FIKSI
NO COPY
BUATAN SENDIRI"Gini tan om guys, tadi pas gw di-" ujar Lezza terpotong saat melihat Quinny dan Zero memasuki ruangan
"Assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam"
"Aduh cieee yang baru lamarannnnn, mana cincin mana cincin" ujar Cevia menggoda Zero dan Quinny
"Nihh, cantik kannn" ujar Quinny menunjukkan pada semua orang
"HAH? LAMARAN? WOW?" ujar Lezza terkejut melihat cincin yang digunakan Quinny
"Eh tadi lo mau bilang apa Za?" tanya Sanjira bertanya
"Jadi gini" Lezza pun menjelaskan apa yang ia dengar di cafe
"Dia mau coba nyelakain Sanjira lagi? ga bisa gw biarin!" ujar Abraga yang sudah emosi
"Terus kita harus ngapain Ga" ujar Cevia kehabisan ide
"Gw tau! gimana kalo liat ngejebak mereka aja" ujar Belia memberikan ide
"Ngejebak gimana?"
"Gini nanti kita bakal.... "
Part sebelumnya ⇪
"Gw setuju rencana lo, gw gabakal biarin Sanjira kenapa napa" ujar Abraga dengan mata yang memerah karena mendengar lagi dan lagi istri kesayangannya akan disakiti
"Sayang, sabar tenangin diri kamu redain emosi kamu. aku ga bakalan kenapa napa kok, redain sabar" ujar Sanjira mengelus dada Abraga
"Gw masih ga nyangka kalo yang ngancurin acara babymoon dan bahkan ngebuat Sanjira hampir kehilangan nyawanya itu Revana, saking obsesinya dia sama Abraga" ujar Belia tak berhenti berpikir setelah kejadian yang terjadi
"Gw juga ga nyangka, ada gitu orang setega itu buat keinginan dia sendiri yang harus terpenuhi" ujar Givany kesal
"Berani banget dia sama anak saya, dia gatau ya mami nya ini dulu juara kungfu awas aja nanti kalo ketemu mami sikat" ujar mami Sanjira yang dulunya ada pejuara kungfu
"Mi sabar, papi bakal ikut sikat yang nyakitin putri kecil papi" ujar papi
"Oke kalo gitu semuanya setuju ya? malam ini siap siap" ujar Belia dengan keyakinannya
"Sip sip, betewe mana ni yang baru ngelamar, kok bisa terima si Quin, harusnya tolak tau, masa anak penakut gini lu terima" ujar Sanjira meledek abangnya yang takut dengan jarum suntik
"Apasih lo, gw penakut. gw mah pemberani" ujar Zero menyangkal
"Ohhh ga takut apa-apa ya, berarti kalo di suntik berani dong? kan katanya pemberani" ujar Sanjira mengancam
"Itu beda lagi, ini kan beda konteks" ujar Zero
"Kamu takut jarum suntik? aku baru tau loh, ternyata badan gede tapi takut jarum suntik yang sekecil semut" ujar Quinny mengejek kekasihnya
"Sayanggg, kok kamu malah ngeledek aku sihhh. harusnya kamu ngebelas aku tau" ujar Zero meminta pembelaan
"Iya iya maaf ya sayanggg"
"Iya aku maafin"
"ADUH HOEEKKKK MAU MUNTAH GW, KEBANYAKAN SAYANG SAYANG DISINI" ujar Cevia yang tak kuasa menahan kebucinan teman-temannya
"Makanya, minta tuh SAMA Rabi, biar bisa sayang sayang juga" ujar Belia menyenggol Rabi
"Apasih lo, ga ada ya ngapain gw minta Rabi" ujar Cevia
"Gw juga ogah dimintain lo"
"Tapi kalian cocok loh nak Rabi nak Cevia, kenapa ga pacaran aja?" ujar papa Abraga menjodohkan

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a bad girl
General Fiction"gw kenal sama lo aja amit-amit, apalagi nikah" -Sanjira "jangan menelan ludah Sanjira, kamu lihat saja nanti." -Abraga