1. Choose?

3.7K 107 15
                                    


Jantung ini terus terpacu bersamaan dengan langkah kaki yang dengan cepat berlari, berlari... mengejar dirinya..

Awas saja, jika aku menemukan dia, akan ku marahi dia habis-habisan, lihat saja hal itu akan terjadi! Namja itu sangat kesal, hingga tak tau cara menghentikan langkah kakinya untuk menemukan seseorang yang sekarang ia cari. Sampai ketika...

Terpikir olehnya untuk berhenti di tengah kerumunan orang yang telah berhalu-lalang melewatinya.
Ia pun merongoh saku celana kanannya dan mengambil ponselnya, setelah itu mencari nama seseorang yang telah membuatnya cemas tak karuan itu. Memanggilnya.. setelah lama menunggu jawaban dari orang diseberang sana, akhirnya pun diangkat "odwiseo?!" Teriak namja itu setengah khawatir.

*flashback* 2 hari sebelum kejadian itu~

"Kyungsoo-ya!" Seru yeoja cantik berambut panjang itu. Kyungsoo yang merasa namanya dipanggil, menoleh dan mendapatkan yeoja itu sedang berdiri dibelakangnya.

"Mwo?" Tanya Kyungsoo singkat dan menatap mata yeoja itu dari kejauhan.

"Yak! Ayo kita pulang bersama! Jangan meninggalkanku di belakangmu!" Perintah yeoja manis itu, sambil menahan nafasnya yang disimpan di pipinya yang membuat pipinya menggelembung, seperti balon.

"Sungguh menggemaskan" gumam Kyungsoo dalam hati, dan langsung tersadar setelah yeoja itu menghentikan kelakuannya. "Palliwa!" Teriak Kyungsoo sambil melambai-lambaikan tangannya memberi petunjuk supaya yeoja itu menghampirinya.

Sudah hampir 5 menit mereka berjalan untuk menuju halte bus, tapi mereka hanya bungkam, diam tanpa kata sambil berjalan menunduk melihat sepatu mereka. "Ini sungguh tidak nyaman" kata yeoja itu dalam hati.

"Kyungsoo, apa kau marah denganku?" Tanya yeoja itu masih dengan posisi menunduk.

"Ani," jawab Kyungsoo singkat "Ck, geulsee" sambung Kyungsoo kembali.

"Wae? Wae? Wae?" Tanya yeoja itu sedikit berteriak.

"Kau tak pernah mendengar omonganku, Hanni-ya!" kini Kyungsoo menatap mata yeoja yang bernama Hanni itu dengan sinis.

"Kyungsoo-ya, kupikir dia orang yang baik. Jadi, kau tak perlu melarangnya mendekatiku" Hanni hanya melihat Kyungsoo yang sekarang sedang memalingkan wajahnya dari yeoja itu dan menatap lurus kedepan.

"Dia seseorang yang kasar, Hanni-ya. Dan.. kurasa dia masih sangat labil. Aku takut, kalau kau malah menjadi mainannya saja. Jebal Hanni-ya, kau dengarkan aku kali ini" pinta Kyungsoo yang sekarang keadaan mereka sedang duduk di halte menunggu bus.

"Geulsee, kupikir kau yang labil, Kyungsoo-ya hahaha" yeoja itu mendekatkan tangannya dan mengusap kepala Kyungsoo yang membuat rambutnya berantakan.

"Yak! Kau membuat rambutku yang rapi ini berantakan, Hanni-ya!" Teriak Kyungsoo tak terima. "Apa katamu? Aku labil? Oh Sehun itulah yang lebih labil dariku!" Lanjut Kyungsoo, sekarang dia sedang melipat tanganya di dada tanda kesalnya kepada ucapan Hanni tadi.

Hanni terdiam mendengar perkataan Kyungsoo, berfikir. Ya, itulah yang sedang iya lakukan. Ia pun mengingat kejadian dimana Sehun membully Hyuna yang merupakan kawan sekelasnya yang berwujud jadul, dengan kacamata tebal berbingkai bulat, juga dia selalu mengikat kedua rambutnya yang sependek bahu itu. Begitu culun.

"Kenapa kau tidak memberiku jawaban ketika ujian tadi, pabo-ya!" Teriak Sehun menyudutkan Hyuna di dinding belakang sekolah mereka. Hyuna shock dengan perlakuan Sehun terhadapanya. Disaat itu juga, Hanni tak sengaja melihat kejadian sudah lama itu.

"Hanni-ya! Palliwa! Kau mau pulang atau tidak!" Teriak Kyungsoo yg sudah menaiki bus dan terheran melihat Hanni, sahabatnya itu masih termenung, apakah dia keserupan? Tanya Kyungsoo dalam hati.

"Oeh, mian.." jawab Hanni langsung berlari menuju bus. "Kau tidak membawa mobilmu, Kyungsoo?" Tanya Hanni yang tersadar bahwa sekarang mereka duduk bersampingan di dalam bus itu.

"Aku lagi berhemat" jawab Kyungsoo asal. Mian, aku membohongimu. Aku hanya tak ingin kau pulang bersama Sehun hari ini.

And, the tomorrow..

"Annyeong haseyo!" Sapa Hanni dengan senyum merekah dimana-mana setiap kali dia melihat rekan-rekan kerjanya.

"Ketua Park, hari ini kita harus menemui klien untuk berkonsultasi tentang harga dan karakteristik gaun pengantin yang akan dipesannya disini, kudengar dia berasal dari Jeju" Rekan kerjanya Eunha memberinya beberapa pekerjaan yang akan ditanganinya. Ya, Hanni atau Park Hanni ini adalah ketua keuangan dan karakteristik, di sebuah perusahaan ternama yang melayani baju pengantin.

"Tolong kamu tanya, bagaimana design yang dia inginkan. Kupikir, kalau pernikahan itu di pulau Jeju dan ditepi pantai mungkin cocok memakai dress yang sangat mengepas ke bagian seluruh tubuh, tapi tampak anggun, karena kau tau.. jika di tepi pantai, itu sangat dingin bukan?" Jelas Hanni sambil melipat salah satu tangannya di dada dan salah satunya menggaruk-garuk kepalanya, walaupun sebenarnya tidak terasa gatal.

"Ne, ketua Park." Jawab Eunha mengerti.

"Oh ya, kau dapat berkonsultasi tentang design kepada Ryumin dan juga kau dapat meminta bantuan kepada Myungsoo tentang info itu ya. Aku akan memeriksa ini." Perintah Hanni, sambil menggambil berkas-berkas dari meja Eunha.

Hanni berjalan menuju mejanya, tanpa sadar ia melihat sebuah surat. Surat dengan amplop berwarna merah muda. Karena penasaran, tanpa basa-basi lagi, ia pun membuka surat itu.

Apakah kau ada waktu? Untuk malam ini saja, Hanni-ya. Jam 7 ditepi Sungai Han.

Oh Sehun

Terdiam, ya.. sekarang Hanni terdiam tanpa kata. Igeo mwo-ya? aku tidak sedang bermimpikan?. Seketika Hanni tersadar ketika mendengar dering ponselnya berbunyi.

-Kyungsoo-

Nama namja itu tertera di layar ponsel Hanni. "Ne, Kyungsoo-ya?" Jawab Hanni.

"Annyeong, Hanni-ya. Kau tau? Nanti malam aku akan mengadakan makan malam dirumah, ajak aboeji dan ommeonim, ne?"

"Soelma, kau? Kyungsoo! Bisnismu sekarang telah memyebar sampai ke Hongkong?" Suara Hanni sekarang menyebar ke seluruh penjuru kantor.

"Guerae... choemal gumawo Hanni-ya. Mungkin ini keajaiban atas do'a mu di tepi Sungai Han waktu itu hahaha"

Sungai Han? Oh, tidak. Hanni mengingat tentang Oh Sehun yang mengajaknya ke Sungai Han malam ini. Bagaimana ini? Aku harus memilih perayaan Kyungsoo atau pergi menghampiri Sehun nanti di Sungai Han?

TO BE CONTINUE

Penasaran? Apakah Seru? Tolong commentnya, setelah membaca ini. Nan choengmal gumawo chinggu! Untuk yang telah membaca ini. Walaupun banyak kekurangan. Yah, karyaku ini bisa dibilang masih abal-abalan (っ˘̩╭╮˘̩)っ. Jadi... Sekali lagi, gumawo.
Oh, ya sambungan Sehun dan Hyuna bakalan aku lanjutin kok. Ditunggu ajaaa.

Chinggu-ya! Kalau cerita ini memang bagus! Vote, ne? Kkok vote,ne?. Chinggu-ya! Kalau kurang bagus, tolonglah masukkan masukan. Kritik, pesan, apapun itu akan ku terima. Gumawo chinggguuu yaaa~~ nan chongmael saranghaeee~~~

Love Is Moment [D.O FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang