Bab 3.

247 69 3
                                    

Kelas telah usai venus merapikan bukunya untuk dimasukan kedalam tas ransel nya, hari pertama kuliah tentu saja membuatnya sangat menyenangkan. Jonathan dan Virgo melakukan hal yg sama karena memang mereka bertiga satu falkutas dan berada dalam satu kelas yg sama.

"Jadi, kapan lo akan mulai bekerja di serikat mahasiswa itu, ve?" Tanya Jo membuat venus yg mau bangkit duduk kembali.

"Hm, besok udah mulai kerja tadi udah tanya ke senior apa kerja nya. Dan cuman bantu buat acara ospek kampus kayak menghias hias dekorasi sama cat apa gitu."

"Berarti lo bakalan ketemu sama presma di kampus ini" sela Virgo lagi.

"Hm, apa yg dikatakan Virgo benar adanya, gue pernah denger katanya presma kampus juga bagian dari president of pekerja serikat mahasiswa."

"Kalau itu gue gak tau sih. Dahlah gue mah gak mau kenal siapa itu presma nya."

Bohong jika mengatakan tidak mengenal siapa Presma tersebut, jantung  venus berdebar dengan sangat kencang. dia tau kalau siapa yg menjabat menjadi presma di kampus ini. Namun venus tidak mau memikirkan hal yg membuatnya sakit kepala itu.

"Ntar siang kita nongkrong di cafe baru itu, gue pengen nyobain makanan nya" ujar Jonathan membuat venus dan Virgo memberikan jempol tanda setuju.

Hingga seluruh mahasiswa baru keluar dari ruang pelajar, ketiga nya berjalan beriringan sampai didepan gerbang kampus barulah berpisah dengan venus naik ojek yg sudah menunggu nya.

Sesampainya di kosan dia lekas merebahkan tubuhnya diatas kasur, lintang yg melihat kearah venus lekas melepaskan earphone game nya. Dia lalu duduk di kasur tersebut.

"Muka lo kusut banget" seru lintang membuat venus yg lagi rebahan terpaksa duduk.

"Gue ngantuk tadi malam kurang tidur, lintang."

"Oh, pekara lo mimpi horor itu ya. Gue rasa lo harus baca doa deh biar gak mimpi buruk."

Venus menghembuskan nafas saja percuma bicara sama lintang kalau urusan nya bakalan ke hantu, lintang menepuk tangan nya tanda ada yg mau dia bicarakan.

"Gue denger mahasiswa dapat beasiswa bantu para senior di serikat mahasiswa, dan lo pasti kena kan, ve."

"Hm, besok gue mulai kerja. Lo kenal sama president serikat mahasiswa itu gak, tang?"

"Kenal. Dia cukup populer bahkan anak mahasiswa dikelas gue gak hentinya membicarakan dia."

Venus lekas bangkit dan membuka bajunya dan menggantikan pakaian santai, setelah itu dia pun merebahkan diri ke kasur memejamkan matanya sejenak. Lintang menghela nafas panjang saja melihat kelakukan sahabatnya.

"Tidurlah, gue nanti mau ketemu senior gue."

Venus mengangguk saja dalam memejamkan matanya, lintang lekas kembali ke meja game nya untuk bermain game sejenak, memang hobi lintang adalah gamers. Dan kadang venus suka sakit telinga jika lintang sudah bermain game tapi mulutnya tidak bisa diam.




Ponsel venus berdering kuat membuat dia membuka matanya, venus berdecak kesal siapa yg siang hari menganggu waktunya tidur siang begini. Dia pun lekas mengangkat telponan tanpa melihat nama penelpon.

"Hm."

"Lo dimana venus gue kan udah bilang kita akan nongkrong di cafe."

Venus terduduk melihat siapa penelpon nya, ternyata ada Jonathan. Dia lekas terduduk sambil menguap.

"Gue masih ngantuk. Bisakah ditunda dulu."

"Lo bisa tidur di cafe itu gue lihat tadi orang juga ada yg tidur di cafe itu, ayolah ve gue udah di kosan lo ini."

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang