"Iya terus?".
"Udah gue aja yang bilang,lo makan aja deh". Samber Jessie.
"Sebetulnya,kita udah ke bangun waktu Prilly belum teriak-teriak gitu. Terus....".
Jessie menggantung ucapannya dan sekilas ia melirik Joan yang ternyata memasang wajah tak perduli saking asyiknya makan."Heem terus...???". Kata Ali penasaran.
"Aku sama Joan,ngeliat ada...ada.. bayangan 'makhluk' entah itu apa ya,'dia' berdiri tepat di depan kita. Di tempat Kak Errue,'dia' ngebelakangin kita terus 'dia'jalan ke depan dan ilang di pintu bus". Jelas Jessie sedikit gemetaran,tampak pada wajahnya ia sedang di selimuti rasa takut.
Ali semakin bingung,"apa selama ini yang di bilang Errue bener?". Batin Ali dan kembali menatap Jessie.
"Wujudnya? Atau wajahnya?". Jessie menggeleng,"mukanya nggak kelihatan kan 'dia' di depan aku. Wujudnya...sama kayak manusia tapi bajunya aneh".
"Aneh? Maksud kamu?".
"Iya...pakaian hitam kayak gaun pengantin gitu kak modelnya dan kepalanya pake penutup gitu tapi kayaknya ada renda transparan yang ada di bagian wajahnya". Samber Joan yang rupanya selesai menyantap makannya.
"Kalian nggak bohong kan?". Tanya Ali yang sedikit kurang percaya.
"Ya kali kita bercanda soal begituan kak,ngapain juga kita biarin sahabat kita histeris kayak tadi".
"Nah...setelah hilang itu. Tiba-tiba prilly teriak-teriak minta tolong dan kita udah ketakutan banget. Stress,syok dan segala macem yang ada di pikiran kita". Jelas Jessie lagi.
Sejenak,suasana jadi hening.
Ali tampak sedang berfikir,memikirkan hal yang sebenarnya tidak masuk dalam logikanya.
*Prit*
*Prit*
"Semua berkumpul,masuk ke dalam bus. Bus mau beranglat lagi". Teriakan yang di sertai peluit dari Rizki pun terdengar.
Semua siswa pun kembali masuk ke dalam bus.
Tak terkecuali Ali,Joan dan Jessie yang masuk belakangan karena tempat mereka lebih jauh dari yang lain.
Saat Ali akan duduk,matanya menangkap Prilly yang tersandar nyaman di bahu Errue dan di selimuti jaket Errue.
Ia hanya bisa menenangkan hatinya,menarik nafas sedikit lebih panjang dan duduk di kursi.
"Dari mana aja lo?". Tanya Alya memasang wajah marah dan gagal saat Ali tertawa kecil.
"Sok-sok'an marah lagi". Ucap Ali di sertai tawa yang membuat dirinya tampak semakin keren.
"Biarin,aku mau marah sama kamu".
"Oh ya?ayo...".
"Hahahaha berhenti Ali,stop asuh geli hahah..aduh sakit perut gue aduh...".
Dengan asyiknya Ali dan Alya bersenda gurau,saling menggelitik dan tertawa bersama.
"Prill...". Bisik Joan dari balik kursi Prilly.
"Hemmm..".
"Lo baek kan?".
"Iyaa nggak apa-apa". Jawab Prilly berbohong pada Joan dan pada hatinya sendiri.
"Nggak apa-apa? Lo bilang nggak apa-apa. Hati gue sakit!!!". Batin Prilly semakin menenggelamkan kepalanya di bahu Errue agar ia tidak melihat lebih lama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOku
FanfictionKetika mata menemukan hati yang tepat. Ketika cinta menemukan hati yang bijak. Ketika hati melihat sebuah pengorbanan. Ketika cinta melihat sebuah ketulusan. Ketika sebuah EGO datang. Menghancurkan sebuah hati yang tulus. Perpisahan tak bisa di hind...