Bab 20.

221 53 3
                                    

Venus memfoto semua hal yg berkaitan dengan seni teater tersebut, cukup banyak kerjaan hari ini bahkan dia belum sempat mampir ke serikat mahasiswa disana. Namun bagaimana lagi dia sudah di tugaskan untuk menjadi fotografer beberapa hari lagi. Ditemani oleh melani mereka berjalan jalan menelusuri kampus yg begitu besar dan luas.

"Gue mau tanya deh sama lo, ve" ujar melani membuat venus penasaran.

"Tanya apa kak, tanya tinggal tanya nanti kalau gue bisa jawab ya akan gue jawab."

"Lo kok bisa seakrab itu sama sky, padahal gak semua orang bisa akrab sama dia. Kecuali para cogan tiga orang itu temen karib nya, Clara yg satu sekolah saja tidak seakrab itu sama sky."

Venus tersenyum tipis "kebetulan gue sama dia dulu satu sekolah. Dia kakak kelas gue kak, ya gue gak nyangka aja bisa ketemu sama dia disini, kalau di bilang akrab ya gak juga."

"Iya sih bener, sky tuh dingin dan jarang tersentuh bahkan buat senyum aja juga jarang. Tapi ve setelah kenal lo gue pernah liat dia tersenyum tipis saat melihat kearah lo itu."

"Perasaan kak Melani aja kali."

"Nggak, nggak, beneran gue liat pake mata kepala gue sendiri.

Venus tersenyum canggung bingung juga harus menanggapi nya seperti apa, dia ingin memberitahukan yg sebenarnya namun dia bisa menahan diri karena dia tahu betul sifat Melani tidak bisa jaga rahasia.

"Tapi ya kalau lo sama dia ada hubungan sih ya gak masalah, lo imut dia ganteng perpaduan yg pas gitu."

"Hahaha, kak melan ada ada aja gue sama kak sky gak ada hubungan apapun."

"Ya, apapun lah itu tapi gue emang curiga sama kalian sih."

Venus tidak menjawab karena dia fokus pada kamera nya, memfoto kegiatan anak teater yg sibuk dengan tugas masing masing. Sky yg melihat venus lekas menghampiri melani yg melihat itu hanya tersenyum senyum seperti mengejek.

"Sudah selesai" ujarnya membuat venus menurunkan kamera nya.

"Masih ada beberapa foto lagi."

"Ikut aku."

Sky menarik tangan venus agar sedikit menjauh dari tempat itu, melani yg melihat aksi sky hanya terkekeh. Insting dia mengatakan kalau ada hubungan spesial diantara keduanya.

"Apa gue bilang pasti mereka punya hubungan."

Sky membawa venus ke taman kampus dan beruntung hari ini taman itu sepi, duduk di bangku yg telah disediakan. Venus dan sky duduk berdampingan. Venus tidak tahu apa yg akan dibicarakan oleh sky maka dari itu dia hanya diam saja.

"Aku udah memikirkan kedepan nya hubungan kita" ucap sky membuat venus tidak mengerti.

"Hubungan kita emang seperti apa, kak?"

"Ve, bisakah kita mulai semuanya dari awal anggap aja pendekatan dari awal sebelum memulai hubungan serius."

Venus menghela nafas saja "sebelum itu bisakah kak sky jawab dengan jujur."

"Apa? Apa yg akan kamu tanyakan sama aku. Tolong tanyakan maka aku akan menjawab dengan jujur."

"Tentang hubungan kak sky dengan Clara itu-"

"Hah! Aku sama Clara tidak pernah ada hubungan apapun, bahkan saat masih sekolah juga aku tidak tertarik padanya."

Venus melongo tidak percaya "hah! Jadi-"

"Ve, aku sejak awal menyukai kamu."

Tambah bingung lah venus tentang pengakuan sky padanya, suka dari awal dengan dirinya bahkan venus tidak tahu tentang perasaan sky sejak awal. Karena sejak awal yg menyukai sky itu adalah venus.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang