Update lagi uhuy
Jangan lupa vote geys capek bikin cerita ini 🥹🥹🥹Saat hendak keluar dari penginapan mereka telah di kepung oleh para prajurit kerajaan vandoria
" sial " batin anesha
" Anda tidak akan bisa lari dari kami lagi pangeran Louis " ujar salah satu prajurit
Anesha hendak melawan tetapi sistem berkata
" ikuti saja mereka , kau bisa saja bertemu dengan tokoh utama pria "Anesha terdiam apakah ia harus mengikuti perintah sistem atau tidak
Anesha memandang Louis dengan tatapan penuh tanya. Ia masih mencoba memahami situasinya. Sistem yang selalu ia andalkan kini memberi perintah yang terasa seperti jebakan.
"Apakah ini bagian dari alur cerita yang benar?" gumam Anesha dalam hati, tetapi ia tak punya waktu untuk meragukan lebih lama. Para prajurit Vandoria bergerak cepat, melucuti senjata mereka sebelum menggiring keduanya ke arah sebuah kereta kuda mewah yang menunggu di luar penginapan.
Louis, yang sejak tadi bungkam, tiba-tiba berbicara dengan suara tenang namun tegas. "Jangan khawatir. Ini hanya permulaan."
Anesha meliriknya tajam. "Permulaan apa? Kau tahu sesuatu?"
Louis tidak menjawab, hanya memberi isyarat agar Anesha tetap tenang. Rasa penasaran dan waspada bercampur di dalam dirinya. Apakah ini bagian dari rencana Louis? Atau ia benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi?
Kereta melaju dengan cepat menuju istana Vandoria. Anesha merasa ada yang tidak beres. Ia tahu bahwa di kerajaan ini, seorang tawanan jarang diberi perlakuan semewah ini, kecuali jika mereka memiliki nilai penting.
Sesampainya di istana, mereka langsung dibawa ke balai utama. Raja Vandoria, seorang pria tua dengan aura yang menakutkan, duduk di singgasana bersama ratu yang anggun namun memiliki tatapan tajam.
"Pangeran Louis," suara raja bergema di ruangan megah itu, "akhirnya kita bertemu lagi."
" bisa kah kau berhenti mengganggu ku yang mulia " ujar Louis dengan sopan walaupun enggan berkata seperti itu
" aku muak , melihat para tunangan yang anda berikan , mereka semua menyebalkan "
Raja Vandoria tersenyum tipis, senyum yang terasa penuh arti. "Kau tetap keras kepala, Louis. Tetapi, kali ini berbeda. Kami sudah memilihkan seseorang yang, kuharap, akan menarik perhatianmu."
Anesha menegang. Ada sesuatu yang aneh dalam kata-kata raja. Apakah ini alasan mereka dikepung dan dibawa ke istana? Rasa penasaran dan kegelisahannya meningkat, tetapi ia tetap diam, memperhatikan dengan saksama.
"Dan siapa yang Anda maksud, Yang Mulia?" tanya Louis dengan nada datar, meski terlihat jelas ia sudah bosan dengan situasi ini.
Raja melambai pada salah satu pelayan yang berdiri di sisi ruangan. Dalam sekejap, pintu besar di sudut aula terbuka, dan seorang wanita muda masuk. Rambutnya hitam legam dan gaun birunya tampak memancarkan kemewahan. Dia melangkah dengan anggun, namun matanya menyiratkan tekad yang tidak biasa.
"Perkenalkan, Lady Seraphina dari keluarga Eldor. Dia akan menjadi tunanganmu," ujar raja dengan suara penuh wibawa.
Mata Louis menyipit, lalu ia melirik Anesha sekilas. "Aku tidak tertarik, Yang Mulia. Tidak sekarang, tidak selamanya."
Seraphina tersenyum tipis. "Aku tak keberatan dengan penolakanmu, Pangeran Louis. Tetapi aku tidak di sini untuk menikahimu. Aku di sini untuk membuatmu mengerti sesuatu."
Louis mendongak, tampak sedikit terkejut. "Apa maksudmu?"
Seraphina memandang langsung ke arah Anesha, dan Anesha merasa seperti diterobos oleh tatapan tajam itu. "Sepertinya kau punya pendamping yang menarik di sini, Pangeran. Mungkin dia tahu sesuatu tentang apa yang sebenarnya terjadi di belakang layar ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
who is she??
Teen FictionSeorang anesha si gadis bar bar yang Bertransmigrasi ke tubuh wanita yang menurutnya adalah gembel . Ia Bertransmigrasi di zaman kuno " GA mungkin anj muka gua mirip gembel, Ini pasti lu lagi ngerjain guaa kan temmm " tuduh anesh kepada sistem Leb...