Serangan Malzor

45 2 0
                                    

Setelah memasuki reruntuhan kuno di dekat menara, Christy, Marsha, dan Grace merasakan aura jahat yang menekan. Suara gemuruh dan tawa menyeramkan bergema di dalam ruangan besar yang penuh simbol sihir.

Grace D. Octaviani: (Melihat ke sekeliling sambil bercanda)
"Serem banget tempat ini. Kayak rumah kontrakan murah tapi ada diskon buat roh jahat."

Marsha Lenathea: (Memutar bola angin di tangannya)
"Grace, bisa nggak berhenti ngejokes sebentar? Ini beneran nggak main-main."

Christy: (Mengangkat tongkat sihirnya, bersiap)
"Kalian siap? Ada sesuatu di sini... dan itu sangat kuat."

Dari bayangan, muncul sosok besar dengan tubuh menyerupai manusia tetapi penuh dengan duri dan tanduk. Matanya merah menyala, dan aura hitam berputar di sekelilingnya.

Malzor: (Tertawa dengan suara menggelegar)
"Beraninya kalian mengganggu tempatku! Aku adalah Malzor, penguasa sihir gelap di dunia ini!"

Grace D. Octaviani: (Mundur setengah langkah sambil berbisik ke Christy)
"Malzor? Namanya kayak merek obat batuk."

Christy: (Menahan tawa, melirik Grace)
"Grace, serius sedikit, oke?"

Malzor: (Mengangkat tangannya, menciptakan bola energi gelap)
"Kalian akan membayar mahal atas keberanian kalian!"

Malzor menyerang tanpa ampun, menghujani mereka dengan energi gelap yang mematikan. Christy mencoba menangkis serangan dengan perisai api, tetapi kekuatannya jauh lebih besar dari yang mereka perkirakan.

Marsha Lenathea: (Berteriak)
"Kita nggak bisa melawannya sendirian! Kita harus kerja sama!"

Grace D. Octaviani: (Tertawa kecil meski terluka)
"Hei, sumber kegelapan, ya? Tapi nggak sekuat meme bapak-bapak aku!"

Christy: (Berteriak)
"Grace, gunakan sihir pertahananmu untuk menahan serangan! Marsha, fokus pada serangan jarak jauh!"

Grace menciptakan dinding energi yang memblokir serangan Malzor, sementara Marsha meluncurkan tombak-tombak angin untuk mengalihkan perhatian musuh. Christy memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerang dengan bola api besar yang menghantam tubuh Malzor.

Malzor: (Menggeram, bangkit kembali)
"Kalian pikir itu cukup untuk mengalahkanku?! Aku adalah sumber kegelapan itu sendiri!"

Grace D. Octaviani: (Tertawa sambil menyerang)
"Hei, kalian lumayan juga! Tapi sayang, aku jauh lebih hebat!"

Pertarungan semakin intens. Malzor menciptakan klon dari bayangan yang menyerang mereka bertiga secara bersamaan. Mereka kewalahan, tetapi akhirnya Christy menyusun rencana.

Christy:
"Kita serang bareng-bareng! Aku buat dia lengah dengan serangan api, Grace gunakan energi petirmu, dan Marsha, berikan pukulan terakhir dengan sihir anginmu!"

Mereka bertiga melancarkan serangan gabungan. Bola api Christy menciptakan ledakan yang membuka celah, diikuti oleh sambaran petir Grace yang menahan Malzor di tempat. Dengan kekuatan terakhirnya, Marsha menciptakan tornado besar yang menyapu tubuh Malzor hingga hancur berkeping-keping.

Malzor: (Menghilang dengan teriakan terakhirnya)
"Tidak mungkin... kalian tidak boleh... menang!"

Saat Malzor lenyap, ruangan itu perlahan kembali tenang.

Marsha Lenathea: (Duduk terengah-engah)
"Itu... luar biasa. Aku pikir kita nggak bakal selamat."

Grace D. Octaviani: (Tersenyum sambil duduk di lantai)
"Ini pengalaman pertama aku lawan iblis. Kalau aku tahu bakal gini, aku bawa cemilan dulu."

Christy: (Tersenyum kecil)
"Kamu serius banget soal itu?"

Grace D. Octaviani: (Mengangkat bahu sambil tertawa)
"Eh, kalau nggak bercanda, aku bisa pingsan tadi."

Meskipun mereka berhasil mengalahkan Malzor, pertarungan itu menunjukkan bahwa ancaman di perjalanan mereka semakin berbahaya. Mereka menyadari bahwa kerjasama adalah kunci untuk bertahan hidup.

The Magic HourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang