"Selamat malam, Hanni-ya!" Sapa Kyungsoo dan mendekatkan wajahnya ke Hanni sekarang mereka bertatapan. Jantung mereka saling terpacu satu sama lain.menenggelamkan pikiran-pikiran yang lain dan saling menatap orang yang kini berada dihadapannya.Kyungsoo menghantar Hanni pulang. Setelah, acara minum dan makan ayam di atap apartement-nya sudah berakhir. Kyungsoo yang melihat Hanni banyak minum tadi, tersirat perasaan was-was kepada yeoja itu. Ia pun berniat menghantar Hanni pulang ketika jam tangannya sudah menunjukkan jam 10 malam.
Mereka masih menatap. Sesekali Kyungsoo menampakkan senyumnya kepada Hanni. Tapi, Hanni yang tampaknya masih dalam naungan alkohol hanya bisa berfikir apakah namja itu memperlihatkan senyum-nya atau smirk-nya kepada yeoja ini. Kyungsoo mendekatkan wajahnya kepada Hanni. Hanni yang sadar atas perlakuan Kyungsoo hanya bisa menatap mata Kyungsoo yang hanya berjarak 5cm dari dirinya, hanya bisa menunjukan ekspresinya terbelalak tidak percaya. Menahan nafas dalam-dalam. Sedangkan Kyungsoo, dengan halusnya ia menghebuskan nafasnya yang membuat yeoja itu dapat merasakan nafas namja itu. Hampir 2 menit mereka diam dan hanya bisa menghirup nafas mereka yang keluar secara bersamaan. Tetapi, tidak ada hal yang lebih dari itu. Mereka hanya menatap. Menatap satu sama lain.
Igeo mwo-ya? Jika kau ingin menciumku. Cium saja! Jangan membuat jantungku tidak terkendali seperti ini! Gumam Hanni dalam hati.
Aku tidak bisa menciumnya. Itu tidak mungkin terjadi. Ayolah Kyungsoo! Kuatkan dirimu! Tapi ipsul, noe ipsul... gumam Kyungsoo dalam hati.
Mereka hanya dapat berbicara di dalam hati mereka saja. Tanpa ada seseorang yang tau. Sungguh, sebenarnya mereka sangat tersiksa dengan keberadaan ini. Tentang persahabata, janji, dan taruhan yang baru saja mereka buat itu. Wah! Mereka mengotori pikiran mereka masing-masing!
"Pastikan kau membayar 10jt won kepadaku, Hanni-ya." Bisik Kyungsoo di telinga Hanni. Ia hanya bisa melakukan ini, ia harus kuat menahan hawa-hawa yang ada dalam tubuhnya.
Mwo? Itu saja gumam Hanni lagi, dalam hati kecilnya.
"Sebaiknya kau yang mempersiapkan uang itu sekarang, Kyungsoo-ya!" Jawab Hanni. Sekarang wajah mereka menjauh. Dan, Hanni langsung berlari memasuki rumahnya.
*
Seminggu telah berlalu ini adalah jadwal dimana Kyungsoo akan melakukan operasinya. Kyungsoo mempersiapkan dirinya secara mantang baik fisik maupun mental. Operasi yang ia lakukan membutuhkan perwatan inap 2 hari. Jadi, ia akan melimpahkan pekerjaannya kepada sekertarisnya.
Kyungsoo berjalan menuju sebuah ruangan yang penuh dengan pakaian yang bergantubg disisi kanan dan kiri ruangan itu. Terdapat banyak kemeja dan jas. Sedangkan baju kasual-nya ia simpan di lemari pakaian yang ia letakkan di ujung ruangan yang berupa terowongan penuh dengan baju ini. Ia memasuki baju yang ia butuhkan ketika akan menginap di rumah sakit nanti di dalam tas backpack-nya. Tak banyak memang ia memasukkan baju yang ia perlukan dalam backpack-nya itu. Jadi terasa ringan ketika ia memakainya.
Ding... ding...
Ponsel Kyungsoo berbunyi, menandakan ada sebuah pesan masuk kedalam kotak pesannya itu.
From: Hanni.
Apakah kau siap?Kyungsoo segera membalas pesa yang dikirim oleh Hanni.
To: Hanni.
Guerae. Jangan khawatir.From: Hanni.
Apa perlu aku temani, Kyungsoo?Cih, kau kira aku anak kecil apa? Gumam Kyungsoo dalam hati.
To: Hanni.
Sudah kubilang, jangan khawatir.From: Hanni.
Haruskah aku melihatmu setelah operasi saja?To: Hanni.
Tentu saja boleh.Kyungsoo langsung beranjak dan mencari kemeja untuk ia pergi ke rumah sakit. Ia memilih kemeja berwarna biru bermotif kotak-kotak dengan baju kaos biru tua yang melapisi dalamannya. Kemeja itu dibiarkannya terbuka bagian kancingnya. Ia memakai jeans biru donker dan sepatu yang senada dengan jeans-nya. Begitu tampan. Ia pun siap menancapkan gas mobilnya sekarang menuju rumah sakit.
*
Ku harap ia tidak merengek sebelum memasuki ruang operasi, ucap Hanni dalam hatinya.
Ia sangat mengenal namja yang bernama Kyungsoo itu, namja itu sangat penakut dengan namanya jarum suntik. Pernah ketika Hanni mengajak Kyungsoo untuk mendonorkan darah, tapi Kyungsoo beralasan sakit perut dan mau pulang padahal ia sudah berhasil memasuki pintu ruangan untuk mendonorkan darah itu tapi, setelah itu balik lagi karena alasan konyolnya itu.
Tok tok..
"Masuklah!" Suara ketukan pintu yang berasal dari luar ruangan Hanni berhasil membuat lamunannya tadi berakhir sekejap mata.
"Hanni-ya, kau sudah makan siang?" Tanya Suho yang memasuki ruangan Hanni.
"Ajik, bujangnim. Apakah aku tidak terlalu keterlaluan membiarkan mu masuk keruanganku. Seharusnya aku yang menghampirimu sebagai bawahanmu." Hanni merasa tidak nyaman karena sikap Suho yang selalu menemuinya diruangannya. Ia takut rekan kerja-nya berkomentar hal yang tidak benar.
"Gwenchana, Hanni-ya. Anggap saja aku sedang berusaha ingin mendekatimu sekarang." Balas Suho yang menampakan senyum indahnya kepada Hanni. Sedangkan Hanni, masih terpatung dalam diam. Tidak percaya dengan kata-kata yang dengan mudahnya dilontarkan oleh mulut seorang Suho.
"Oeh... oeh, kau sangat pandai bercanda Suho-ssi." Jawab Hanni disertai tawaannya.
Suho menarik tangan Hanni gang sekarang berada di hadapan wajahnya. Memegang jari-jari Hanni dengan lembut. Hanni yang mendapat perlakuan itu hany bisa mengangakkan mulutnya.
"Aku serius, Hanni-ssi." Sekarang tatapan mereka bertemu. Hanni mencari celah kebohongan dari dalam mata Suho. Tapi, nampaknya namja itu bersungguh-sungguh atas ucapannya. Sekarang Suho memeluk Hanni dalam pelukannya. "Aku sudah lama mengagumimu Hanni, ketika pertama kali kita bertemu, ketika aku melihat satu-satunya yeoja yang sangat cantik ketika ia menangis, satu-satunya yeoja yang kulihat yeoja itu juga memiliki senyum yang sangat indah dengan matanya yang masih berkaca-kaca menahan air matanya, satu-satunya yeoja yang memangilku dengan nama yang kau buat, Suho.Hanya dirimu." Suho mempererat pelukannya. Hanni hanya bisa membesarkan matanya tidak percaya.
*
"Kyungsoo, efek samping dari operasi ini adalah tanganmu akan sedikit kaku." Jelas Dokter Gong. Sekarang Kyungsoo sedang mendiskusikan masalah apa saja yang akan di terimanya dalam operasi ini.
"Apakah aku tidak bisa bermain piano lagi?" Tanya Kyungsoo sambil menunjukkan muka memohonnya kepada Dokter Gong, supaya Dokter itu dapat mengatakan "iya".
"Mungkin..."
TBC
Annyeong! Para readers dan sekalian chingguku!
Bagaimana? Seru?
mian, kalau banyakkkk typo, karena ini adalah suatu penyakit akutku (′ェ')
gumawo, sudah menyempatkan waktu kalian untuk membacanya. (`∀´)Baca juga FF ku yang lainnya: The Delegation.
Vote juseyo~
Commet juseyo~
Saranghae❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Moment [D.O FanFiction]
Romance"That moment, make me wanna to love you. but, I cann't. I know, I'm a stupid boy which love you in alone" "That moment, make me wanna to save you in my hug-warm." "That moment, I can't explain. because... I really love you." cast: *Do Kyungsoo *O...