Aku bagaikan perahu yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan dilaut. Sedangkan kamu adalah samudera. Aku tidak bisa mengapaimu, karena aku perahu nelayan yang rapuh dengan ombak yang menghadang jalanku untuk menggapai samuderamu...*
Sehun mengerjapkan matanya, ia sama sekali belum merasakan mengantuk ketika jam menunjukan jam 5 pagi. Sedetik pun tidak dipergunakannya untuk beristirahat. Ia terlalu gelisah dengan pikirannya yang tak karuan.
Apakah dia ayah dari bayi yang dikandung Jennifer?
Itu, hanya itu inti pokok masalah dari rusaknya sistem otak Sehun yang tidak menggerakannya untuk tidur. Apalagi inti masalah yang dihadapi ya tersebut menyangkut Hanni, yeoja yang ia cintai.
Ingin sekali Sehun membuktikan kalau janin yang berada di kandungan Jennifer bukanlah anaknya kepada Hanni. Karena, ia tidak merasa hal yang sangat tidak diinginkannya terjadi dan bisa dibilang hal yang terkutuk bagi Sehun itu benar-benar tidak terjadi.
Kala itu, Sehun tengah bersama Jennifer di bar-nya Jonson. Entah kenapa ketika ia meneguk wine kedua kalinya ia merasa mabuk kepayang yang luar biasa kala itu. Seingatnya, ia sangat kuat akan minuman keras. Apalagi wine, ia bisa menghabiskan belasan gelas dan sama sekali tidak memabukannya. Tapi, kala itu berbeda. Ia sangat mabuk, sangat amat mabuk lebih tepatnya. Hingga namja itu baru tersadar di pagi hari disebuah kamar hotel dengan pakaian yang tidak terbalut lagi disetiap inci badannya. Entahlah, pelaku yang lebih tepat disalahkan kali itu adalah Jennifer.
Sehun mengerang keras. Mengingat hal yang sengaja ia ingin lupakan itu terulang lagi.
*
Hanni masih berada dibawah lingkupan selimutnya. Dingin. Hal itu yang terus Hanni rasakan bila melewati musim dingin seperti ini.
"Kenapa kau malas sekali, Hanni-ya! ckck" Decak Kyungsoo yang entah dari kapan masuk kedalam kamar milik Hanni dengan sebuah nampan digenggaman kedua tangannya.
Seketika, Hanni bangun sambil mengucek-ngucek matanya dan mencoba bersandarkan diri. Duduk dan menatap Kyungsoo yang melontarkan senyum khas berbentuk hatinya itu.
"Sudah bangun?" Kyungsoo meletakan nampan yang tadi berada di tangannya keatas nakas disamping kasur tidur Hanni. Kyungsoo kali ini bertikah layaknya seorang ibu bagi Hanni. Hanni tertawa kecil saat melihat Kyungsoo yang sudah duduk disamping tempat tidurnya sambil terus menerus mengeluarkan senyum khas-nya.
"Bagaimana? Tidurmu nyenyak?" Tanya Kyungsoo lembut dengan sinar matanya yang tampak bersinar dibalik mata bulat indahnya itu.
"Em.." Jawab Hanni singkat sambil mengangguk kepalanya. Setelah itu Kyungsoo tertawa kecil.
"Yak! Bagaimana kau bisa meminum sepuluh kaleng beer dalam satu malam, Hanni-ya? Ckck apa kau ada masalah, hem?" Tanya Kyungsoo dengan sudut wajah yang dibuat sedemikian rupa menjadi wajah yang menunjukkan kekhawatiran.
"Anni, opsoeyo." Sangkal Hanni. Ia terpaksa berbohong kepada Kyungsoo, ia tidak ingin dimarahai habis-habisan oleh namja itu karena kecerobohannya mengambil keputusan kembali kepada Sehun dan disakiti untuk kedua kalinya.
"Guerae?" Tanya Kyungsoo memastikan. Ia tahu, bahwa Hanni sekarang sedang berbohong kepadanya.
"Anni!" Jawab Hanni. Membentak dan langsung mengambil nampan yang tadi diletakkan Kyungsoo diatas nakas dan memakan makanan yang berada diatasnya. Spaggheti kimci, kesukaannya.
*
"Kau ada waktu hari ini?" Tanya Kyungsoo setelah Hanni menghabiskan sarapannya.
"Tidak. Ingin berjalan-jalan bersamaku?" Usul Hanni. Tiba-tiba Hanni kebingungan dengan raut wajah Kyungsoo yang berubah menjadi cemberut. Melihat Kyungsoo seperti itu, Hanni merasa bersalah seketika. "Wae guerae?" Tanya Hanni hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Moment [D.O FanFiction]
Romance"That moment, make me wanna to love you. but, I cann't. I know, I'm a stupid boy which love you in alone" "That moment, make me wanna to save you in my hug-warm." "That moment, I can't explain. because... I really love you." cast: *Do Kyungsoo *O...