Ugh!

590 71 29
                                    

Pulang dari kebun entah kenapa jungkook langsung menubruk taehyung dirumah mereka, ia dengan cepat menyeret taehyung ke kamar dan menindih taehyung.

"Mmmhhh kenapa sihh? "

"Salah siapa tadi manggil aku oppa hmm? "

"Itu kan tadi pagi. "

"Masih terngiang terus dikepala aku sampe detik ini cpkhhh umhhh. "

"Angghhhhhh gerahh. "

Jungkook bersmirk.

"Iyea kan sayang, makanya aku buka aja semua. " Jungkook langsung menyesap dada taehyung membuat bibir itu jadi berisik dan mendesah terus menerus.

"Yahhhhhhhh ahhhhh kookhh. "

"Begitu sayang, lanjutkan mendesah sampai kau lelah... Hari ini kau milikku sampai pagi. "

Jungkook dengan terburu-buru membuka semua yang melekat di tubuh taehyung, dengan tak sabaran ia berdiri dan membuka semua bajunya dan langsung ke tahap inti permainan.

Taehyung tak henti mendesah jungkook benar-benar mengerjainya tak kenal waktu, mereka hanya berhenti saat makan malam karna kedatangan appa dan eomma jungkook berkunjung.

Dini hari wajah taehyung sudah pucat pasi masih menerima serangan jungkook yang tak ada lelahnya, hingga mandi pun tadi setelah makan malam dan masih ada orang tuanya jungkook masih melanjutkan aksinya.

"Ughhhh lemas kookhh. "

"Sebentar lagi sayang ahhhh hampir sampai. "

"Aku tidak kuat kookhh aku tidur duluan, setelah selesai kau bereskan ini semua yaaa. "

"Bisa-bisanya kamu langsung tidur yankkk. " Jungkook menghentikan hentakannya merasa kaget dengan taehyung yang tidur saat mereka masih bercinta. Tak lama ia melanjutkan dengan taehyung yang sudah ngorok saking lelap dan lelahnya.

Seperti janjinya jungkook langsung membereskan semuanya termasuk membersihkan tubuh taehyung . Ia juga mengelap tembuk yang terkena sperma mereka berdua dan mengganti sprei dengan yang baru. Ia mencuci baju, sprei dan handuk yang terkena ceceran sperma mereka berdua dengan wajah berseri ingat sesi bercinta mereka yang sangat erotis . Selesai mencuci ia memasak mie dan membangunkan taehyung lalu menyuapinya makan, ia tak mau kekasihnya mati kelaparan dan kelelahan karna melayani nafsu birahinya yang sangat besar.

Jam 5pagi setelah selesai memakan mie jungkook menggendong taehyung untuk tidur kembali dengan pelukan hangat.


............


Taeyeon melamun memandangi kota Seoul, 5hari sudah ia tak bertemu jungkook dan taehyung yang mengambil cuti kerja dan pulang ke kampung halaman taehyung .

Setetes air matanya mengalir meratapi hidupnya yang tak pernah beruntung soal percintaan. Terakhir ia harus merelakan baekhyun yang hamil anak dari saudara nya sendiri ian.

"Aku harus apa, aku juga ingin hidupku bahagia. "

Siang ini ia tak keluar untuk makan siang, ia lebih memilih menyendiri di ruangannya.

Ia bingung hidup seperti apa yang akan ia jalani selanjutnya, ia hampir menyerah dengan kisah asmara nya.

Tok

Tok

"Masuk! "

"Nyonya, saya bawakan makan siang."

"Aku tak lapar, taruh saja. "

"Aku membuatnya sendiri, kita bisa makan bersama. "

Taeyeon menoleh pada suzy dan mempersilahkan ia masuk dan duduk di meja tamu. Taeyeon memperhatikan suzy yang membuka kotak bekal dengan berbagai masakan rumahan.

"Cobalah, aku membuatnya sendiri."

"Tapi aku tidak lapar."

Kruyukk

Wajah taeyeon memerah sempurna, baru saja ia mengatakan tak lapar namun perutnya mempermalukannya.

"Cobalah, aku tak suka makan sendiri."

"Kemana temanmu? " Tanya taeyeon sambil mencoba kimbab yang suzy buat matanya terbuka lebar karna rasanya yang enak .

"Dia makan siang bersama kekasihnya. "

"Kau sendiri. "

"Aku tak punya kekasih, lagi pula tak harus selalu bersama pasangan kan hanya sekedar makan siang. "

"Hmmm "

Taeyeon yang awalnya hanya ingin mencoba malah makan dengan banyak karna rasa masakan suzy yang enak.

"Kau sangat menyukainya, bagaimana jika besok aku membawa bekal lagi dan makan bersama? "

"Boleh jika kau mau. "

"Tentu, aku sangat suka jika masakanku disukai orang. "

"Ne, gomawo masakanku lezat. "

Suzy tersenyum senang pertama kalinya ia melihat wajah tersenyum taeyeon dengan tulus.





Tbc

Why I Love U Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang