Dari jauh,Prilly dan sahabatnya juga memandang Ali dari tepi lapangan,tidak.
Tidak sahabatnya,Prilly lah yang memandang Ali dengan senyum yang tanpa di sengaja muncul dari bibir mungil Prilly.
"Joan dapat 46". Ucap Jessie lantang yang membuat Prilly tersentak.
"46..di buku ini mengatakan kalau tipe cowok untuk Joan adalah mafia,yang galak tapi tetap berwibawa". Jelasku yang memegang buku ramalan,iseng tapi sapa tahu bener jadi ngikut aja hihi.
Mata kami berkeliling,mencari-cari siapa yang mirip dengan seorang mafia.
"Ahhh Kak Naga,coba lihat wuuuhh". Ucap Prilly dan Jessie bersamaan.
Di luar dugaan,Naga tiba-tiba mencengkeram kerah baju siswa yang sedang berada di lapangan.
"Duh...kayaknya nggak deh,sadis amat ntar gue di jadiin sate". Sahut Joan menutupi wajahnya.
"Hahahahahaha". Tawa Jessie dan Prilly bersamaan.
"Gue...gue dapet 38". Sahut Jessie.
Aku mengangguk dan mencari angka 38,"Tiga puluh delapan identik dengan cowok yang dekat dengan keyakinan atau agamanya..wuihh siapa ya?".
"Kak Marko!!". Celetuk Joan dengan suara menggelegar.
"Sstt...berisik ! Jangan keras-keras". Jessie pun protes dan kembali tersenyum menatap Marko,kakak kelas berkulit putih sedikit gundul tapi berwibawa.
"Gue...gue..!!". Protesku karena Jessie terlalu lama memandang Kak Marko dan tak perduli dengan angka di balik namaku.
"Sabar bukk...bentar,emm Prilly dapet 26".
"Oke..26..26...nah ketemu. Angka 26,identik dengan cowok penyuka seni dan humoris". Ucapku menatap penuh tanya pada dua sahabatku.
Joan dan Jessie kompak mengangkat kedua bahu mereka lalu memandang seisi sekolah,mencari siapakah cowok yang seperti itu.
Berbeda dengan Joan dan Jessie,mata Prilly menangkap sosok Ali. Yang sedang bersenda gurau bersama teman-temannya.
"Ehmm Kak Ali ya,mana cocok ama lo haha". Celetuk Joan yang membuat raut wajah Prilly seketika mengkerut.
"Kak Ali,dia tampan. Mudah bergaul dan bertalenta,pantes aja lo suka ama dia". Sahut Jessie,Prilly kembali memandang Ali dengan senyum kagum.
"Luar biasa...". Tanpa kusadari kata-kata itu muncul begitu saja dari bibirku.
Akhirnya,aku mendapat tawa ejek dari Joan dan Jessie -_-.
****
Bel masuk pun berkumandang ,tanpa di suruh semua siswa masuk ke dalam kelas jika tidak.
Raport mereka terancam merah.Suasana hening menyelimuti kelas Prilly.
"Ibu akan bagikan hasil ulangan Bahasa Inggris kalian mengerti?".
Tidak ada jawaban.
"Understand?!!!". Ulangnya lagi dengan nada sedikit membentak.
"Yes,Mrs.Yona!".
"Good".
Bu Yona pun mulai membagikan hasil ulangan kemarin,satu per satu semua murid mendapatkan hasilnya.
Dan ketika sampai di meja Prilly... "Yes...". Ucap Prilly kegirangan karena mendapat nilai sempurna.
"Jangan senyum aja kamu Prilly,kamu memang bagus dalam pelajaran bahasa Inggris. Tapi di pelajaran lain so Bad". Ucap Bu Yona membuat Prilly menenkuk wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOku
FanfictionKetika mata menemukan hati yang tepat. Ketika cinta menemukan hati yang bijak. Ketika hati melihat sebuah pengorbanan. Ketika cinta melihat sebuah ketulusan. Ketika sebuah EGO datang. Menghancurkan sebuah hati yang tulus. Perpisahan tak bisa di hind...