Lama tidak berjumpa, Hanni-ya.*
0112 (password)
"Fuhh..." Hanni menahan nafasnya dari tadi, hingga saat ini ia memasuki rumah Kyungsoo, maksudku (author) adalah apertemen Kyungsoo. Apartemen kosong dan dingin yang didominasikan oleh warna putih dari kain-kain yang menutupi barang-barang Kyungsoo, menambah setuhan kesepian dan kerinduan di ringkuk badan Hanni. Hanni memeluk dirinya sendiri dalam perasaan bimbang. "Ini sudah 2 tahun. Apakah ia masih mengingatku?" Ngumam Hanni tak jelas.
Hanni menjelajahi setiap ruangan dan sudut dari apartemen itu. Iya mengingat setiap sudut dimana ia bersama Kyungsoo. Di ruang tengah ia selalu makan jjamyeon bersama Kyungsoo dengan menyalakan televisi dan menonton reality show kesukaan mereka berdua disana. Di ruang dapur, Hanni selalu menemani Kyungsoo saat namja itu memasakkan untuknya sphagetti kimchi yang sangat lezat. Tiba-tiba sorot matanya berhenti ke dapur itu, seharusnya aku tahu betapa sulitnya tangamu itu menahan sakit saat kau memasakan makanan untukku, racau Hanni menyesal.
Ting tong~
Sebuah suara yang berasal dari saku celana Hanni berhasil membuat sorot mata kepedihannya beralih mengabil benda tipis bernyawa itu dari saku celananya.
"Ada apa?" Tanya Hanni sinis tanpa peduli siapa yang sudah menelponnya dan mengganggu acara rindu-rinduannya terhadap Kyungsoo yang sekarang masih berstatus sahabatnya itu.
Cepat kembali! Kau tidak sedang pura-pura lupa, 'kan?
"Ah baiklah. Tunggu sebentar."
*
Hanni berjalan gontai keluar apartemen penuh kenangan itu mengingat pemiliknya sudah tidak menempatinya dan meninggalkannya begitu saja. Sama hal-nya yang dirasakan Hanni, ia juga tidak di perlakukan istimewa dari Kyungsoo, maksudnya, ia tidak pernah menelpon, mengirim e-mail atau semacamnya untuk mengetahui keadaan Hanni. Aneh bukan? Tapi, ketika Hanni merasakan kesal terhadap sikap Kyungsoo yang tampak mencampakkannya tapi, itu membuat perasaan rindu dari yeoja itu juga semakin kuat.
Hanni telah masuk kedalam lift dan segera menekan tombol yang akan membuatnya tertuju kelantai kebawah dua tingkat dari tempat apartemen berada. Ketika pintu lift terbuka dan menemukan Hanni dalam keadaan baik dan tenang langsung keluar dan...
"Ini ambillah!" Hanni mendapat serodokan dari sebuah bokong kecil lebih kecil dari bokong kera. "Cepatlah, Seohyun harus di imunisasi campak hari ini. Kau tidak ingin, 'kan? Kalau..."
"Iya, iya, aku tidak ingin Seohyun kenapa-napa. Aku pergi dulu." Ucap Hanni berbalik lagi kearah pintu lift.
"Oh ya, pastikan..."
Ting... Tong...
"Suho?" Hanni terkejut takkala melihat Suho telah berdiri tegap di dalam lift.
"Ayo berangkat. Sebaiknya kita jangan sampai telat mengantar malaikat kecilku ini imunisasi." Ucap Suho sambil mengelus pipi Seohyun. Tanpa sadar Hanni tersenyum akan perlakuan Suho kepada Seohyun itu.
"Pergilah! Aku sudah pastikan Seohyun akan baik-baik saja dengan kau dan Suho. Aku ada urusan sebentar." Ucap wanita tadi yang memberikan Seohyun kepada Hanni dan langsung berbalik dan pergi ke sebuah pintu yang berada di ujung lantai apartemen ini.
"Sini aku gendong." Tawar Suho. Mereka sudah berada didalam lift yang akan membawa mereka turun ke lantai dasar apartemen ini, alias basement tempat Suho memakirkan mobilnya.
"Dia semakin saja mirip denganmu." Ucap Suho yang berselang waktu pintu lift terbuka dan mereka pun keluar dari apartemen itu.
"Dia memang mirip denganku." Ucap Hanni sambil tersenyum getir.
*
"Eoh, halmeoni wae?" Seorang namja baru melintasi perbatasan antara gerbang 'arrived international flight' di Inceon aiport. Semua mata tertuju dengan namja tersebut pakaian yang ia pakai dengan jas hitam yang terbalut swetter merah marun yang dipakai namja yang tingginya lumayan itu sangat menarik perhatian dengan wajah tampannya dan bahunya yang tegap dan berbentuk.
Kau lupa, aku mengajakmu untuk datang kerumahku. Kita akan merayakan pesta kedatanganmu. Kau juga bersama Marry, 'kan? Ajak dia ikut serta.
Namja itu terkekeh, "Halmeoni, terakhir kali... ani, semalam aku memberitahumu bahwa kemarin lusa Marry sudah berada di perjalanan ke Seoul karena hal yang mendesak, kau lupa?"
Oh ya, aku lupa. Maafkan aku. Pastikan kau pergi kesini ya.
"Ne, tapi aku akan ke apartemenku dahulu." Upap namja itu setelah mendengar balasan halmeoni-nya dan menutup telepon tersebut dan beralih ke basement tempat dimana ia menyuruh orang suruhannya meletakkan mobilnya disana.
*
"Uri Seohyun hebat sekali. Ia hanya menangis 5 detik saat di suntik tadi. Pasti sakit ya?" Suho mengenggam tangan kecil dari bocah perempuan yang berada di gendongan Hanni.
"Ne. Kau sangat hebat Seohyun." Ucap Hanni sekilas sambil mencium pipi Seohyun.
"Apakah aku harus me-motonya?" Tanya Suho kepada Hanni, yang dibalas anggukan riang dari Hanni.
Hana, tul, cisss...
"Lihatlah! Dia sangat mirip denganmu!" Suho menyerahkan hasil jepretannya ke Hanni. Hanni memerhatikan detail dari setiap foto itu.
"Iya. Dia sangat mirip denganku." Ucap Hanni dengan senyuman lebar.
Clekkk
Pintu lift apartemen terbuka saat Suho dan Hanni yang dari tadi menungu lama lift itu sampai-sampai berfoto ria bersama.
Seseorang keluar dari pintu tersebut dengan langkah besar. Betapa terkejutnya Hanni melihat siapa yang keluar dari.lift apartemen tersebut.
"Kyungsoo?" Tanya Hanni gelagapan.
"Lama tidak berjumpa, Hanni-ya." Ucap Kyungsoo sambil tersenyum tipis. Setelah puas menatap Hanni, Kyungsoo beralih ke tangan Hanni yang mengendong bayi cantik di tangannya.
"Kupikir kalian harus bicara. Sini, berikan Seohyun kepadaku." Suho mengambil paksa Seohyun yang berada di gendongan Hanni dan beralih masuk ke lift.
*
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Kyungsoo setelah selesai mengecap kopi hitamnya. Mereka berada di sebuah caffe yang letaknya tidak terlalu jauh dari apartemen.
Kau baru menanyakan kabarku sekarang?
"Baik. Bagaimana denganmu?" Tanya Hanni sambil mengalihkan pandangannya ke tangan Kyungsoo.
"Baik." Jawab Kyungsoo. Setelah itu, mereka terdiam lama. Perasaan awkward pun terselimuti pada kedua belah pihak.
"Itu anakmu? Seo-Seohyun?" Tanya Kyungsoo terbata-bata saat menyebutkan nama anak yang ia maksud.
"Hem, dia sangat mirip denganku, 'kan?" Tanya Hanni menyinggung. Seketika hati Kyungsoo teriris dengan pernyataan dari Hanni tersebut.
"Berapa umurnya?" Tanya Kyungsoo ragu.
"6 bulan." Jawab Hanni santai.
Berarti bisa saja mereka telah menikah selama 2 tahun terakhir, pikir Kyungsoo melayang.
"Tapi, dia tidak mirip appa-nya." Balas Kyungsoo angkuh.
Hanni hanya mengalihkan pandangannya ke seantero sudut ruangan cafe sambil mengulum senyum. "Memangnya, siapa appa-nya Seohyun?" Tanya Hanni skakmat.
..
.
.
.
.
.
.
TBC~
HAH LU! Siapa appa-nya Kyung? Siapa hayooo!
Mungkin satu chap lagi ini cerita bakalan tamat. Tunggu ya readers(=^-ω-^=)
Gumawo, mianhae, saranghae❤
![](https://img.wattpad.com/cover/47606035-288-k192152.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Moment [D.O FanFiction]
Romance"That moment, make me wanna to love you. but, I cann't. I know, I'm a stupid boy which love you in alone" "That moment, make me wanna to save you in my hug-warm." "That moment, I can't explain. because... I really love you." cast: *Do Kyungsoo *O...