Tamu Tak Diundang

17 1 0
                                    

48Hogwarts Crew tertahan di Coral Feast karena ulah Marsha yang makan tanpa membayar. Saat mereka mencoba melunasi utangnya, seorang tamu misterius muncul, membawa ancaman yang akan menguji kekuatan dan kerja sama mereka.




Restoran Coral Feast berubah hening. Azarok Dreadfang, seorang pria tinggi dengan jubah hitam panjang dan mata yang memancarkan aura licik, melangkah ke tengah ruangan. Dia membawa tongkat logam yang berkilauan, sementara lima sosok bertubuh besar dan penuh aura menakutkan berdiri di belakangnya.

Para tamu restoran langsung ketakutan. Beberapa mulai bersembunyi di bawah meja, sementara pelayan buru-buru mundur ke dapur. Lulu yang masih berada di depan dapur memicingkan mata, memandang kelompok itu dengan curiga.

Azarok (tersenyum dingin):
"Aku mendengar ada kelompok berbahaya yang mampir ke tempat ini. Tidak sulit menebak, kalian pasti 48Hogwarts Crew."

Christy (melangkah maju, tatapannya dingin):
"Kami tidak kenal kamu. Kalau punya urusan, langsung bicarakan."

Azarok (tertawa kecil):
"Tenang saja, aku memang datang untuk urusan. Tapi bukan untuk bicara. Aku datang untuk membunuh kalian karena kalian sudah membunuh Callista."

Nama Callista membuat Christy tertegun sejenak, tetapi dia dengan cepat menormalkan ekspresinya.

Grace (berbisik ke Hillary):
"Jadi dia dia kenal Callista? Kayaknya ini bakal rumit."

Hillary (mengangguk, dengan nada lembut):
"Kita harus bersiap-siap."



Azarok menunjuk ke belakangnya, memperkenalkan kelima anak buah utamanya yang berdiri dengan aura sombong.

1. Khoron "Si Penjagal": Bertubuh besar dengan kapak raksasa yang terlihat seperti bisa membelah apa pun. Dia dikenal karena kebrutalannya.

2. Sylva "Racun Bayangan": Wanita dengan rambut hijau panjang dan tatapan tajam, menggunakan belati beracun dan teknik serangan cepat.

3. Drex "Api Neraka": Seorang pria berambut merah yang selalu membawa bola api mengambang di tangannya, memancarkan hawa panas.

4. Morg "Penghancur Baja": Seorang lelaki dengan lengan mekanik raksasa yang bisa menghancurkan logam dengan sekali pukul.

5. Vera "Ratu Es": Wanita berambut putih dengan tatapan dingin, memegang tongkat es yang bisa membekukan udara di sekitarnya.

Azarok (tersenyum):
"Mereka ini adalah lima tangan kananku. Kalau kalian punya nyali, coba saja bertahan dari mereka."




Di tengah ketegangan, Lulu muncul dari dapur sambil membawa wajan besar. Dia berdiri di samping Christy dengan ekspresi serius.

Lulu:
"Dengar, ini restoranku, dan aku nggak akan biarkan kalian menghancurkannya!"

Oline (menatap Lulu, terkejut):
"Loh, serius? Kamu mau ikut ngelawan mereka?"

Lulu (menatap tajam):
"Kalian semua harus belajar membayar utang, termasuk dengan nyawa kalau perlu."

Marsha (masih dengan celemek):
"Jangan seret aku ke masalah ini. Aku cuma mau selesai cuci piring!"

Grace (menyentil kepala Marsha):
"Kamu ini alasan kita terjebak di sini, jadi diam dan ikut bantu!"

Christy menarik napas panjang, lalu menghadap kelompok Azarok.

Christy:
"Kami nggak akan menyerah. Kalau kamu mau bertarung, jangan melibatkan orang lain di sini."

Azarok (tertawa):
"Kalian pikir bisa melindungi tempat ini? Lihat saja apa yang anak buahku lakukan!"




Keroco-keroco Azarok mulai menyerbu restoran, merusak meja dan barang-barang di sana. Para tamu berteriak ketakutan, sementara kru 48Hogwarts langsung bergerak.

Lulu (berlari ke arah tamu, memberikan perintah):
"Semua, pergi ke ruang bawah tanah restoran ini! Kami akan menangani ini!"

Hillary (menggunakan sihir healing, membantu pelayan yang terluka):
"Kalian aman di sana. Cepat pergi!"

Oline (menghadang keroco dengan pedangnya):
"Ayo maju kalau berani!"

Sementara itu, Azarok masih berdiri santai di tengah ruangan, menyaksikan anak buahnya menghancurkan restoran.

Lulu (menerjang ke arah Azarok, membawa wajan):
"Kalau kamu pikir bisa seenaknya di sini, coba hadapi aku dulu!"

Azarok hanya mengayunkan tongkatnya, menciptakan gelombang angin yang membuat Lulu terpental. Christy langsung menangkap Lulu sebelum dia jatuh.

Christy:
"Dia bukan lawan biasa. Kita harus bekerja sama."




48Hogwarts Crew akhirnya membentuk formasi di tengah restoran. Mereka berhadapan langsung dengan lima anak buah Azarok yang mulai maju satu per satu.

Marsha (berbisik):
"Kita beneran bakal lawan mereka semua? Nggak ada rencana kabur aja?"

Erine (menatap Marsha tajam):
"Kalau mau kabur, silakan sendiri. Kami nggak akan meninggalkan tempat ini dalam keadaan hancur."

Christy (memandang seluruh kru):
"Kita nggak punya pilihan. Lindungi restoran ini, dan kalahkan mereka satu per satu."

Pertarungan pun dimulai, dengan setiap anggota kru menghadapi lawan masing-masing.

The Magic HourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang