pt46➳bayi gede

423 40 0
                                    

FIKSI
NO COPY
BUATAN SENDIRI

"SANJIRA!?"

"Sanjira hey sayang? kenapa? hey?" ujar Abraga khawatir melihat istrinya yang tiba-tiba terjatuh ke lantai

"Abraga sakit! perut aku sakit hikss" ujar Sanjira yang duduk di lantai karena tak kuasa menahan sakit

"Kita kerumah sakit ya, kayaknya kamu tegang abis kejadian ini, aku gamau kamu sama bayi kita kenapa napa" ujar Abraga

"Ng-nggak usah, bawa aku pulang aja aku mau istirahat dirumah shhh... Aww" ujar Sanjira sembari menahan sakit

"Tapi Sanjira-"

"Abraga. kamu telfon dokternya kerumah aja, aku mau dirumah awww" ujar Sanjira memaksa

"Oke oke, udah ayo pulang" ujar Abraga menggendong Sanjira ke mobilnya

SEMENTARA ITU

"Arghhh sial! lo gimana sih, tadi hampir loh Sanjira kejatuhan, harusnya dia ga selamat sama bayinya!" ujar Revana di parkiran

"Ya gw gatau kalo bakal ada Abraga yang nolong Sanjira, kan tadi sebelumnya Abraga ga ada disitu" ujar Vero menggunakan pakaian serba hitam

"Udah lah, gw mau pulang, gagal kan rencana gw" ujar Revana

Part sebelumnya ⇪

DIRUMAH

"Pelan-pelan tidur annya, kamu tunggu sini aku mau telfon dokter buat nge cek keadaan kamu" ujar Abraga membaringkan Sanjira perlahan-lahan

"Sayang.... Gausah panggil dokter yaa, aku udah gapapa kok perut aku udah ga sesakit tadi, kamu tenang aja.." ujar Sanjira menahan tangan Abraga agar tidak menelfon dokter

"Sayang, denger ya aku gamau hal ini terulang lagi. aku gamau kamu kenapa-napa, aku gamau terjadi sesuatu yang gak diinginkan sama kamu, mulai sekarang kalau mau pergi harus sama aku. meski kamu sama orang yang terpercaya sekali pun, harus tetep ada aku yang nemenin kamu" ujar Abraga dengan posesif

"Kenapa jadi posesif banget begini? ganteng nya Sanjira.... kamu tenang aja ya, aku gapapa kok mungkin tadi itu cuma kecelakaan kecil aja" ujar Sanjira dengan enteng

"Kecelakaan kecil!? Sanjira, tadi itu udah hampir ngebuat kamu sama bayi kita kenapa-napa!" ujar Abraga yang masih diselimuti ke khawatiran

"shut-shut, tenang sayang.... aku tau kok kamu sekarang masih dalam ke khawatiran, tapi lihatkan sekarang? aku gapapa ganteng.... udah ya gausah khawatir lagi..." ujar Sanjira mengelus pipi Abraga

"lain kali jangan pergi sendiri!! harus sama aku pokoknya titik!!" ujar Abraga, karena begitu khawatir akan kondisi Sanjira ia sampai menangis

"eh, kok nangis sih? utututu sini bayi gede akuu, jangan nangis yaa.... udah udah cup cupp sayang aku sampe nangis begini" ujar Sanjira duduk dan langsung memeluk Abraga dengan erat

"janji ya kamu ga akan kenapa-napa, harus baik-baik aja terus." ujar Abraga dalam dekapan hangat Sanjira

"iya-iya, udah tenang ya..., sini bobo disamping aku" ujar Sanjira menyuruh Abraga ikut tidur bersamanya

"mau aku elus ga perutnya?" tanya Abraga setelah berpindah posisi disamping Sanjira

"mauu, kayaknya baby juga kangen di elus-elus daddynya deh" ujar Sanjira mencoba menghibur Abraga atas kejadian yang sudah terjadi tadi

DILANTAI 1

"gw mau nanya sama lo lo pada, kok bisa tadi Sanjira hampir ketiban rak? tadi hampir loh terjadi apa-apa sama dia dan kandungannya" ujar Zero dengan sedikit emosi melihat adik kecil dan calon keponakannya hampir terluka

I'm a bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang