Chapter 8

7.3K 406 0
                                    

"Nah bagus,cocok untuk kalian yang tidak terlalu cantik hahaha,nanti pulang sekolah kita berkumpul di ruang PA". Raut wajah Prilly cs berubah datar.

Dasar Bu Yona -_-.

****

Kelas bubar saat waktu menunjukkan pukul 14.00.

Dengan ogah-ogahan Prilly,Jessie,dan Joan bermalas-malasan di kelas.

Mempertimbangkan kembali keputusannya untuk ikut PA.

"Lo yakin ikut PA?". Ucap Jessie membuka topik yang sebenarnya malas untuk di bicarakan.

Prilly dan Joan kompak mengangkat kedua bahu mereka di sertai wajah yang tidak ada semangatnya sama sekali.

"Udah jam segini,seharusnya kita udah kumpul di aula nemuin Bu Yona dan yang lain".

"Emang yang lain ada yang daftar?". Sahutku tak yakin.

"Entah,lo pikir gue panitianya". Jawab Joan dengan mulut penuh dengan keripik kentang yang selalu ada di setiap waktu.

"Yaudah kita kesana sekarang buat batalin gimana?". Usul Jessie yang di sambut antusias yang besar oleh Prilly dan Joan.

Akhirnya mereka memutuskan untuk membatalkan extra yang di tawarkan oleh Bu Yona.

Tidak sampai tiga menit,mereka sudah sampai di aula sekolah sesuai yang di katakan Bu Yona tadi.

"Kalian dari mana saja,sekarang udah telat. Kalian keluar". Omel Bu Yona memasang wajah galaknya.

"Ahh keluar ya Bu. Oke baik terimakasih Bu...". Prilly,Joan dan Jessie kompak dengan wajah gembira melangkahkan kembali kakinya untuk keluar dari aula.

"Ehh..tunggu..hehehe Ibu kan bercanda. Jangan di anggap serius dong. Acting acting..."

"Tapi bu...sebenarnya kami ingin ikut tari bukan pencinta alam seper..."

"Baik Bu saya akan giat mengikuti apapun kegiatan disini". Sambar Prilly membuat Joan dan Jessie terkejut memandang tak percaya apa yang di katakan Prilly barusan.

Mata Prilly menangkap seseorang,Ali.

Ali Alkhatiri sedang bermain bersama teman-temannya di bangku-bangku aula.

Sehingga ia dengan cepat dan tak perlu pikir panjang lagi untuk mengikuti extra yang sama dengan Ali.

"Prill,lo apa'an sih". Sewot Jessie.

Tapi Prilly tak menjawab,pandangannya masih terfokus kepada sosok Ali.

"Ohh pantesan...". Gerutu Jessie yang sudah tahu apa maksud Prilly menyetujui semua ini.

"Nahh begitu dong Prilly,kau memang selalu bisa ibu banggakan". Ucap Bu Yona meskipun tidak yakin dengan ucapannya sendiri.

"Sekarang kalian kesana,mereka adalah senior kalian. Daftarkan data diri lengkap ya".

"Baik bu". Jawabku masih dengan senyuman yang susah untuk pudar.

"Hanya beberapa orang ini saja? Ya ampun". Gerutu Jessie.

"Udah demi Prilly". Sahut Joan.

Dengan langkah gontai,Jessie dan Joan mengekor pada Prilly yang begitu bersemangat.
la menuju tempat kakak-kakak senior.

"Oke kalian baru kan?". Tanya seorang kakak senior yang cantik,ramah pula.Ia duduk bersebelahan dengan Ali.

"Kenalin nama aku Alya dan dia Ali". Lanjutnya dengan senyum manis di wajahnya.

"Kamu Prilly kan?".

*Deg*

Suara laki-laki yang sangat merdu terdengar jelas.

EGOkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang