FIKSI
NO COPY
BUATAN SENDIRI"Tadinya cuma itu yang ingin saya ucapkan, cuma melihat kamu cemburu dan mengomel terus terusan saya jadi ingin bilang, sesuatu" ujar Abraga
"Bilang apa?" Sanjira penasaran
"Jangan cemburu ya sayang. Revana hanya mantan SMA saya, dia tidak akan bisa masuk lagi ke hati saya karena sudah terisi penuh oleh kamu, dan kamu harus ingat. I will always be yours, and you will always be mine" ujar Abraga
Sanjira yang mendengar hal itu tiba-tiba tidak bisa berkata apa apa, tubuhnya terpaku rasanya campur aduk
"Hey? gamau jawab?" ujar Abraga
"Diem" balas Sanjira dan langsung mematikan telfonnya
"Sangat lucu saat dia salting."
Part sebelumnya ⇪
Keesokan harinya, disaat Sanjira ingin pergi untuk jalan-jalan sebentar menggunakan motornya, ia di hampiri oleh Abraga yang tiba-tiba datang kerumah
"Mumpung kagak ada yang tau apalagi si Abraga raga jiwa itu, gw jalan jalan ah ke taman bawa motorr" ujar Sanjira sembari memikirkan motor kesayangannya
"Kata siapa saya gatau?" ujar Abraga yang tiba-tiba sudah berada di depan Sanjira
"Kok?" Sanjira hanya bisa terkejut melongo melihat Abraga tepat di depannya
"Kenapa? kaget? saya sudah tau kamu akan pergi tanpa sepengetahuan saya, jadi setiap harinya saya akan menghampiri kamu kerumah" ujar Abraga dihadapan Sanjira
"KOK LU GITU SIHHHH, gw cuma mau jalan-jalan lohhh gw jenuhhh, gw bosen pengen keluar" ujar Sanjira mengeluh
"Kenapa tidak telfon saya?" ujar Abraga
"Kenapa sih, lo posesif banget keliatan nya sama gw kayak bapak gw aja, lo suka? cinta?" ujar Sanjira menebak
"Yang terakhir sangat tepat" ujar Abraga mengiyakan kata "cinta"
"LO CINTA SAMA GW?" kaget Sanjira mendengar ucapan Abraga
"Kalo iya? karena itu saya tidak akan membatalkan pernikahan kita" ujar Abraga
"Heh, lo denger ya kita udah buat rencana perjanjian dan semacamnya dan lo mau ngancurin? GA! GW GA MAU NIKAH SAMA LOOO" ujar Sanjira kesal dengan Abraga
"Itu bukan perjanjian Sanjira, saya tidak bilang janji saat itu, saya hanya bilang setuju bukan janji" ujar Abraga sembari mendekat ke arah Sanjira
"Lo tau ga si, gw dari dulu kenal sama orang kayak lo aja udah amit-amit nauzubillah, terus sekarang tiba-tiba nikah? GAMAU" ujar Sanjira menolak semua perkataan Abraga
"Jangan menelan ludah mu sendiri sayang, saya yakin kok kamu bakal cinta sama saya" ujar Abraga sembari mengusap kepala Sanjira
"Ihh, gausah pegang-pegang" ujar Sanjira menebas tangan Abraga yang berada diatas kepalanya
"Yaudah, mau kemana sekarang? biar jalan sama saya" ujar Abraga
"Gw mau ke taman tapi s e sen d i ri SENDIRI" ujar Sanjira yang mulai menyala kan motornya
"Eits, ga ga ga. saya akan temani kamu saya yang bawa motornya" ujar Abraga
"Gamau, gw bisa sendiri"
"Nurut Sanjira." ujar Abraga dengan wajah yang berubah menjadi datar
"Yaudah yaudah, maksa banget sih lo" ujar Sanjira
"Cepat mundur saya yang bawa" ujar Abraga
DIJALAN
"Emang lo bisa bawa motor?" ujar Sanjira bertanya pada Abraga
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a bad girl
General Fiction"gw kenal sama lo aja amit-amit, apalagi nikah" -Sanjira "jangan menelan ludah Sanjira, kamu lihat saja nanti." -Abraga