Bab 19.

165 45 3
                                    

Venus seperti biasa akan selalu ceria saat pergi ke sekolah, bahkan kalau sudah sampai di sekolah dia juga menebar senyum. Karena memang venus anak yg ramah dan juga mudah tersenyum, bahkan sama siapapun. Sekalipun orang yg gak dikenal sekalipun dia bakalan tersenyum, maka tidak heran dia dijuluki manusia teramah. Dan saat ini dia berjalan menuju kelas nya tapi langkah nya terhenti karena seseorang yg sama sekali tidak dia kenal menghalangi jalan nya.

Teguh kakek nya sky menatap nyalang saat sudah melihat venus berjalan kearah kelas nya, sengaja dia menunggu untuk memberikan peringatan agar menjauhi sang cucu. Dan benar saja venus berhenti saat dia berhasil menghadang jalan pemuda itu.

"Jauhkan sky" ucapnya membuat venus terkejut.

"Kamu tidak pantas dengan cucu saya, status sosial kalian tentu berbeda. Kamu hanya sebagai anak tukang roti yg minim penghasilan nya tentu saja itu tidak sebanding dengan kekayaan yg saya miliki."

Venus tidak paham kemana arah pembicaraan lelaki tua yg menghadang jalan nya, namun dia cukup mengerti kalau lelaki dihadapan nya ini adalah kakek dari sky.

"Aku sama kak sky tidak punya hubungan apapun selain berteman."

"Maka jauhkan lah. Saya tau orang seperti apa kamu, kamu deketin cucu saya hanya karena uang kan. Ini akan saya berikan."

Teguh mengambil beberapa lembar uang lalu dia mencampakan uang itu tepat dimuka venus, tentu saja venus terluka atas penghinaan ini. Bahkan airmata nya terjatuh saat kakek sky menghina nya.

"KAKEK CUKUP!" Teriak sky dari kejauhan.

Teguh yg melihat sang cucu hanya mendengus kesal, sky berjalan cepat menghampiri keduanya. Dia melihat kearah venus yg sudah menunduk akibat menangis.

"Kakek apa apaan sih. Jangan ganggu venus."

"Kakek cuman memperingati dia buat gak dekat dekat sama kamu, kamu pikir kakek tidak tahu apa yg terjadi antara kalian. Kamu rela membolos les hanya untuk bertemu dia kan, sky."

Sky tidak bisa menjawab apa yg dikatakan oleh kakek nya adalah kebenaran semata, dia rela membolos les semalam hanya untuk datang ke toko kue orang tua venus karena dia sudah berjanji pada lelaki manis tersebut.

"Ve, ke kelas sana aku akan bicara sama kakek."

Venus hanya menurut bahkan buat jalan saja dia menundukan kepalanya, malu sudah pasti apalagi penghinaan kakek sky didepan umum jelas akan perbincangan hangat di sekolah nya.

"Kakek tunggu dirumah."

Usai mengatakan itu teguh pergi dari hadapan sky, sky hanya meraup wajahnya kasar kenapa masih ada penghalang disaat dia dekat dengan venus.



Sky menatap nyalang kearah sang kakek, usai kejadian dimana venus di permalukan sky tidak jadi masuk kelas nya. Dia hanya pulang dan sekarang sudah dihadapan oleh kakek nya.

"Kamu tau alasan kakek untuk melarang kamu berhubungan dengan lelaki itu, sky."

"Apapun alasan kakek aku tidak akan mau mendengar."

"Dasar anak keras kepala."

"Bagian mana aku keras kepala, kakek. Semua udah aku turuti keinginan kakek. Nanti aku tamat sekolah menengah atas bakalan kuliah ambil kedokteran sesuai dengan apa yg kakek mau, walaupun aku gak ingin itu kakek. Tapi bisakah kakek tidak melarang aku buat jatuh cinta sama venus."

"Kamu akan kakek kirim ke jakarta usai kelulusan."

"Kakek jangan egois."

"Dan kamu tidak bisa membantah!"

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang