Happy reading!
Hiruk pikuk, dan lalu-lalang kendaraan dikota Seoul, Korea Selatan, malam ini cukup ramai. Membuat pemuda berusia dua puluh tahun keatas itu terlihat tergesa-gesa melewati jalanan yang juga dipenuhi oleh banyak pejalan kaki.Haechan berjalan dengan sedikit berlari, ia akan menuju ke suatu tempat, tempat dimana ia akan merubah jalan hidupnya.
"Hah!!.." desahnya lega karna berlari cukup lama.
Disinilah haechan berada, didepan gerbang gedung perusahaan yang menjulang tinggi. Haechan celingukan mencari keberadaan satpam yang menjaga gerbang itu, "dimana ya ahjussi yang waktu itu?" Gumam haechan, tangannya menyentuh pintu gerbang yang ternyata tak dikunci. "Mungkin ahjussi sudah pulang?" Batinnya, ia pun segera masuk ke dalam.
Haechan melihat sekeliling, masih jam 8 malam, tetapi memang sepertinya kebanyakan pegawai sudah pulang, hanya ada beberapa kendaraan yang terparkir, mungkin milik beberapa pegawai yang lembur. Ia melangkah kan kakinya semakin dalam.
(Kita visualisasikan dulu ya)
Jadi saat masuk ke dalam melewati gerbang itu tidak langsung ya menuju pintu masuk gedung ya, gedungnya masih ada lumayan jauh didalam. Latar gedung perusahaan milik Jung's itu cukup luas, disisi kiri terdapat area parkir yang dihiasi oleh beberapa pohon besar, dan tanaman bunga. Dan disisi kiri, terdapat taman kecil yang ditanami berbagai bunga, dan ada beberapa kursi umum untuk duduk.Ketika haechan masuk, suasananya sudah terasa tak terlalu ramai. Ia melihat-lihat terlebih dahulu, "apa mark sudah pulang ya?" Gumamnya.
Haechan melihat banyak sekali bunga mawar yang tertanam ditaman sana, melihat itu membuat haechan senang, mengikuti keinginannya- ia segera berlari ke arah taman bunga itu. "Sudah tumbuh lebat!" Girangnya, sebelumnya, saat ia kesini dulu, berbagai jenis bunga mawar, dan jenis bunga lain itu belum tumbuh. Dan itu berarti beruntung karna sekarang haechan mendapati banyak bunga yang telah bermekaran.
Haechan mencium aroma salah satu bunga mawar yang berwarna merah pekat, "harum." Batinnya. Ia memetik setangkai bunga mawar yang ia pegang tadi; mengelusnya dengan lembut, dan lagi-lagi menghirup aroma segar dari bunga itu.
Dengan senang, haechan berjalan menuju ke arah pintu masuk gedung itu. Namun netra nya tak sengaja menangkap seseorang seperti sepasang kekasih (?) yang sedang berdiri ditengah taman.
Dahinya mengernyit penasaran, dengan segala rasa ingin tahu nya-- ia mencoba mendekat.
"Omo!" Kagetnya cukup keras, untung saja seseorang disana tak mendengar teriakkan haechan.
Bunga yang haechan petik tadi terjatuh dibawah kakinya, ia segera menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya. Matanya melotot karna terkejut, ia tak tahu apakah kejadian yang berada didepannya ini benar-benar terjadi? Haechan mencubit pipinya sendiri, dan ketika ia merasakan rasa sakit dipipinga, ia hanya menyeringai tipis.
"Aku kira kamu berubah mark."
"Ternyata sama saja.."
"Sialan." Umpatnya sembari menginjak bunga dibawahnya, yang ia petik sendiri tadi. Setelahnya ia segera beranjak pergi.
Tit.. tit..
Dering ponsel yang berbunyi, menandakan seseorang menelponnya. Joohyun sedang duduk bersama dengan bodyguard lainnya dirumah Mark dan Haechan sekarang, ya tentunya malam ini adalah malam minggu, beberapa bodyguard berkumpul untuk mengadakan pesta kecil-- ya.. hanya dengan sedikit minum-minum.
"Ya, tuan mark! ada apa?" Tanya joohyun ditelepon.
"......."
"Setahu saya, dia pergi bersama jeno dan teman-temannya, tuan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty boy <[markhyuck]>
FanfictionKarena persahabatan kedua orang tua nya, dan perjanjian akan perjodohkan kedua anaknya nanti- Seo Haechan pemuda nakal, bebas, dan suka berfoya foya dijodohkan dengan CEO Muda yang dikenal banyak orang karena memiliki Ratusan cabang di Negara sendir...