve."

"Setan ketemu setan takut. Yg mimpi soal setan itu siapa."

"Itu lo teriak kalau bukan mimpi serem lantas mimpi apa."

Venus terdiam dia tidak bisa menjawab apa yg dikatakan oleh lintang, bahkan buat bercerita tentang mimpi nya saja Venus tidak mampu. Bukan tidak mampu masalah nya dia mimpi bercinta dengan orang yg amat dia benci sampai sekarang ini.

"Itu gue mimpi tersesat di hutan terus kaki gue digigit ular. Ya jadi gue teriak dong."

"Oh, gue pikir lo mimpi ketemu setan."

"Hm, nggak. Dah mending lo tidur lagi besok kita harus ospek pertama."

Karena tidak ada yg di obrolin lintang lekas turun dari kasur Venus, dia pun segera ke arah kasur nya yg mana disebelah kasur Venus. Venus masih terduduk memikirkan tentang mimpi itu. Karena tidak bisa tidur lagi dia memutuskan buat turun dari kasur dan berjalan ke arah meja belajar nya.

Dia duduk mengambil ponsel dengan iseng dia membuka aplikasi Facebook, dia membuka salah satu akun yg mana akun pemilik itu adalah milik orang yg sangat dia benci.

"President kampus onion university" gumam Venus.

"Berarti gue satu kampus sama dia."

Helaan nafas terdengar dari mulut Venus, ingin teriak tapi dia melihat kearah lintang yg sudah tertidur pulas seperti tidak ada kejadian apapun. Bahkan sahabat nya itu dengan santai menggaruk bagian paha membuat Venus geleng kepala.

"Dasar pelor" kekeh Venus melihat cara tidur lintang yg tidak biasa.

Dia kembali melihat foto orang tersebut lantas dengan santai dia menghapus pertemanan nya diakun media sosial tersebut, setelah itu dia lekas naik ke kasur lagi dan mulai memejamkan mata. Namun sebelum itu dia berdoa agar besok tidak bertemu sosok yg dia tidak ingin ketemu.


Dering alarm membangunkan Venus dengan sigap dia lekas bangkit dan mengambil handuk, jam sudah menunjukan pukul enam pagi itu berarti dia sudah amat sangat telat, biasanya Venus akan bangun dipukul lima namun karena dia tidak bisa tidur akibat memikirkan mimpi itu semalam hal hasil dia terlambat hari ini. Namun sialnya kamar mandi sudah ada lintang didalam.

"Lintang buruan gue udah telat" teriak venus membuat lintang didalam kamar mandi mendegus.

"Bentar ve gue mau buang air besar dulu, lo sabar dulu ya."

"Gue udah telat hari ini ada pendaftaran ospek sialan. Buruan."

Lintang yg sudah selesai lekas buru buru membersihkan diri, bahkan dia sama sekali belum mandi. Lintang menatap tajam ke arah venus yg sudah tersenyum seperti orang bodoh.

"Makanya jadi orang bangun cepat."

"Gue udah pasang alarm jam lima entah kenapa gue bangun jam enam, berarti salahi jam nya dong."

"Salahin elu nya lah. Begoo."

"Oh, fak you lintang gue mau mandi dulu."

Dengan buru buru venus masuk kedalam kamar mandi, lintang sendiri masih santai karena baginya dia tidak sama dengan venus yg masuk universitas melalui jalur beasiswa. Lagi pula jurusan mereka berbeda, maka nya lintang agak santai karena dia masuk agak lambat daripada venus.

Venus menatap kagum universitas yg baru saja dia injakan kakinya tersebut, dia tidak menyangka kalau bakalan bisa masuk kedalam universitas yg terkenal di jakarta tersebut. Dengan langkah riang dia langsung menuju ke pendaftaran yg mana nanti dia akan ikut ospek serta kegiatan kampus.

Dengan riang ia berjalan sambil memegang tas ransel nya langsung saja dia menuju ke tempat pendaftaran, dia tersenyum cerah dan menuliskan namanya dengan tenang.

"Permisi" sapa seseorang membuat venus menoleh.

"Ya."

"Disini pendaftaran buat mahasiswa baru ospek?" Tanya nya membuat venus mengangguk

"Iya, silahkan kalau mau daftar."

Pria tinggi hitam manis itu pun lekas menulis namanya membuat venus menyinggir sejenak, selesai pria itu lantas mengulurkan tangan nya kepada venus.

"Kenalin gue Jonathan bisa di panggil jo, dan tadi gue sama temen gue cuman dia entah kemana."

"Venus."

Keduanya pun berjabat tangan dan tak lama lelaki putih tampan menghampiri keduanya, Jonathan lekas memegang bahu pria yg baru datang tersebut.

"Nah kalau ini namanya Virgo, nama kalian berdua unik kayak nama planet" katanya membuat venus tertawa.

"Ada yg lebih unik lagi yaitu nama adek gue, namanya earth" kata venus membuat Jonathan dan Virgo membuka mulutnya.

"Daebak, orang tua lo ngasih nama anaknya unik-unik. Gimana kalau kita bertiga menjadi teman."

Venus mengangguk cepat karena memang dia orang yg ramah "gue mau. Lagian gue juga belum dapat temen sih. Ada temen gue tapi dia beda fakultas sama gue."

"Nah, udah cocok kita bertiga berteman sesama anak seni."

Ketiganya berjabat tangan sebagai tanda persahabatan, Venus tidak menyangka kalau dia bisa mendapatkan dua teman sekaligus dalam satu hari. Tidak mengapa hanya sedikit setidaknya dia tidak akan sendirian seperti orang bodoh di falkutas seni yg dia pilih.












To be continued...

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang