19

2.2K 220 8
                                    

Noval saat ini duduk anteng dengan perasaan kesal dan vano yang duduk di sebelahnya serta kedua orang tua noval yang duduk di depan mereka.

Noval menatap orang tua nya kesal akibat mengganggu 'kegiatannya' dengan vano padahal tadi sedikit lagi 'adiknya' akan masuk kedalam rumah nya namun daddy nya itu tiba-tiba menelfon dan memaksanya untuk pulang karena ia sudah tidak pulang ke rumah nya selama 2 hari.

"Ada apa dengan wajahmu itu" Tanya damar bingung ia dapat melihat tatapan sengit anaknya itu menatapnya.

"Tidak" Jawab noval dengan mendengus sebal.

"Jadi kalian sudah berbaikan" Tanya Litani kearah noval dan vano.

"Iya/tidak" Jawab noval dan vano bersamaan.

"Akh hm" Teriak vano tiba-tiba yang membuat damar dan Litani terkejut dan panik tapi tidak dengan noval ia malah terlihat tersenyum puas.

"Vano ada apa" Tanya Litani panik seperti nya ia sudah benar-benar menerima vano menjadi calon mantu nya.

"Ti- tidak tan" Jawab vano gugup ia terlihat mengigit bibir bawahnya seperti menahan sesuatu.

Damar yang memperhatikan gerak-gerik vano dari tadi langsung mengerti apa yang sedang terjadi. Ia memandang anaknya itu malas.

'Dasar bajingan kecil mesum sekolah saja belum selesai sudah berani-beraninya bermain dengan alat-alat itu' batin damar menatap noval. Tolong ingatkan damar jika yang ia katakan bajingan mesum itu anaknya sendiri yang tentu saja mengcopy sikapnya sendiri.

Noval tersenyum senang menikmati saat-saat menghukum kekasih imut nya ini, ia akan pastikan jika vano tidak berani nakal lagi.

Vano terlihat duduk dengan gelisah ia merasa tidak nyaman dengan benda yang bergerak-gerak di dalamnya itu terkadang ia dapat merasakan benda itu bergetar kencang di dalamnya.

"Hu? Kalau begitu ini kan sudah malam bagaimana kalau kau menginap saja di sini oke tidak baik jika kau pulang malam-malam begini" Tawar Litani.

"Ugh? Ti- tidak usah tan" Ucap vano dengan sebisa mungkin menahan desahannya ia takut jika berada di dekat noval terlalu lama bisa-bisa ia tidak bisa berjalan selama satu minggu ini.

"Vano akan tidur di sini iya kan baby" Ajak noval dengan menekan remote Vibrator itu ke kecepatan max hingga membuat vano mencengkeram erat lengan noval.

Litani yang semakin aneh melihat gerak gerik vano pun akhirnya sadar dengan apa yang terjadi.

Pluk..

"Dasar mesum kau benar-benar keturunan damar" Dengus Litani ia berjalan meninggalkan noval dan vano dengan muka yang memerah malu.

"Ya!!! sayang tunggu aku" Teriak damar lalu ia pergi mengikuti Litani pergi hingga menyisakan noval dan vano saja di ruangan itu.

"Noval jangan membobol calon menantu daddy jika kau belum menikahi nya" Teriak damar lagi dari lantai atas ia harus menginginkan noval agar anak nya itu tidak lepas kendali dan menyerang calon menantunya.

Noval hanya bedecak malas dan langsung mengandeng lengan vano untuk membawanya tidur di kamar nya. Benar-benar hanya tidur karena noval sadar dia tidak akan merusak vano karena belum menikahi vano ia tidak ingin di cap sebagai bajingan yang memanfaatkan vano jadi ia harus menahannya untuk saat ini tapi bermain-main sedikit tidak masalah kan, pikir noval.

"Kau tidur lah di sana baby, abang akan bersih-bersih terlebih dahulu" Ucap noval lalu ia memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Sedangkan vano hanya menurut ia mendudukkan dirinya di kasur empuk noval ya walaupun masih tidak nyaman akibat Vibrator yang ada di dalam lubangnya.

antagonis licikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang