Bab 9.

209 61 3
                                    

Pagi ini venus memutuskan untuk tidak hadir dalam kegiatan serikat mahasiswa, jelas alasannya karena dia tidak mau bertemu dengan sky dulu. Sejak kejadian semalam venus tidak bisa tidur dia selalu terbayang wajah lelaki tersebut, dia pikir mereka akan berakhir di makan siang hari itu. namun ternyata dia salah ternyata masih ada pertemuan kedua tadi.

Dengan bimbang dia mengambil ponselnya tujuan nya jelas dia akan mengirim kan pesan kepada firman, dia akan memberikan alasan jika dirinya sedang tidak enak badan. Dan berharap firman mengerti urusan nya.

Kak, gue izin gak masuk hari ini. Mendadak gue demam.

Tidak ada balasan firman mungkin saja lelaki tampan itu sedang sibuk di kampus, dia melihat kearah kamera nya. Sudah lama dia tidak hunting foto untuk sekedar melepaskan penat, dulu saat venus sedang tidak enak pikiran dia bakalan hunting atau sekedar mengambil job kecil di bidang fotografer. Namun sejak awal kuliah dia belum menyentuh kamera nya. Rindu sudah pasti namun venus belum menemukan waktu yg tepat, dan inilah sekarang dia akan pergi hunting foto dan memikirkan kemana dia akan pergi.

Dikampus firman membaca pesan dari venus kalau pria manis tersebut mengatakan tidak akan datang hari ini karena sedang tidak enak badan, dia dan Stella saling bertatapan mencoba mencerna apa yg mereka pikirkan.

"Apa karena venus takut sama sky ya?" Tanya Stella.

"Kayak nya gak mungkin. Soalnya semalam mereka baik baik aja."

"Atau mungkin sky belum meminta maaf sama ve makanya tuh anak kesal terus gak masuk."

Firman memegang dagu nya mencoba mencerna apa yg dikatakan oleh Stella, sangat masuk akal jika sky belum meminta maaf. Karena gimana pun bisa saja keduanya menjadi canggung.

"Gue bakalan ketemu sama sky dulu."

"Buat apaan?"

"Ya buat tanya lah dia udah minta maaf sama venus atau belum."

Stella mengangguk dan mendorong tubuh firman dengan cepat, firman lekas menuju kearah ruangan ketua Serikat mahasiswa dimana biasanya sky berada, setelah sampai diruangan tersebut dan benar saja jika sky tengah fokus dengan buku nya.

"Gue cariin ternyata disini" seru firman membuat sky menoleh.

Firman pun duduk disamping sky "Lo tau kalau venus tidak masuk hari ini, katanya sih dia gak enak badan."

"Dia sakit?"

"Kayak nya iya. Soalnya Lo belum minta maaf kan sama dia."

Sky lekas merogoh kantong celananya dan mengambil ponselnya, dia menyerahkan ponselnya kepada firman.

"Minta kontak venus."

Firman mengambil ponsel sky dan menekan nomor pribadi venus, namun sebelum memberikan ponselnya kepada sky dia tersenyum penuh minat.

"Sebelum gue kasih ponsel lo jawab pertanyaan gue dengan jujur."

"Hm, apa?"

"Soal postingan lo itu jangan bilang venus."

Sky diam sebentar membuat firman geregetan "Lo gak mau kasih tau nih, baiklah gue akan menghapus nomor venus."

"Hm,"

Firman tentu senang akhirnya dia menemukan jawaban yg seharian semalam dia pikirkan, sky lantas bangkit dan keluar dari ruangan tersebut. Sementara firman lekas laporan kepada Stella kalau dia sudah tahu siapa yg di posting sky.




Venus sudah siap dengan kamera di lehernya bahkan dengan riang dia keluar dari kosan nya, namun beberapa saat dia berhenti karena ponselnya berbunyi. Dia lekas mengambil dan menatap bingung ke layar ponsel karena nomor asing yg menghubungi dirinya, karena penasaran dia lekas mengangkat telepon tersebut.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang