Chapter 24

5.8K 283 0
                                    

Perjalanan berlangsung ceria,seperti sebelumnya. Mereka bernyanyi,bercanda bahkan bermain games bersama.

Keadaan Prilly pun semakin membaik,tawanya mulai muncul saat Bu Yona melakukan hal-hal aneh.

Begitu juga dengan Errue yang terus menyemangatinya,menghibur Prilly hingga ia ceria kembali.

Joan dan Jessie pun menjadi bulan-bulanan games yang terus-terusan terkena hukuman.

Menari ala-ala india,menyanyi menirukan gaya saipul Jamil,hingga goyang gergaji milik Dewi persik pun menjadi hukuman yang paling di tunggu.

Hingga waktu tak terasa sudah menunjukkan pukul 15.30 waktu setempat,matahari mulai menembus kaca jendela bus untuk sekedar memberitahukan bahwa ia akan kembali ke tempat peraduannya.

Tempat yang di tuju pun sudah dekat,mereka bersiap berkemas barang-barang yang akan di bawa camping dan melakukan pendakian.

Tidak terlalu berat,panitia PA memang memilih bukit agar tidak terlalu tinggi.

Hanya untuk pemanasan dan pengalaman pertama untuk peserta baru.

"Oke,kita udah hampir sampai. Pak Supir hanya tinggal mencari tempat parkir dan kita akan mendaki...ye...". Ucap Rizki di sambut tepuk tangan riuh seluruh peserta.

Prilly pun tampak bersemangat,pengalaman pertama dalam hidupnya.

Mereka akan melihat dengan mata kepalanya sendiri,bahwa Indonesia itu kaya sumber daya alam yang indah dan dapat di nikmati.

"Oke selamat siang semuanya". Ucap Bu Yona di tengah-tengah peserta baru maupun senior saat tiba di sebuah bukit datar tengah hutan.

"Siang bu...!!!".

"Pertama-tama untuk menjaga keselamatan kita,mari kita panjatkan puji syukur pada Tuhan dan mari kita berdoa menurut keyakinan masing-masing. Berdoa mulai".

Semua menundukkan kepala,berdoa untuk keselamatan semua siswa.

Kecuali Errue,ia hanya bergurau menggoda teman-teman yang ada di sekelilingnya tanpa berdoa.

"Berdoa selesai". Ucap Bu Yona mengakhiri doa bersama.

"Acara selanjutnya,Ibu harap kalian bisa bekerja sama untuk mendirikan tenda-tenda dan mengumpulkan kayu bakar. Dan ingat,kumpulkan jangan menebang pepohonan sembarangan,mengerti?". Ucap Bu Yona memberi perintah,semua siswa pun menuruti dan mulai bekerja.

Karena hari ini mereka akan bermalam di tempat itu,dan pendakian akan di mulai ke esokan harinya.

Prilly?
Tentu saja bersama kedua sahabatnya,Joan dan Jessie. Namun karena Alya tidak ingin sendiri ia memutuskan untuk bergabung bersama tenda Prilly cs sekaligus menjaga Prilly.

Ali pun sibuk mulai membenahi tenda yang akan ia tempati bersama Errue yang kini sedang membantunya mendirikan tenda.

"Lo usil banget sih,waktunya berdoa malah ngerjain orang". Ucap Ali sembari memasang patokan kayu pada setiap sudut tenda agar lebih kuat.

"Cuma gitu doang,bisa berdoa sendiri". Jawab Errue cuek.

"Hati-hati lo kalo di tempat gini,jangan sembarangan. Tingkah lo di jaga,apalagi mulut lo". Ucap Ali memperingatkan Errue karena ia tidak ingin terjadi apa-apa.

"Iye Li iye...sejak kapan lo cerewet kayak emak gue". Ucap Errue terkekeh.

Ali hanya tersenyum tipis,"gue cuma ngingetin". Lanjutnya lalu pergi dari tenda menghampiri Alya yang masih kesusahan mendirikan tendanya Prilly cs.

"Ada yang bisa saya bantu nona-nona?". Ucap Ali bergaya seperti seorang waitress membuat Alya tertawa lebar.

"Dari tadi kek kak,kita udah kaya gali sumur liat nih keringetnya". Keluh Joan yang memang bajunya mulai basah karena keringat yang membasahi tubuhnya.

"Tanganku cuma sepasang Joan,noh tendaku aja baru berdiri. Kalo Errue sendiri mah kagak bakal beres".

"Sst...rame aja. Buruan dah panas nih". Keluh Jessie mulai mendirikan tenda yang lumayan besar ,untuk orang empat yah lumayan.

Mereka pun bekerja sama,bersama semua termasuk Prilly.
Tidak butuh waktu lama,akhirnya tenda tersebut telah berdiri dengan kuat.

Senja pun tiba,semua siswa di bebaskan untuk melakukan aktivitas apapun tapi tidak jauh-jauh dari perkemahan.

Alya yang sudah memiliki pemgalaman lebih banyak dari seniornya pun mengajak Prilly,Joan dan Jessie ke sungai kecil nan jernih yang tidak jauh dari tenda.

Yah,untuk sekedar membasuh wajah atau cuci tangan dan kaki.

"Wahhh jernih banget kak,arusnya juga tenang". Ucap Prilly kagum dengan apa yang di lihatnya.

EGOkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang