FIKSI
NO COPY
BUATAN SENDIRI"Abraga Sandy" panggil teman-teman mereka yang baru saja selesai mengurus rumah
"Gimana keadaan Sanjira? dia sana bayinha baik-baik aja kan? ga ada masalah apa-apa?" tanya Quinny melihat wajah Abraga dan Sandy
"Sanjira bakal dioperasi. mau gamau bayi dalam kandungannya harus lahir secara prematur atau nyawa Sanjira dan bayi itu ga akan selamat" ujar Abraga dengan wajah yang masih khawatir
"Apa!? operasi? lo serius Ga!?" tanya Belia pada Abraga
"Ya gw serius! gw ga mungkin bisa kehilangan mereka berdua Bel, mereka tuh jiwa gw" ujar Abraga mengeluarkan air mata
"HAH? OPERASI? TERUS NANTI KALO PREMATUR GIMANA KONDISINYA?" ujar Rabi terkejut
"Nggak bisa dibiarin, siapa yang berani naro tikus sebanyak itu tadi dan sampe buat Sanjira kayak gini" ujar Kenziro dengan kemarahan
"Kurang ajar! yang ngebuat ini mereka bener bener cari gara-gara sana kita" ujar Lezza emosi
"Kita harus cari siapa dalang yang ngebuat ini semua."
Part sebelumnya ⇪
"Operasinya bakal dimulai sebentar lagi, gw masih ga habis pikir sama kejadian ini, gw takut Sanjira... " ujar Abraga tak yakin dengan operasi yang akan dilakukan
"Bang, lo harus yakin. lo mau kan Sanjira dan anak lo selamat? gw yakin kok Sanjira kuat buat ngelewatin operasi ini" ujar Sandy meyakinkan Abraga
"Mami juga yakin kok nak, kamu tau kan anak mami tuh sekuat apa, badai aja dia bisa lewatin apalagi ini" ujar mami Sanjira dengan air mata yang menetes
"Kita semua disini yakin sama Sanjira Ga, kita semua juga takut tapi kita tau Sanjira itu orangnya siap akan segala hal" ujar Givany yang sudah berteman lama dengan Sanjira
Tak lama setelah itu, Sanjira dibawa masuk ke ruang operasi. operasi tersebut berjalan selama kurang lebih 3 jam. setelah operasi tersebut selesai dokter keluar dengan wajah yang datar membuat keluarga serta teman-teman Sanjira khawatir.
"Keluarga pasien" ujar dokter yang keluar dengan wajah tak meyakinkan
"Iya dok, gimana operasi istri saya? apakah berjalan lancar? dan bagaimana dengan bayinya?" tanya Abraga yang khawatir
"Alhmadulillah operasi berjalan lancar dan bayi lahir dengan selamat, namun..." ujar dokter menyampaikan
"Namun apa dok? Sanjira gimana? dia baik-baik aja kan?" ujar Zero yang baru saja datang tanpa Quinny
"Pasien kritis dan masih harus butuh perawatan intensif" ujar dokter mengagetkan semua orang
"Apa!? kritis? maksud dokter gimana ya? saya tau kok menantu saya kuat gimana bisa kritis!?" ujar mama Abraga sedikit emosi
"Karena pendarahan yang cukup hebat, pasien kekurangan darah dan membutuhkan donor darah, tapi ibu tenang saja syukurlah stok golongan darah pasien tersedia dirumah sakit ini" ujar dokter menenangkan
"Alhamdulillah, cepat lakukan pendonoran darah itu dok" ujar Sandy
"Saya akan melakukan semaksimal mungkin, kalau begitu saya permisi" ujar dokter pergi meninggalkan semua orang
"Ga, selamat. lo udah jadi ayah" ujar Zero mengucapkan selamat pada Abraga yang terdiam tak bisa berkata apa-apa karena memikirkan kondisi Sanjira
"Bang, congratulations" ujar Sandy
"Anak papa udah jadi ayah ya sekarang, jaga anak kamu Abraga." ujar papa Abraga mengucapkan dengan terharu
"Abraga ga bisa pa. Abraga masih mikirin kondisi Sanjira" ujar Abraga yang tiba-tiba melemas

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a bad girl
General Fiction"gw kenal sama lo aja amit-amit, apalagi nikah" -Sanjira "jangan menelan ludah Sanjira, kamu lihat saja nanti." -Abraga