FIKSI
NO COPY
BUATAN SENDIRIDEPAN ICU
"Ini kenapa temen-temen gw pada ga punya semua sih, paling nggak 1 dong" ujar Cevia mengusap air matanya akibat tak ada satu pun teman yang mempunyai kenalan donor ginjal
"Temen gw juga pada kemana sih, masa iya gamau bantu" ujar Givany juga terus menelfon
"Mau gamau kita harus telfon keluarga Quinny yang diluar negeri dan minta untuk kesini" ujar Rabi mengambil ide
"Tapi itu terlalu lama Rab! kita butuhnya hari ini juga, lo dengarkan tadi apa kata suster" ujar Cevia
"Tapi kita harus nyari dimana lagu donor ginjal yang cocok dimana coba!? secara keluarga Quinny diluar negeri semua kalo sekarang ya ga keburu" ujar Sanjira begitu khawatir dengan emosinya yang mulai tak terkendali
"Permisi pak bu, saya sudah mendapatkan donor ginjal yang cocok untuk pasien" ujar dokter yang tiba-tiba datang membawa kabar
"Hah? apa dok? tunggu, dokter dapat darimana donor ginjal yang cocok untuk tunangan saya!?" ujar Zero bingung dengan ucapan dokter
Part sebelumnya ⇪
"Orang yang memberikan ginjal tersebut meminta saya untuk merahasiakan identitasnya, jadi maaf saya dan pihak rumah sakit pun tidak bisa memberitahu siapa pendonornya" ujar dokter
"Dokter-dokter, kondisi pasien memburuk dok harus cepat dioperasi" ujar suster yang tiba-tiba keluar dari ruang ICU
"Bagaimana pihak keluarga? jika tidak segera dilakukan akan fatal dan bisa membuat nyawa pasien menghilang" ujar dokter bertanya pada pihak keluarga untuk memastikan
"Ya dok, cepat lakukan operasi tersebut." ujar Zero menyetujui operasi pendonoran ginjal
"Saya permisi"
"Siapa yang mau donorin ginjalnya buat Quinny? emang ada ya keluarga Quinny yang disini?" ujar Belia berpikir
"Gw ga tau tapi orang itu bener-bener baik banget, gw harap kita bisa ketemu orang itu berterimakasih secara langsung" ujar Sanjira sangat berterimakasih pada sang pendonor ginjal untuk Quinny
Operasi pun berlangsung, segala doa mereka panjatkan untuk keselamatan nyawa Quinny agar bisa sehat kembali dan berbahagia bersama mereka. segala upaya pihak rumah sakit melakukan operasi tersebut dan akhirnya hasil yang memuaskan keluar dari ucapan dokter setelah operasi tersebut selesai dilakukan.
"Udah 4 jam tapi dokter belum ngasih kabar gimana keadaan Quinny sekarang, dia selamat atau ga?" ujar Zero yang tak bisa tenang
"Zer, lo tenang aja. dokter dan perawat disini kan lagi berusaha semaksimal mungkin untuk nyelamatin nyawa Quinny" ujar Givany melihat kecemasan Zero yang terus ia ucapkan
"Gw bener-bener ga abis pikir sama mantan lo Ga. beda dari Quinny, yang ini bener bener stress sinting gila miring SSGM" ujar Rabi tak bisa berpikir lagi dengan kelakuan Revana
"Permisi dengan keluarga pasien" ujar dokter yang mengoperasi Quinny
"Dokter, gimana keadaan calon istri saya dok? apa dia selamat?" ujar Zero langsung berlari ke arah dokter
"Alhamdulillah operasi berjalan dengan lancar, dan sebentar lagi pasien bisa dipindahkan ke ruang rawat biasa" ujar dokter membawa kabar bahagia
SKIP UDAH DIRUANG RAWAT BIASA
"Hai sayang, kamu udah bangun? sayang i love you I love you I love youuu moreee" ujar Zero menggenggam tangan Quinny yang baru saja siuman sehabis operasi

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a bad girl
Fiction générale"gw kenal sama lo aja amit-amit, apalagi nikah" -Sanjira "jangan menelan ludah Sanjira, kamu lihat saja nanti." -Abraga