Namjoon membaca komentar-komentar itu lagi. Kata-kata ARMY terukir jelas di layar ponselnya, mengisi pikirannya dengan pertanyaan yang sebelumnya tak pernah disadarinya.
"Kenapa RM sekarang sering di belakang? Bukankah dia leader?"
"Aku rindu Namjoon yang selalu di depan, menunjukkan kekuatan dan keberaniannya."
"Apa RM sudah tidak nyaman menjadi leader?"
Sebuah senyum kecil terbit di wajahnya. Namjoon pikir, ini hanya pertanyaan sederhana. Tidak perlu dijawab pun tak apa. Toh, baginya, posisi fisik tak pernah mendefinisikan seorang pemimpin.
Namun, senyumnya menghilang begitu terdengar suara Seokjin dari belakang. "Namjoon-ah, kau benar-benar tidak ingin menjelaskan ini?"
Namjoon menoleh, menatapnya. Seokjin berdiri di sana dengan tangan terlipat di dada, ekspresi serius menghias wajahnya.
"Hyung, aku rasa itu bukan masalah besar," jawabnya pelan, mencoba menenangkan suasana.
"Tapi ini bukan hanya tentangmu. ARMY peduli, mereka terus bertanya. Dan kau... kau tidak bisa hanya berkata 'itu tidak penting'."
Namjoon menghela napas panjang. Seokjin selalu seperti ini, memikirkan hal-hal yang tak pernah ia sadari.
"Aku tetap leader, hyung. Mau di depan, di belakang, atau di mana pun, aku tetap melakukan tugasku memimpin kalian," katanya, berusaha meyakinkannya.
Namun, tatapan Seokjin tidak berubah. "ARMY pantas mendapat jawaban lebih dari itu. Besok aku akan live, dan aku tahu mereka akan bertanya soal ini. Jadi, siapkan jawaban yang lebih baik."
Namjoon hanya mengangguk pelan, tidak ingin memperpanjang pembicaraan. Tapi setelah Seokjin pergi, pikirannya terusik.
*******
Malam itu, Namjoon duduk di studio, sendirian dengan laptop di depannya. Membuka video-video lama BTS, memutar momen-momen debut mereka. Namjoon melihat dirinya yang dulu-Namjoon yang berdiri di depan, sorot matanya tajam, penuh determinasi.
Saat itu, Namjoon berdiri di garis depan, membawa nama grupnya, melindungi membernya dari kritik yang mungkin menghantam mereka. Dia berdiri kokoh, memastikan semua berjalan sesuai rencana.
Kemudian, Namjoon memutar video-video terbaru. Kini, ia lebih sering terlihat di belakang, memberi ruang bagi member lain untuk bersinar. Tidak ada lagi Namjoon yang mencuri sorotan. Sebaliknya, ia mundur, mengamati mereka dari sisi panggung, dari barisan belakang.
Namjoon terdiam sejenak, memutar ulang perbedaan itu di kepalanya. Mengapa dirinya berubah?
Lalu, jawabannya muncul seperti kilat.
"Saat debut dulu, aku adalah garda terdepan yang melindungi memberku. Aku berdiri di depan untuk menerima semua beban yang seharusnya mereka tanggung. Tapi sekarang, mereka sudah jauh lebih kuat. Aku tidak perlu menjadi tameng mereka lagi. Kini, tugasku adalah mendorong mereka dari belakang, memberi mereka ruang untuk bersinar."
Sebuah senyum perlahan merekah di wajah Namjoon. Jawaban itu terasa benar, terasa jujur.
*******
Keesokan harinya, Namjoon duduk di samping Seokjin untuk live. Komentar dari ARMY membanjiri layar seperti yang ia duga, dan tentu saja, salah satu pertanyaan yang muncul adalah soal posisinya.
"Jadi, Namjoon-ah," Seokjin memulai dengan nada menggoda, namun Namjoon tahu dia serius, "ARMY ingin tahu kenapa kau sekarang sering di belakang."
Namjoon tersenyum, menatap kamera, lalu menjawab dengan hati-hati. "ARMY, aku tahu banyak dari kalian yang menyadari perubahan ini. Dan aku ingin kalian tahu, aku sangat menghargai perhatian kalian."
Namjoon berhenti sejenak, menarik napas sebelum melanjutkan.
"Waktu kami debut, aku sering berdiri di depan karena itu adalah tugasku. Aku ingin melindungi memberku, menghadapi kritik dan tekanan yang datang kepada kami. Tapi sekarang, kami sudah jauh berkembang. Member-memberku sudah luar biasa kuat. Mereka tidak butuh perlindungan itu lagi. Mereka bisa berdiri sendiri. Sebagai leader, tugasku bukan hanya untuk melindungi, tapi juga untuk memastikan setiap dari mereka bisa bersinar. Jadi, aku memilih untuk mundur. Dari belakang, aku bisa melihat mereka lebih baik. Dari belakang, aku bisa memastikan mereka mendapatkan ruang untuk menunjukkan talenta mereka. Itu yang penting bagiku."
Komentar langsung membanjiri layar:
"Kami selalu percaya padamu, Namjoon."
"Kau adalah definisi leader sejati. Terima kasih sudah menjaga BTS."
"Kau tidak hanya memimpin mereka, tapi juga kami, ARMY. Terima kasih."
Namjoon tersenyum lega, dan Seokjin menepuk bahunya sambil tertawa kecil. "Itu jawaban terbaik yang pernah kudengar, Namjoon-ah."
Setelah live selesai, Namjoon menatap layar laptopku lagi. Video-video itu masih ada, menjadi pengingat perjalanan BTS selama ini.
Namjoon tahu, posisinya mungkin berubah. Tapi tidak peduli di mana ia berdiri-di depan, di tengah, atau di belakang-Namjoon tetap Namjoon. Tetap RM, leader BTS.
Dan ia akan selalu ada di sini, untuk mereka.
*******
Hujan guys... Dingin tapi lagi mode nekat.
Bertengkar dengan petir demi update...😭😭😭
Semoga kalian suka ya guyss...
Happy reading and stay healthy 💜💜