Terpisah di Kegelapan, Menemukan Cahaya

15 1 0
                                    

48Hogwarts Crew melangkah semakin dalam ke dalam Hutan Karunji yang gelap. Semakin dekat mereka menuju pusat hutan yang memancarkan aura misterius, semakin mereka merasakan tekanan dari kekuatan gelap yang mengintai. Setelah menghadapi banyak rintangan, kini mereka harus berhadapan dengan Griffyndor Crews. Dan mereka melakukan pertarungan sendiri sendiri namun, pada episode ini kan berfokus kepada Hillary vs Oline. ada sesuatu yang lebih besar yang terungkap dalam pertempuran ini.

Oline, yang sebelumnya dipengaruhi oleh kekuatan gelap Callista, berdiri dengan tatapan penuh kebencian, siap menghancurkan siapa saja yang menghalangi misinya. Hillary, yang melihat potensi baik dalam diri Oline, mencoba untuk berbicara dengannya, tetapi Oline tetap bertahan dalam kebingungannya.

Hillary: (berusaha berbicara dengan lembut) "Oline, kamu tidak harus seperti ini. Callista bukanlah pemimpin yang benar. Kamu memiliki kekuatan yang bisa digunakan untuk kebaikan. Jangan biarkan dirimu dikendalikan."

Namun, Oline hanya tertawa dingin, dan matanya semakin tajam dengan kebencian. Setiap serangan yang dilancarkan terasa semakin berbahaya, menunjukkan bahwa Oline benar-benar terperangkap dalam bayang-bayang gelap yang menyelimutinya.

Oline: (berteriak dengan amarah) "Aku tidak peduli dengan omonganmu! Kalian semua akan menyesal melawan aku!"

Serangan Oline semakin kuat, menciptakan ledakan energi yang membuat Hillary kesulitan untuk bertahan. Namun, di tengah pertempuran yang sengit, sebuah ingatan tiba-tiba melintas dalam diri Oline-suatu ingatan yang tersembunyi dalam dirinya selama ini.

Tiba-tiba, Oline terhenti sejenak. Pandangannya kosong, seolah-olah ada sesuatu yang baru saja terungkap. Sesuatu yang penting. Hillary melihat perubahan itu dan berusaha mendekat dengan hati-hati.

Hillary: (melihat perubahan dalam diri Oline) "Oline? Apa yang terjadi? Kenapa kamu berhenti?"

Dalam kebingungannya, Oline akhirnya berbicara, dan sesuatu yang mengejutkan terungkap.

Oline: (dengan suara gemetar) "Aku... aku ingat sesuatu... Aku bukan hanya orang biasa. Aku... aku berasal dari keluarga kerajaan. Namun, kerajaan itu... sudah dihancurkan oleh Callista."

Hillary: (terkejut) "Apa?! Keluarga kerajaan? Jadi... Callista yang menghancurkan kerajaanmu?"

Oline: (menggigit bibir, tampak bingung) "Ya... Kerajaanku dulu adalah salah satu kerajaan terbesar di dunia ini. Kami adalah pelindung kedamaian, tetapi... Callista datang, dengan pasukannya, dan menghancurkan segalanya. Dia membunuh keluargaku dan menghancurkan tanah kelahiranku. Aku... aku hanya bisa melarikan diri, dan selama ini aku merasa kosong, tidak tahu siapa diriku lagi."

Hillary: (terdiam, merasakan empati yang mendalam) "Oline, aku... aku tidak tahu itu. Aku bisa merasakan betapa beratnya itu. Tapi ingat, Callista bukanlah jalan yang benar. Kamu masih punya kesempatan untuk membangun masa depanmu."

Oline: (terdiam sejenak, air mata mulai mengalir di pipinya) "Aku... aku merasa seperti tak ada lagi yang tersisa. Semua yang aku miliki, semua yang aku cintai, telah dirampas. Aku... aku merasa hancur."

Hillary: (dengan lembut, berusaha menenangkan Oline) "Kamu bukan hanya siapa yang mereka katakan kamu. Kamu punya kekuatan untuk memilih jalan yang benar. Kamu tidak harus terjebak dalam masa lalu itu."

Mendengar kata-kata Hillary, sebuah cahaya mulai muncul dalam diri Oline. Kekuatan gelap yang sebelumnya menguasainya perlahan mulai melemah, dan dia merasakan kehangatan baru yang mulai menggantikan rasa kebingungannya. Dia melihat kembali pada dirinya yang sebenarnya, bukan sebagai seorang prajurit yang dilatih untuk membalas dendam, tetapi sebagai seseorang yang bisa memilih takdirnya sendiri.

Oline: (dengan suara penuh keyakinan) "Aku... aku memilih untuk berhenti mengikuti perintah itu. Aku tidak bisa terus menjadi alat kekuatan gelap ini. Aku ingin menemukan diriku yang sebenarnya."

Dengan keputusan itu, Oline akhirnya melepaskan energi gelap yang selama ini menguasainya. Cahayanya bersinar terang, mengusir kegelapan yang mengelilinginya. Namun, ada lebih banyak yang terungkap: Oline adalah salah satu ahli waris kerajaan yang hancur itu, dan sekarang dia harus memutuskan apakah dia akan terus terikat pada masa lalu yang kelam atau bangkit untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Oline: (melihat ke arah Hillary, dengan tatapan penuh keyakinan) "Aku bukan hanya sekadar prajurit atau musuh. Aku adalah pewaris kerajaan yang telah hancur. Dan aku tidak akan membiarkan Callista terus menghancurkan lebih banyak lagi."

Hillary: (tersenyum, merasa lega) "Aku tahu kamu bisa melakukan ini, Oline."

Dengan keputusan tersebut, Oline berpaling untuk membantu 48Hogwarts Crew melawan Callista. Meskipun masa lalunya penuh dengan penderitaan dan kehilangan, dia kini memilih untuk bergabung dengan mereka dalam perjuangan melawan tirani yang dibawa oleh Callista.

Oline: (dengan suara penuh semangat) "Aku akan membantu kalian. Ini bukan hanya tentang kekuatan, ini tentang memilih jalan yang benar."

Dengan Oline yang kini berpihak pada kebaikan, 48Hogwarts Crew merasakan semangat baru dalam perjuangan mereka. Mereka bersatu, siap melawan Callista yang semakin dekat dengan tujuannya.

The Magic HourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang