11. My Right Hand.

498 32 2
                                    


"Nuguseyeo?" Tanya Hanni kepada namja yang sekarang duduk disampingnya.

"Aku Junmyoen. Kim Junmyoen." Namja itu memberikan tangannya dan juga tersenyum menatap Hanni.

"Nan Park Hanni imnida." Hanji Membalas tangan namja itu dan mereka pun bersalaman. "Aku tidak begitu mengenalmu. Kau dari kelas mana?" Tanya Hanni penasaran.

"Aku kakak kelasmu. Kelas 3-A." Jelasnya. "Biasanya teman-temanku memanggilku Sudu (artinya: cacar air) karena ketika aku kelas 1 aku mengidap penyakit itu. Aneh kan?" Hanni tertawa mendengar pernyataan dari namja itu.

"Hahaha aneh sekali. Ya, aku sempat mendengar nama Sudu dari kawan sekelasku. Ia bilang bahwa orang yang bernama Sudu itu sangat tampan." Sekarang Hanni merasa baikan karena namja itu dan ia sudah berhenti menangis.

"Benarkah? Aku juga merasa seperti itu." Ucap namja yang bernama Junmyoen itu kepedean.

"Hahaha bolehkah aku memanggilmu Suho saja?" Tanya Hanni tiba-tiba, sontak namja itu terkejut dan melihat Hanni yang tersenyum menatapnya. Senyumannya, gumam namja itu dalam hati.

"Terserahmu saja, Hanni-ssi. Memangnya apa arti dari 'Suho'?" Tanya namja itu heran.

"Daripada Sudu mendingan Suho, kan?" Jawab Hanni singkat.

Namja itu pun mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh Hanni kepadanya. "Baiklah, kedengarannya bagus, Hanni-ssi." Jawab namja yang sekarang dipanggil Hanni dengan nama Suho itu sambil menampakkan senyumnya.

*flashback end*

"Apakah ini tempat kerjamu?" Tanya Suho yang sekarang memberhentikan mobilnya didepan perusahaan Hanni.

"Ne, aku keluar dulu. Gumawo." Jawab Hanni sambil keluar dari mobil Suho dan segera berlari menuju kantornya.

*

Sekarang Hanni memberhentikan lariannya, karena ia sudah sampai diruangan kerja miliknya. Segera ia merapikan rambutnya yang berantakan tadi, karena habis berlari. Sekarang Hanni duduk manis. Ia pun membuka laptopnya. Ia ingin seolah-olah bekerja ketika dilihat oleh bujangnim baru itu.

Tak lama saat itu, Myungsoo pun masuk kedalam ruangan Hanni. "Ketua Park, isoyoe?" Myungsoo pun menyadari kedatangan Hanni.

"Ne. Bagaimana dengan bujangnim baru itu? Apakah ia sudah menanyai tentang keberadaanku?" Tanya Hanni.

"Ani, Kim bujangnim baru saja datang. Berutung sekali kau, Ketua Park!" Hanni pun tersenyum puas setelah mendengarkan apa yang dikatakan Myungsoo.

"Baiklah, aku akan mengunjungi kantornya hanya untuk menyapanya. Setelah itu,.aku kerumah sakit lagi, ne?" Tanya Hanni sambil melangkahkan kakinya pergi keluar ruangan itu.

*

"Bujangnim, ada yang ingin bertemu denganmu. Apakah aku langsung menyuruhnya masuk?" Tanya Sekretaris bujangnim itu.

"Baiklah." Ucap bujangnim itu diiringi langkah sekretarisnya menuju keluar ruangan itu.

"Annyeong haseyo, Kim bujangnim," Hanni pun menundukkan badannya 90° kearah kursi yang sekarang diduduki oleh bujangnim barunya. Tapi, kursi itu menghadap kebelakang tepatnya menghadap jendela. Tampaknya, ia sedang memandang sesuatu diluar, gumam Hanni.

"Nugu?" Tanya bujangnim itu masih dalam keadaan membelakangi Hanni.

"Na Park Hanni imnida. Ketua keuangan dan karakteristis disini." Jawab Hanni. Bujangnim itu pun memutarkan kursinya. Menghadap muka Hanni. Hanni sontak terkejut dengan apa yang dilihatnya sekarang. Seorang namja yang ia kenal sedang duduk dibangku bujangnim-nya.

Love Is Moment [D.O FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang