"Sa-sakit, Mikey-kun."
"Tahan sebentar lagi, Mitchy."
"Tapi sakit."
"Tidak apa-apa, kau akan terbiasa nanti."
Takemichi kemudian terlihat di layar, sedikit meringis dengan mata biru yang berkaca-kaca. Keningnya mengerut kesal melihat Mikey yang kini sudah ada dihadapannya dan melakukan split dengan mudah.
"Kenapa kau mudah sekali melakukannya!"
"Sial! Pikiranku mengarah pada hal lain saat videonya baru dimulai." Ran tertawa. Rindou di sebelahnya menghela napas lelah.
"Otakmu benar-benar harus dibersihkan, Ran!"
Takemichi kembali meluruskan kakinya saat merasa jika dia sudah sampai batasnya. Mikey terkekeh dengan posisi masih melakukan split.
"Karena aku sudah terbiasa. Jangan terburu-buru, Takemitchy. Kau baru belajar selama seminggu. Lama kelamaan kau pasti bisa melakukannya."
"Padahal aku ingin bisa melakukan tendangan sepertimu." Takemichi bergumam.
"Dia benar-benar ingin menjadi Mikey yang kedua." Draken tertawa kecil.
"Kau ingin belajar?" Mikey duduk di belakang Takemichi dan memeluknya erat, mengabaikan tubuh mereka yang berkeringat.
"Ya! Tendanganmu sangat keren, Mikey-kun. Aku juga ingin bisa melakukannya." Takemichi mengangguk semangat.
"Tentu saja!" Mikey berbicara dengan bangga saat Takemichi memujinya.
"Aku memang hebat."
"Sombong." Celetuk Izana. Mikey mengulurkan lidahnya pada si surai putih sementara Izana hanya mendengus pelan.
Mikey terkekeh melihat semangat Takemichi. Mikey menyandarkan kepalanya di bahu si Pahlawan Cengeng itu dan mengendus lehernya pelan.
"Kalau begitu aku akan mengajarimu."
"Benarkah?" Takemichi menoleh ke samping, tersenyum senang. Mikey kembali terkekeh melihatnya.
"Ya. Tapi, pertama-tama kau harus bisa melakukan split dulu, Mitchy."
Senyum Takemichi luntur, bibirnya merengut sedih. Namun, sedetik kemudian mata birunya yang cantik kembali bersinar penuh tekad.
"Aku akan sering latihan sampai aku berhasil!"
"Tentu. Kau pasti bisa, Takemitchy."
Latar kembali berubah, memperlihatkan Mikey dan juga Takemichi yang tengah berada di kamar Mikey.
"Hei, Mikey-kun."
"Hm?" Mikey yang tengah tertidur menggunakan kaki Takemichi sebagai bantal hanya bergumam pelan. Hari sudah malam, dan Takemichi kembali menginap di kediaman Sano. Atas paksaan Mikey, tentu saja.
"Apa yang akan kau lakukan terlebih dahulu untuk memperbaiki semuanya?"
Takemichi mengalihkan pandangannya dari komik yang ia baca dan menunduk menatap Mikey.
"Aku akan mencari Izana dulu," jawab Mikey. "Aku ingin membawanya kembali ke keluarga Sano bagaimanapun caranya."
Izana menatap layar tanpa berkedip. Ada sesuatu di hatinya yang merasa bahagia saat mendengar apa yang Mikey katakan.
"Begitu," Takemichi berbisik pelan. "Ngomong-ngomong, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
"Tanyakan saja." Mikey memeluk Takemichi dan menenggelamkan wajahnya di perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Watching; Restart
AléatoireSemua orang dibuat bingung saat mereka tiba-tiba berada di sebuah ruangan luas dengan puluhan kursi berjejer menghadap ke sebuah layar yang sangat lebar. 📍Reaction to my fanfict; Restart (Omegaverse) 📍Karakter diambil dari Arc Tiga Dewa(saat per...
