Bu Yona sudah bersiap untuk kembali melanjutkan perjalanan.
"Siap ya...Viko udah baik?".
"Baik bu,lanjut...!!".
Perjalanan kembali di lanjutkan,bukit yang akan mereka daki sekitar 1.526 MDPL.
Lumayan lah untuk pemula hihi !.
Formasi perjalanan sudah berubah,mungkin karena lelah jadi barisan acak-acakan.
Errue malah ada di depan rombongan,memegang sebuah kayu panjang.
Sementara yang lain,sibuk ngobrol yah untuk sekedar melupakan lelah yang ada.
Pagi menjelang siang
Hingga sore menjelang malam."Jam..jam berapa nih?". Tanya salah satu siswa.
"Udah hampir malem,jam 17.20".
"Oke,di perkirakan kita akan sampai puncak besok pagi. Karena ini awal untuk pemula jadi kita juga sering istirahat supaya siswa tidak terkejut,oleh karena itu perjalanan kita sedikit mengulur waktu". Jelas Rizki yang sudah memprediksi semua aspek dalam pendakia tersebut.
"Semua masih kuat??!!!".
"Okee".
"Kuat".
"Lanjut...".
Masing-masing jawaban siswa pun di terima untuk melanjutkan kembali perjalanan mereka.
"Errue kok diem aja sih Li". Tanya alya yang berjalan di depan Ali.
Ali juga tidak tahu,ia hanya mengangkat kedua bahunya.
Di sampingnya kini adalah Prilly,semenjak Prilly telah mengungkapkan unek-uneknya pada Errue ia semakin dekat dengan Prilly.
Tapi Ali tahu,ia harus menjaga perasaan Errue yah karena satu alasan.
"Errue sahabatku".
"Prill,kita mulai kepo deh. Gue boleh nanya sesuatu??". Ucap Jessie yang ada di samping kiri Prilly.
Prilly mengangguk.
"Tentang kejadian di bus yang lo...".
"Sssttt..Jes". Potong Ali sembari menggelengkan kepalanya tanda ia tak setuju jika Jessie bertanya hal itu secara blak-blakkan.
Jessie menutup mulut dengan kedua tangannya.
Prilly pun menatap Ali yang menyela ucapan Jessie.
"Ada apa? Kenapa sih?". Tanya Prilly mulai bingung.
"Tentang kamu,dan....".
"Dan?siapa kak?".
"Makhluk...". Ali kembali menggantungkan kata-katanya.
Saat itu juga langkah Prilly terhenti.
Ali pun menghentikan langkahnya.
"Udah tenang aja,ada aku. Ada temen-temen,kamu pasti baik-baik aja". Ujar Ali menenangkan Prilly yang tampak gugup.
Prilly kembali berjalan saat Ali merangkulnya dari belakang.
Ia tidak berusaha atau meminta melepaskan tangan Ali,nyaman. Itulah yang Prilly rasakan."Apa yang kalian lihat saat di bus?". Tanya Prilly pelan namun masih terdengar oleh Jessie dan Ali yang paling dekat dengan dirinya.
"Emmm...". Gumam Jessie tampak ragu untuk mengatakan.
"Jessie dan Joan yang tahu,tapi mereka cerita sama aku". Ucap Ali mulai menjelaskan di tengah perjalanan,"mereka bilang...'seseorang' bergaun hitam,make topi apa sih namanya..itu kayak pengantin yang di tutupin renda wajahnya ada di depan mereka.Di kursi Errue,terus 'dia'jalan ke pintu bus dan menghilang. Selang beberapa detik,kamu teriak-teriak dan...".
"Sstttt...jangan lanjutin kak. Aku tahu,aku sudah pernah bertemu".
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOku
Fiksi PenggemarKetika mata menemukan hati yang tepat. Ketika cinta menemukan hati yang bijak. Ketika hati melihat sebuah pengorbanan. Ketika cinta melihat sebuah ketulusan. Ketika sebuah EGO datang. Menghancurkan sebuah hati yang tulus. Perpisahan tak bisa di hind...