Wendy mendaratkan kepalanya di meja, menggunakan lengannya sebagai penyanggah... Ia masih memikirkan Wanita tadi...
"Tapi kenapa dia tidak bisa melihat ku" Ucapnya...
Joohyun datang membawa Cemilan dan 2 minuman, di letakkan di meja dan ikut mendaratkan Kepala seperti yang dilakukan Wendy....
Berhadapan seperti ini, Joohyun sekali lagi bisa melihat wajah Wendy lebih dekat, ia menatap gadis itu yang sedang memikirkan banyak hal, terlihat lucu, seperti bayi yang sudah memiliki banyak masalah.
Joohyun mengambil cemilan di meja lalu menyuapi Wendy, gadis itu tidak menoleh tapi membuka mulutnya menerima perlakuan manis dari Joohyun.
Joohyun tersenyum, merasa terhibur dengan tingkah gadis itu... Joohyun mengelus rambut gadis di depannya....
"Tidak perlu di pikirkan, bukan kah kau harusnya lebih bingung saat aku bisa melihat mu dan menyentuhmu?"
"Aku juga seperti ini saat tau kamu melihatku Unnie, hanya saja ini terasa sedikit berbeda"
Wendy menarik tubuhnya dan duduk tegak, Joohyun juga mengikutinya....
Duduk berhadapan di depan toserba, mengingatkan Joohyun saat pertama kali anak itu menatapnya dengan mata cerah meminta sepotong roti darinya....
"Unnie.... Apa kau masih takut padaku?" Tanya Wendy dengan wajah serius, Joohyun mendekatkan wajahnya
"Kau tidak menakutkan sama sekali" Jawabnya... Wendy sedikit tersenyum
"Terimakasih Unnie, aku sangat bersyukur bertemu dengan mu" Ucap Wendy tulus.
"Kalo begitu berhentilah memikirkan orang itu, semua akan baik-baik saja" Joohyun meyakinkan, Wendy mengangguk.
Kedua gadis itu berjalan kembali kerumah... Wendy terus bernyanyi sepanjang jalan...
💙💗
"Unnie..... Apa kau sudah lama bekerja disini?" Wendy berdiri di samping Joohyun yang sedang menghitung sales hariannya.
"Tidak juga, mungkin sekitaran 3 bulan" Jawabnya tanpa melihat gadis di samping nya.
"Kenapa bekerja disini? Kenapa tidak mencari kerja di perusahaan besar" Tanya Wendy lagi..
"Aku sedang menghindar dari banyak orang, dan ini adalah tempat dimana orang-orang itu tidak akan menemukan ku"
Pintu Cafe terbuka....
"Maaf kami sudah tutup" Ucap Joohyun sebelum melihat siapa yang datang, gadis itu berdiri saat sudah menyadari siapa orang itu.
Seorang pria paruh baya berdiri di depan pintu, ia melihat Cafe ini secara keseluruhan.... Lalu berjalan dan duduk di salah satu kursi.
"Kamu lebih suka bekerja seperti ini?" Tanya pria itu, Joohyun tidak menjawab
"Dasar anak bodoh"
"Pa ... Apa kamu tidak sibuk? Bukan kah papa tidak pernah punya waktu untuk hal-hal seperti ini?"
"Justru karna itu, kamu bisanya cuma bikin orang tua khawatir. Suho sudah meminta maaf padamu kenapa harus pergi dari rumah"
"Paaa ... Papa mau aku bersama laki-laki yang suka berselingkuh?" Tanya Joohyun tak percaya
"Dia hanya bermain Joohyun, bukan kah anak laki-laki memang seperti itu?"
"Ouh... Apa papa juga seperti itu?"
"Yakh!" Bentak pria yang tak lain adalah ayah Joohyun.
"Hidup mu akan lebih bahagia jika menikah dengannya"