Bab 5.

229 64 1
                                    

Venus tidak paham kenapa dia harus bertemu dengan orang orang dari masa lalunya, walaupun dia belum bertemu sky namun venus harap tidak akan pernah bertemu dia. Karena dia adalah orang yg sampai saat ini venus benci, ada sebuah alasan kenapa venus membenci sosok sky yg dulu menjadi kakak kelas nya di waktu sekolah menangah atas. Namun apapun itu yg dia rasakan venus tetap akan melupakan.

Dia menghela nafas berat rasanya dia ingin sekali menyesal karena harus pindah ke Jakarta jika pada akhirnya ketemu dengan orang di masa lalunya, padahal dia pergi karena satu masalah oleh sang ayah dan berakhir berselisih paham dengan cowo yg bernama sky. sekarang dia harus bertemu dengan mantan atau bisa dibilang kekasiu sky, sungguh takdir yg tidak diharapkan.

"Lo sih gue bilang jangan ke jalan itu malah lewat jalan itu, hal hasil kita harus muter lagi kan" seru virgo membuat venus yg mendengar lekas memangil mereka.

"Kalian kenapa sih ribut bener kayak pendemo" kata venus membuat virgo berdecak kesal.

"Ya Lo pikir aja ve ini anak bawa motor kagak tau jalan, awalnya dia bilang tau restoran katsu kan. eh taunya malah muter muter makanya lama sampai sini."

"Ya maap sih. Kan gue beneran lupa go, kalau tadi lewat jalan belakang udah sampai dari tadi. Lo kenapa gak bilang gue dulu."

"Gue pikir lo tau makanya gue diem aja."

Venus hanya bisa menahan tawanya saat kedua temen berdebat hal yg tidak menentu seperti ini, dia memukul pelan meja membuat perdebatan virgo dan Jo lekas terhenti.

"Udah gak usah ribut mending lo berdua pesan makanan deh."

Jo lah yg paling semangat dia lekas memanggil pelayan untuk memesan beberapa makanan, begitupun virgo dia juga memesan minuman saja karena jujur dia sudah terlalu kenyang karena kesasar tadi. Sekarang yg dia rasakan hanyalah haus berkepanjangan.

Venus kembali melamun tentang pertemuan nya dengan wanita itu, Jo dan virgo menyadari akan sikap perubahan venus.

"Lo lagi ada masalah?" Tanya virgo membuat venus menatap virgo.

"Hah!"

"Ck! Masih siang udah melamun nanti lo kesambet hantu penghuni ini cafe baru tau rasa."

"Gue sebenarnya ada masalah sedikit sih, bukan masalah cuman sedikit shock aja."

"Cerita dong gue kepo soalnya."

Venus pun menceritakan tentang pertemuan nya dengan Clara, sejujurnya venus sudah sangat malas menceritakan tentang masa lalu nya tersebut. Mungkin karena Jo dan virgo udah dianggap seperti dia menganggap lintang jadinya dengan lugas dia bercerita.

"Gilaa, dunia emang sempit banget sih ve" komentar Jo setelah mendengar cerita venus.

"Hm, gue juga gak nyangka bakalan ketemu sama dia."

"Jadi, itu yg buat muka lo murung dari tadi."

"Iya, karena apa ya gue gak nyangka kalau mereka berdua bakalan satu kampus sama kita, dan lebih parah nya lagi orang yg gue benci itu menjabat sebagai president of perserikatan mahasiswa."

"What? Lo seriusan?" Tanya virgo membuat venus mengangguk cepat.

"Kalau kayak gini bakalan lo ketemu tiap hari sih."

"Ngomong ngomong siapa namanya gue jadi penasaran?"

"Gue gak bisa kasih tau namanya, yg pastinya nanti lo berdua juga akan tau."

Jo dan virgo tidak lagi berkomentar apa yg dikatakan venus adalah benar kalau nanti mereka juga bakalan tau cowo yg selama ini venus benci, walaupun keduanya tidak mengetahui latar belakang venus membenci cowo itu.


Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang