Bab 18.

208 49 3
                                    

Nyatanya tidak ada percakapan lagi diantara venus dan sky usai sarapan soto tadi, sky paham kalau kekecewaan venus sangat mendalam karena dia ingkar janji. Tetapi ketahuilah jika sky punya alasan kenapa tidak menemui lelaki yg selama ini sudah dekat dengan dirinya, bukan sky tidak berniat buat bertemu dengan venus pada saat itu akan tetapi ruang dia dibatasi oleh keluarga nya.

Bagi venus sky tetaplah lelaki misterius dengan segudang rahasia nya, venus tidak memaksa jika sky tidak menjelaskan secara detail kenapa dia tidak datang seperti janjinya pada saat itu. Venus paham jika hubungan nya dengan sky ditantang oleh teguh sang kakek sky karena status sosial dia dengan sky amat sangat berbeda.

Namun sang kakek tidak pernah mengerti dan mengetahui jika dia dan cucu kesayangan nya tidak pernah ada hubungan yg bersifat pacaran, mungkin kedekatan dia dengan sky sebagai hubungan tanpa status. Ada bisa disebut sebagai friends with benefit. Karena semua telah venus berikan kepada lelaki pucat itu.

"Turunkan aku disini, kak" ucap venus membuat sky menoleh sebentar.

"Ini jauh dari kampus, ve."

"Gapapa, aku bisa jalan kaki gak terlalu jauh nanti terhubung dengan perpustakaan aku bisa mampir sebentar."

"Aku akan anterin."

Venus terkekeh "anterin gimana, kamu mau buat aku susah lagi kak. Apa kamu mau buat Clara cemburu dengan kedekatan kita, walaupun aku gak tau hubungan mu dengan Clara seperti apa."

"Aku tetap anterin."

"Kak, mengerti posisi aku sekarang. Kak sky populer sedangkan aku."

Sky lekas mengerem mobilnya dan mematikan mesin mobil tersebut, venus dengan segala sifat keras kepalanya tidak bisa dia lawan. Jelas sky akan kalah karena pemuda manis disamping nya ini tidak akan pernah mau mengalah jika berdebat dengan nya.

"Makasih atas sarapan pagi nya."

Dengan begitu venus lekas turun dari mobil sky dan berjalan menjauh dari pria itu, sky jangan ditanya tentu dia tidak akan diam melihat orang yg dia sayangi pergi sendirian begitu saja. Diam diam sky mengikuti venus melalui mobil nya, namun jangan sebut venus jika dia tidak mengetahui tingkah sky yg mengikuti dari belakang, lantas dia mengambil ponsel dan mengetik pesan singkat kepada sky.

Berhenti mengikuti aku, kak sky.

Sky yg merasa ponselnya bergetar lekas membaca sebuah pesan yg mana dari venus, dia mendengus geli karena aksinya diketahui oleh venus.

Pemuda keras kepala. Aku khawatir padamu.

Venus tidak membuka pesan itu dia lekas berjalan cepat dan langsung masuk ke area perpustakaan, memang union kampus yg terbilang luas dengan beberapa tempat yg ada. Jika belum paham seluk beluk nya tentu akan tersesat.

Bukan ke perpustakaan melainkan venus menjalankan pekerjaan nya sebagai fotografer di falkutas seni teater, venus bahkan bertemu dengan Melani yg mana lagi sibuk menata para mahasiswa senior untuk ajang foto bersama kembali.

"Ve, baru datang" ujar melan membuat venus mengangguk.

"Baru aja kak, gue izin potret di area sini ya soalnya bagus background nya."

"Oke, terserah lo mau gimana dah. Tempat ini kan milik umum."

Venus tersenyum tipis dia lekas memfoto yg menurut dia baik, tak lama dia tidak sadar kalau mike udah berada didepan nya. Venus pun menurunkan kamera nya karena Mike menghalangi pemandangan yg dia mau foto.

"Gue mau di foto dong" ujarnya usil.

Venus tidak bisa menolak dia lekas memotret Mike beberapa kali, setelah selesai Mike memberikan sebotol minuman mineral kepada venus. Venus yg mau menolak merasa tidak enak hal hasil dia menerima pemberian dari Mike. Cuman air putih tidak ada unsur apapun didalam nya.

