💗💙
Joohyun menatap pagar rumahnya, sepertinya ada rasa tidak rela berpisah setelah mereka memutuskan bersama beberapa saat lalu. Bukan kah masih ada waktu, kenapa membawanya pulang secepat ini. Mungkin seperti itu yang dirasakan Joohyun. Gadis itu tidak ingin melepaskan pegangan tangannya.
"Unnie mau ke rumahku?" Joohyun merasa Seungwan mengerti inginnya, ia belum mau pulang. Joohyun mengangguk mengiyakan ajakan gadis itu.
Seungwan tersenyum, ia kembali menjalankan mobilnya.
🐿🐰
'Selamat datang Joohyun noona' terdengar suara yang menyambut kedatangan Joohyun di rumah Seungwan. Joohyun mencari arah suara itu tapi tidak ada siapun disana
Seungwan tersenyum,
"Itu Eye's, sepertinya dia sudah mengenalmu dengan baik""Eye's? Wah... Apa sekarang aku bisa berbicara dengan Eye's?"
"Unnie bisa menanyakan apapun padanya"
"Tapi aku belum memikirkan apapun" Seungwan hanya tersenyum lalu mempersilahkan tamunya duduk..
"Aku ke kamar sebentar" Di balas anggukan oleh Joohyun
Joohyun melihat foto keluarga yang terpasang di dinding, di sana ada Chaeyoung yang sedikit menyebalkan di masa lalu. Seungwan kembali ke ruang tengah setelah mengganti baju.
"Bagaimana kabar adikmu?"
"Chaeyoung? Dia baik" Ucap Wendy dengan sedikit helaan nafas
"Saat bekerja dengannya, dia sedikit menyebalkan. Tapi aku melihat sisi lain saat dia menjagamu di Rumah sakit"
"Adikku memang seperti itu, sedikit kekanak-kanakan"
Seungwan berjalan ke bar mini yang ada di sisi lain rumahnya, memanaskan air untuk 2 cangkir greentea hangat kesukaan Joohyun.
🐰🐿
Joohyun menyeruput teh nya,
"Chanyeol, bagaimana kabarnya?"
"Aku tidak tahu, aku memutus semua akses yang berhubungan sama dia"
"Jujur saja, aku sangat kecewa, sangat marah, tapi setelah kupikir lagi, aku ingin menjadi egois sekali saja"
Seungwan memiringkan kepalanya tidak mengerti.
"Jika kamu tidak di rawat di Rumah sakit, mungkin kita tidak akan pernah bertemu" Lanjutnya menjawab kebingungan gadis di depannya
"Aku tidak mengerti, kita bertemu saat aku di rumah sakit?" Seungwan memutar otaknya dan tidak bisa menemukan apapun.
Joohyun tersenyum menikmati wajah polos yang tidak tahu apa-apa itu.
"Aku penasaran, bagaimana perasaanmu saat kamu mengingatnya nanti" Joohyun terkekeh
"Unnie, bisakah kamu menceritakannya padaku? Aku sangat frustasi hanya bisa mengingat sebagian" Joohyun menggeleng tanda penolakan.
"Akan lebih bagus jika kamu sendiri yang mengingatnya" Seungwan memanyunkan bibirnya setelah mendengar ucapan gadis di depannya.
Tadinya, Joohyun ingin melihat benda langit yang sudah di janjikan Seungwan padanya, tapi keinginan itu kalah setelah menghabiskan waktunya tidur di sofa dengan Seungwan.
Mereka terlihat bahagia hanya dengan pelukan kecil. Jika waktu itu Joohyun sering menggoda Wendy, kali ini berbeda, Seungwan yang berinisiatif terus menggoda Joohyun.
