Sorry, guys! Fase 'malas menulis'-ku lagi kambuh, haha... Jadi lama gk update:)
Yah... Selamat membaca!
(kalo lupa kita udh sampe mana, silahkan baca ulang chapter sebelumnya terlebih dahulu:D)
.
.
.
"Aku tidak butuh."
Suara Sanzu terdengar setelah beberapa saat diam. Mikey mengangkat satu alisnya, dia sedikit melirik pada Mucho yang duduk di sebelah Sanzu sebelum kemudian tertawa kecil.
"Yah, baiklah. Terserah kau."
Mikey lantas kembali menatap ke depan, memperhatikan Hime yang terlihat masih sibuk dengan sesuatu.
"Hei, kau."
Hime yang mendengar suara Mikey pun mendongak untuk menatapnya.
"Kapan videonnya dilanjutkan?" tanya Mikey.
"Tidak bisakah kau sabar sedikit? Ada banyak hal di sini, tahu?" Hime menghela nafas lelah.
"Ayo kita mulai."
Orang-orang yang sebelumnya sibuk dengan dunia mereka sendiri kini kembali fokus pada layar yang masih menampilkan tempat yang sama. Bengkel Shinichiro.
"Kapan pertarungan dilakukan?" Shinichiro membawa empat kotak jus, memberikan tiga untuk anak di depannya dan satu untuk dirinya sendiri. Dia lalu mengambil kursi pendek dan duduk di depan ketiganya.
"Itu dua hari lagi," jawab Mikey. Dia lalu menatap Sanzu di sampingnya.
"Sanzu."
"Ya?"
"Kau tahu situasi saat ini berbeda, kan?"
Satu alis Sanzu terangkat sambil menatap layar. Dia sudah bersama Mikey sejak lama, dan dia tahu dari nada suaranya bahwa Mikey akan memberikan perintah. Sesuatu yang dia sendiri tak bisa menolaknya. Dan sepertinya dia tahu apa itu.
Sanzu mengangguk, mendengarkan dengan seksama. Mikey memandangnya dengan wajah tanpa ekspresi, yang mengingatkan Takemichi pada sosok pemimpin Kantou Manji.
"Takemitchy akan menjadi pasanganku, kau tahu apa yang harus kau lakukan."
Sanzu menyeringai lebar dengan wajah gilanya seperti biasa. Matanya berkilat menatap Takemichi. Sanzu lantas bangun dari sofa dan berlutut di depan Takemichi. Dia mengambil tangan Takemichi, mengecup jari-jarinya sekilas.
"Senang melayanimu, Ratuku."
Suara batuk Takeomi yang tersedak asap rokoknya, juga gumaman terkejut dari orang-orang menjadi latar belakang saat itu. Mereka yang mengenal Sanzu sebagai penggila Mikey jelas terkejut melihat apa yang dilakulan olehnya.
"Ahahaha! Aduh! Aduh? Hahahaha! Sial, Sanzu. Kau benar-benar gila, haha!"
Ran tertawa seperti orang gila. Dia mengusap sudut matanya yang basah karena terlalu banyak tertawa.
"Baiklah, kalau ada Raja, memang harus ada Ratu, kan?" Sambungnya.
Disisi Takeomi, pria itu menghabiskan air minum miliknya sebelum kemudian bergumam. "Sial! Kupikir dia akan jadi lebih baik. Tapi kenapa malah semakin aneh saja."
"Kurasa lebih baik kau membiarkannya, Omi."
Suara Wakasa mengalihkan perhatian Takeomi. Pria itu lantas menatap temannya dengan satu alis terangkat.
"Apa?"
Wakasa menunjuk Sanzu menggunakan dagunya. "Lihat dia. Seperti baru saja menemukan sesuatu yang sangat dia sukai. Aku tidak yakin kau bisa menghentikan adikmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Watching; Restart
De TodoSemua orang dibuat bingung saat mereka tiba-tiba berada di sebuah ruangan luas dengan puluhan kursi berjejer menghadap ke sebuah layar yang sangat lebar. 📍Reaction to my fanfict; Restart (Omegaverse) 📍Karakter diambil dari Arc Tiga Dewa(saat per...