Sky hanya memandang dari jauh saja, dia bahkan sudah mengepalkan tangan nya melihat venus dekat dengan Mike. Ada rasa tidak rela dalam benak nya venus dekat dengan orang lain, pandu yg berada disana lekas menepuk pundak sky dengan pelan.

"Kalau suka katakan" kata pandu membuat sky mendengus.

"Gue udah gak penasaran lagi siapa lelaki yg membuat lo selalu uring uringan, gue akui venus cukup manis dan sangat serasi sama lo."

"Gue masih belum berani mengatakan kalau gue suka dia" ucap sky dengan pelan.

"Tergantung lo kalau misal Mike ambil venus lo jangan nangis."

Pandu meninggalkan sky begitu saja tentu tujuan nya dia ke tempat venus, pandu hanya ingin berkenalan dengan sosok orang yg membuat sahabat nya selalu galau hampir tiap hari. Sky panik sendiri karena melihat pandu sudah lebih dekat dengan venus.

"Venus" panggil pandu membuat venus menangkupan tangan nya sopan.

"Salam kenal ,kak-"

"Panggil pandu. Masih ingat gue."

Venus terkekeh "masih lah. Lo terlalu populer disini kak. Siapa pun kenal lo."

Baru juga pandu mengucapkan kata sudah ada sky yg merangkul pundak pandu "kita ada latihan basket."

Pandu terkekeh kecil dia tahu jika sky hanya alibi saja, latihan basket yg bener saja jadwal hari ini tidak ada latihan basket.

"Gue pergi dulu, kapan kapan kita ngobrol lagi yg pasti gak ada rubah jantan nya" kata pandu membuat venus tidak mengerti.



Sesuai janji sky kepada venus sepulang dari les dia lekas mampir ke toko kue milik keluarga venus, tidak sulit mendapatkan alamat toko kue nya karena toko kue keluarga venus cukup terkenal. Dia masuk kedalam sudah disambut oleh ibu nya venus.

"Selamat datang, ada yg bisa saya bantu" kata ibunya venus dengan ramah.

"Saya mau menu yg best seller disini."

"Ah, disini yg best seller ada kue matcha dan milkshake cokelat. Dan kedua itu kesukaan anak saya. Venus."

"Iya, venus juga mengatakan hal yg sama dengan saya."

"Kamu kenal venus?"

"Saya bahkan satu sekolah dengan dia."

Sang ibu tertawa saja dia lekas membuat pesanan untuk sky, sky melihat lihat interior cafe sekaligus melihat keberadaan venus yg sama sekali tidak terlihat.

"Kalau kamu nyari venus dia ada diatas, silahkan ke atas nanti pesanan nya biar saya yg anterin."

"Terima kasih."

Sky lekas menuju keatas namun langkah nya berhenti karena venus sudah turun dari tangga dengan senyuman mengembang.

"Kak sky udah datang, ayo kita duduk disana."

Mereka duduk saling berhadapan satu sama lain didepan mereka sudah ada dua potong kue matcha diatas piring dan juga dua gelas susu milkshake cokelat, sky sangat ragu memakan makanan manis tersebut. Karena dia memang terlahir tidak suka yg namanya makanan manis.

"Ayo kak di coba dipasti enak."

Sky agaknya ragu namun venus lekas memotong kue, dan menyerahkan suapan pertama nya untuk sky. Sky masih terdiam seolah enggan membuka mulutnya.

"Ayo buka mulutnya aaaa."

Dengan gaya imut venus membuat sky tidak tahan akhirnya dia membuka mulutnya, rasa manis dari kue matcha langsung lumer didalam mulutnya. Dia mencoba buat mengunyah, venus harap harap cemas menantikan penilaian sky terhadap kue kesukaan nya itu.

"Gimana? Enak gak?"

Sky terdiam sebentar membuat venus berdecak kesal karena tidak sabaran, sky tertawa kecil dan mengangguk.

"Ini enak. Manisnya pas gak manis kali cocok buat yg gak suka manis, dan di lidah aku juga cocok makan nya."

"Kan apa aku bilang kue matcha buatan ibu memang yg terbaik."

Akhirnya venus dan sky menikmati kue buatan ibu venus, bahkan sky sendiri merasa inilah moment bahagia dirinya bisa bersama dengan venus. Orang yg lagi dekat dengan nya.















To be continued.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang