Pertarungan dengan Sang Penjaga Kristal

16 1 0
                                    

Serangan sihir pria bertopeng menghantam lantai, menciptakan ledakan besar yang hampir menghancurkan keseimbangan seluruh ruangan. 48Hogwarts Crew dengan cepat menyebar, menghindari serangan sambil mencoba mencari celah untuk melawan.

Christy:
"Dia cepat, tapi jangan panik! Tetap fokus!"

Pria Bertopeng:
"Kalian tidak tahu apa yang kalian hadapi. Tempat ini bukan untuk mereka yang lemah!"

Grace mulai bergerak mendekati pria itu, menghunus pedangnya, namun serangan sihir mementalkannya kembali.

Grace:
"Tembok pelindungnya terlalu kuat! Kita butuh rencana lain."

Marsha: (melompat maju sambil menyerang dengan sihir petir)
"Kalau begitu, biarkan aku pecahkan tembok itu dulu!"

Sihir petir Marsha menghantam perisai pelindung pria itu, menciptakan retakan kecil. Dia tampak terganggu, tapi tetap berdiri kokoh.

Hillary: (dari belakang, mengangkat tangan)
"Aku akan mendukung kalian! Grace, serangan berikutnya, serahkan padaku untuk memperkuat!"

Christy: (melompat ke sisi lain, mencoba mengecoh)
"Aku akan menarik perhatiannya. Kalian fokus pada pelindungnya!"

Pria Bertopeng melemparkan serangan bola api besar ke arah Christy, yang berhasil menghindar dengan lincah.

Pria Bertopeng:
"Keberanian kalian tidak cukup untuk menghentikanku!"

Namun, Hillary memanfaatkan momen itu untuk meluncurkan mantra amplifikasi ke arah Grace.

Hillary:
"Grace, sekarang! Serang pelindungnya dengan seluruh kekuatanmu!"

Grace: (meluncur maju dengan pedangnya yang kini dipenuhi aura magis)
"Ini untuk semua warga desa yang kamu ancam!"

Pedang Grace menghantam perisai pria bertopeng, menghancurkannya dengan suara keras.

Pria Bertopeng: (terkejut, tapi segera mengangkat tongkatnya lagi)
"Kalian cukup kuat, tapi ini belum berakhir!"

Marsha: (dengan penuh percaya diri)
"Sayangnya untukmu, kami baru saja mulai!"

Dengan pelindungnya hancur, pria bertopeng mulai bergerak lebih agresif. Sihirnya menghujani ruangan dengan serangan bertubi-tubi, memaksa 48Hogwarts Crew untuk bekerja sama lebih erat.

Christy memimpin serangan jarak dekat, sementara Grace dan Marsha memberikan dukungan dengan serangan sihir dan pedang. Hillary tetap di belakang, memberikan healing saat salah satu dari mereka terluka.

Hillary:
"Marsha, hati-hati di sisi kiri! Ada pecahan batu jatuh!"

Marsha: (melompat menghindar)
"Terima kasih, Hillary! Kau selalu jadi penyelamat."

Pria Bertopeng mulai terlihat kelelahan, dan cahaya dari kristal biru di altar menjadi semakin terang.

Pria Bertopeng: (berteriak marah)
"Kalian tidak berhak atas kekuatan ini!"

Grace:
"Kami tidak menginginkannya untuk diri kami sendiri. Kami hanya ingin menghentikan ancaman ini!"

Dengan satu serangan gabungan terakhir, 48Hogwarts Crew berhasil menjatuhkan pria bertopeng. Dia terlempar ke dinding dengan keras, tongkatnya jatuh dari tangannya.

Christy: (mendekatinya dengan hati-hati)
"Siapa kau sebenarnya? Dan apa tujuanmu dengan kristal ini?"

Pria Bertopeng tersenyum lemah, darah mengalir di sudut bibirnya.
"Aku... hanya pelindung. Jika kalian ingin tahu kebenarannya, kristal itu... memiliki kehendak sendiri."

Grace:
"Apa maksudmu?"

Pria Bertopeng:
"Kalian akan tahu... segera."

Dia menghilang dalam kilauan cahaya biru, meninggalkan tongkatnya yang kosong. Kristal di altar mulai bergetar, memancarkan aura yang semakin kuat.

Hillary: (dengan suara khawatir)
"Ini tidak terlihat baik. Kristalnya... seperti tidak stabil."

Christy:
"Kita harus kembali ke desa. Kita mungkin membutuhkan lebih banyak informasi sebelum melangkah lebih jauh."

Marsha:
"Aku setuju. Selain itu, aku sudah lelah bertarung dengan orang aneh di tempat seperti ini."

Grace mengangguk, dan mereka semua setuju untuk kembali ke desa, meninggalkan altar dengan banyak pertanyaan di benak mereka.

The Magic HourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang