21

1K 146 6
                                    



Jam istirahat berbunyi tetapi vano, al, dan Alex masih setia di kelasnya. Vano masih menunggu noval yang akan menjemputnya sedangkan al dan Alex tentu saja menunggu vano.

"Vano pacar lo mana sih" Ucap Alex kesal.

"Sabar kali kita kan baru istirahat, mungkin noval lagi beresin barang-barang nya" Ucap al.

"Mau ke kantin" Ajak seseorang yang baru saja datang.

Vano, Alex, dan al menatap orang yang ada di depan mereka ini bingung terlebih lagi Alex dan al yang memang belum pernah melihat denis? Sedangkan vano mencoba mengingat-ingat siapakah gerangan orang yang ada di depannya ini maklum saja lagi mabuk cinta sekarang yang ada di otak nya hanya noval saja.

'Chim siapa ni orang' batin vano memanggil chimmy akhirnya ia menyerah juga mengingat orang yang di depan nya ini.

'Huwaaa akhirnya tuan memanggil chim juga huks chim kangen tau' suara tangis chimmy mampu membuat vano terkejut baru saja datang tiba-tiba menangis.

'Tidak usah lebai, sekarang lo kasih tau gue siapa ni anak gue lupa namanya' batin vano malas meladeni chimmy.

'Ck tega. Dia Denis yang waktu itu chim suruh dekati' jawab chimmy berdecak malas.

Oh baiklah baru sekarang vano ingat jika di depannya ini merupakan sosok yang di suruh chimmy untuk ia dekati, tapi untuk apa ya?? Bahkan ia tidak tau sampai sekarang.

"Van yaelah malah ngelamun ni anak" Tegur Alex saat melihat vano bengong.

"Hu??" Vano tersadar lalu menatap kearah Denis yang sekarang menatapnya dengan tersenyum.

"Kau ingat dengan ku?" Tanya Denis tatapan matanya terlihat hanya menatap kerah wajah manis vano.

"Ughmm iya mm bang Denis kan" Ucap vano yang di angguki oleh Denis ia tampak senang saat vano mengingat nama nya.

"Jadi apa vano mau ikut dengan abang ke kantin" Ajak Denis lagi.

Vano bingung ia semakin mempunyai banyak abang di sini ya.

"Oh maaf bang, vano sedang menunggu bang noval" Tolak vano sopan.

"Baby maaf hm apa lama menunggu" Ucap noval tiba-tiba yang baru datang.

Noval dapat melihat seseorang yang ada di dekat kekasih kecilnya itu, noval dengan gesit menarik lengan vano dan menyembunyikan tubuh kecil itu di balik punggungnya. Saat melihat Denis alarm berbahaya nya berbunyi. Apa ia bakalan punya saingan lagi, pikir noval.

"Bang kenapa" Tanya vano bingung ia terkejut saat noval menariknya tadi.

Noval tidak menjawab matanya terus menatap Denis dengan pandangan sengit seolah-olah melihat lawan nya.

"Ayo kita ke kantin" Ajak noval ia hendak membawa vano ke kantin namun perkataan Denis menghentikan langkahnya.

"Haha lo sangat posesif ternyata ya" Tawa Denis sedangkan noval sudah menatapnya dengan pandangan menusuk.

"Tapi wajar si, jika orang seperti vano pasti banyak yang menyukai" Lanjut Denis. Noval dapat melihat tatapan tertarik laki-laki itu untuk kekasihnya.

"Tapi mereka hanya dapat sebatas 'menyukai' bukan 'memiliki' karena vano hanya 'milik' noval seorang" Ucap noval penuh penekanan ia semakin yakin jika orang yang ada di depannya ini menaruh rasa terhadap kekasihnya.

"Benarkah? Kita lihat nanti" Jawab Denis dengan senyum smirk menatap noval kemudian ia menatap kearah vano dan memberikan senyum manisnya.

"Sampai bertemu lagi baby" Ucap Denis dengan mengerlingkan matanya menatap kearah vano lalu ia pergi berlalu mengabaikan tatapan noval yang terlihat ingin membunuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

antagonis licikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang