22. First Snow.

410 31 0
                                    


LONG CHAPTER!

-----------------

Yang benar saja yeoja itu? Setelah berhasil mengambil hatiku dan mengeluarkan ketakutanku dalam melakukan suatu hubungan, sekarang ia memintaku untuk menjauhinya? Shiroe, Hanni-ya!

Siapa yeoja itu? Lihat dari wajahnya seperti aku mengenalnya ketika di masa lalu. Tapi, siapa?

*

"Kau sudah sadar?" Tanya Kyungsoo ketika melihat kedua kelopak mata indah Hanni mencoba untuk membuka.

"Oeh..." Hanni berusaha membuka matanya dengan perlahan. "Aku dimana, Kyungsoo-ya?" Tanya Hanni, ia sekarang merasa asing dengan tempat berbaringnya sekarang dan terdengar bahwa disini sangat ramai orang berlalu-lalang.

"Di rumah sakit, tepatnya di UGD. Aku menunggumu sadar." Balas Kyungsoo dengan senyuman khas berbentuk hatinya itu.

"Apakah aku merepotkanmu? Pasti kau menungguku lama sekali." Tanya Hanni khawatir.

"Tentu tidak, Hanni-ya. Oeh, kau sudah ingin pulang?" Kyungsoo melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 2 pagi. "Tadi aku sudah bilang omoni jika kau berada disini." Jelas Kyungsoo yang sekarang melihat wajah lesuh Hanni. "Hem, Hanni-ya besok kau jangan pergi bekerja, ne? Kau istirahat saja di rumah." Timpal Kyungsoo lagi.

"Wae?" Jawab Hanni yang berusaha mengubah posisi baringnya menjadi posisi duduk.

"Istirahat saja, besok aku akan ke kantormu dan mengijinkanmu. Bukankah kita ingin pergi ke Jeju bersama?" Kyungsoo menampakkan senyum jahilnya ketika melihat muka Hanni terkejut menatapnya.

"Je-jeju? Darim-darimana kau tau?" Tanya Hanni.

"Hanni-ya, hal apa yang aku tidak ketahui tentangmu, oeh?" Kyungsoo mengacak-acak rambut Hanni dari pucuk kepala yeoja itu. Sedangkan Hanni hanya bisa mem-pout-kan bibirnya kesal. "Kajja! Kita pulang!" Kyungsoo mengulurkan tangan kirinya berharap Hanni akan membalas rangkulan tangannya. Ya! Ia membalasnya. Kyungsoo pun menghiasi wajahnya dengan penuh senyum dan mempererat genggaman tangan dari Hanni. "Kajja!"

*flashback*

"Ada apa, Baek?"

"Ayolah, Kyungsoo! Aku hanya ingin kau mensponsori konserku!"

"Konser?"

"Ya, aku sekarang penyanyi terkenal! Kau tidak tahu? Memangnya kau tinggal di hutan ya, Kyungsoo? Sampai-sampai penyanyi terkenal sepertiku kau tidak mengetahuinya? Aku ini temanmu atau bukan, sih?" Mulut Baekhyun tidak ada duanya ketika cerewet >_<

"Mian, Baek. Aku terlalu sibuk hingga tak sempat membuka internet atau televisi! Jadi, apa akan menguntungkan bagi perusahaanku jika aku mensponsori konsermu?"

"Bukannya kau ada resort di Jeju, 'kan? Kau bisa mengundang para penonton setiaku tidur di resortmu itu dan pastinya kau akan mendapatkan keuntungan yang besar!"

"Benar juga. Besok kau datang lagi kesini dan tanda tangani kontraknya." Perintah Kyungsoo.

"Baiklah." Baekhyun sudah bersiap untuk meninggalkan tempat duduknya, tapi ia mengingat sesuatu. "Apakah kau benar-benar tidak tahu bahwa aku akan mengadakan konser di Jeju?" Tanya Baekhyun menyelidiki yang dibalas dengan anggukan dari Kyungsoo. "Apakah Hanni belum memberikanmu tiket konsernya? Tapi... ya sudahlah, kau pinta saja ke dia, ne? Aku mau latihan untuk konserku itu dulu. Annyeong!" Baekhyun benar-benar meninggalkan Kyungsoo. Di ruang Kyungsoo itu tampak sepi dengan keadaan Kyungsoo yang masih diam entah memikirkan apa.

Benar juga? Aku tidak ada memberi kabar sekalipun dengan Hanni beberapa hari ini.

*flashback end*

Love Is Moment [D.O FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang