Volume 2: Chapter 8

1 1 0
                                    

Chapter 8: Spectral Order

---

Markas pusat Spectral Order, terletak di luar alam semesta yang tidak terjangkau oleh waktu dan ruang biasa, di dimensi yang hanya bisa dicapai oleh teknologi mereka. Struktur ini begitu megah, dengan arsitektur geometris bercahaya biru yang terasa seperti hidup. Dinding-dindingnya terbuat dari kristal mengkilap yang lebih keras dari baja, dan mengeluarkan cahaya yang berdenyut lembut, menciptakan ilusi seakan tempat itu bisa bernapas. Di sekitar bangunan raksasa ini, hanyalah kehampaan kosmik gelap dihiasi dengan cahaya bintang-bintang yang bersinar di kejauhan.

Arata dibawa oleh Luca, Ethan, dan beberapa penjaga lain melalui koridor panjang yang berisi deretan sel transparan. Di dalamnya, berbagai anomali dikurung, mulai dari manusia yang tidak bisa pulang ke dunia asalnya, manusia dengan tubuh yang terdistorsi, hewan dan tumbuhan mutasi, hingga benda-benda aneh yang melawan hukum fisika. Beberapa anomali disana mengamati Arata dengan tatapan tajam, seolah menyadari bahwa ia berbeda dari tahanan lainnya.

Ethan memimpin rombongan, wajahnya datar namun penuh kewaspadaan. "Markas pusat ini jauh lebih aman dibandingkan fasilitas biasa," ujarnya kepada Luca. "Kali ini dia tidak akan kabur lagi."

Luca yang berjalan di samping Arata, meliriknya dengan pandangan dingin. "Sekarang kau tampak lebih tenang dari yang kuduga, Arata Satou. Apa kau sudah menerima nasibmu?"

Arata tidak menjawab, ia hanya menunduk sambil terus berjalan perlahan. Ia sadar sekarang, ia harus menghadapi apapun yang akan terjadi dengan seorang diri, tanpa harus membebani Casstar lagi.

"Woi, aku bertanya," Luca menegaskan, suaranya lebih keras, "Apakah kau-"

"Cukup, Luca," potong Ethan dengan nada berat. "Dia tau apa yang menunggunya. Jangan menambah beban pikirannya."

Luca hanya melengos, lalu kembali diam fokus ke depan.

Mereka melanjutkan perjalanan hingga tiba di depan pintu besar berornamen lambang target berwarna merah, simbol Spectral Order.

Pintu itu terbuka perlahan, memperlihatkan aula besar berbentuk hexagon. Cahaya terang dari atas menciptakan bayangan tajam di lantai, membuat ruangan terasa lebih menegangkan.

Di tengah ruangan berdiri pemimpin Spectral Order yang sangat disegani, Zeca Alvaro. Seorang pria muda yang memiliki rambut berwarna keemasan dan mengenakan mantel hitam panjang dengan aksen merah ala bangsawan.

Aura karismatiknya begitu kuat-namun mencekam disaat yang bersamaan, seolah gravitasi di ruangan berubah hanya karena kehadirannya.

Ia langsung mengarahkan pandangannya kepada Arata, tatapannya tajam dan menusuk. "Arata Satou," suaranya menggema di ruangan, berat dan penuh otoritas. "Akhirnya buku bertemu dengan ruas..."

Arata berdiri kaku, menahan hawa ketakutan yang muncul dari pria itu. "Si-siapa kau? Apa yang kamu mau dariku?!" tanyanya dengan nada gertakan. "Kalau mau menghakimiku, kenapa nggak langsung aja? Buang-buang waktu banget."

Zeca tertawa kecil, nada sarkastik terdengar jelas. "Hei, santai dulu, Satou. Sebelum persidanganmu dimulai, ada sesuatu yang perlu kau pahami."

"Oh iya, kita perlu berkenalan terlebih dulu. Namaku Zeca Alvaro. Aku pemimpin organisasi ini, sekaligus yang mengatur jalannya seluruh alam semesta. Tapi umurku nggak beda jauh darimu kok. Aku masih 20 tahun! Kalau pakai acuan tahun di universe-ku sih," ujarnya sambil tersenyum ke arah Arata, memastikan agar suasana tidak menjadi terlalu tegang.

Ia kemudian mulai melangkah maju mendekati Arata. "Aku sudah mendengar kabar tentangmu, bahkan udah mengecek sendiri kerusakan di jalur waktu yang disebabkan olehmu. Dan, Aku juga yang memerintahkan Raka Aditama untuk menangkapmu... Kenapa? Sedikit terkejut, ya?"

Chrono-FluxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang