Prilly berbalik dan menangkap sosok lelaki sedang berdiri menatapnya,tatapan dari...
"Kak Ali...".
Ali tersenyum manis pada Prilly,kedua tangannya yang di sembunyikan dalam saku celananya membuat dirinya terlihat semakin tampan.
Sederhana,celana jeans panjang di padu kaos putih yang di lapisi jaket merah.
Rambutnya tanpa minyak rambut jatuh di atas dahinya seakan ia sedang berponi.
Dikalungkannya sebuah kamera di leher yang wajib ia bawa saat melakukan petualangan,ya mengabadikan setiap moment yang pernah ia lakukan.
Prilly membalas senyuman Ali,"kamu sempurna". Batin Ali sembari melangkah perlahan mendekat ke arah Prilly berdiri.
"Ngapain disini?". Tanya Ali untuk sekedar basa-basi memecahkan heningnya pagi yang dingin.
"Hanya menikmati indahnya pagi di tengah hutan". Jawab Prilly apa adanya.
Ali pun mengangguk-angguk,ia meraih kameranya dan mulai membidik sasaran yang akan ia abadikan.
*CREK*
Satu jepretan ia ambil di atas kepalanya,tepatnya ia membidik pohon-pohon yang di hiasi burung-burung yang bangun dari sangkarnya.
"Bagus?". Tanya Prilly.
Ali pun memandang Prilly penuh tanya...
"Hasil jepretannya...". Ucap Prilly lagi seakan ia tahu apa yang ada di pikiran Ali.
Ali mengangguk dan tersenyum.
Kemudian ia mengarahkan kameranya tepat kepada Prilly.*CREK*
Satu lagi hasil yang ia dapatkan dalam waktu sekejap.
"Kak Ali ih...".
"Hahaha kenapa? Bagus kok coba liat sini".
"Aku gak PD tau kalo foto kaya gitu". Omel Prilly menggembungkan kedua pipinya.
Ali semakin tertawa lebar,"kamu tambah lucu tau nggak kalo cemberut". Ucapnya di sela-sela tawanya,ia mendekati Prilly dan menyodorkan kamera hasil jepretannya tadi.
"Nih liat,bagus kan ekspresinya lucu hahaha".
Ali terkekeh,namun tidak dengan Prilly.
Wajahnya semakin serius saat ia memperhatikan gambar dirinya di kamera.
Ali yang menangkap wajah Prilly tidak tersenyum pun menghentikan tawanya.
"Kamu nggak suka ya?".
Prilly menatap ali datar lalu menggelengkan kepalanya.
"Lalu?".
"Perhatikan bayangan di belakang gambar aku kak".
Mata Ali mulai mencari sesuatu yang ganjil dari foto tersebut.
*DEG*
Jantungnya serasa di pompa sangat cepat.
Ali mengangguk-anggukan kepalanya.
"Dia yang aku lihat semalem,yang sama kamu...iya anak perempuan ini".
"Aku tahu,stop ! Jangan keras-keras nanti yang lain denger kak".
"Aku bingung deh,siapa dia? Dari mana asalnya?".
Prilly menggeleng,lalu ia mulai memperhatikan letak dimana 'gadis kecil' itu berada saat di foto tersebut.
"Itu dia...". Ucap Prilly lirih.
Ali pun segera melihat dimana mata Prilly melihat.
Mata ali terbelalak,benar. Ia menangkap 'gadis kecil' tersebut di tengah rerumputan tinggi yang lumayan jauh dari tempat ia berdiri.
'Gadis kecil' itu sendiri,menundukkan kepala menutupi wajahnya dengan rambutnya yang tergurai.
"Jangan gugup,bukan dia yang jahat". Ucap Prilly menahan tangan Ali yang akan menghampiri 'gadis kecil' itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOku
FanfictionKetika mata menemukan hati yang tepat. Ketika cinta menemukan hati yang bijak. Ketika hati melihat sebuah pengorbanan. Ketika cinta melihat sebuah ketulusan. Ketika sebuah EGO datang. Menghancurkan sebuah hati yang tulus. Perpisahan tak bisa di hind...