10. Because You.

553 30 1
                                    


"Jari-jari Kyungsoo mati rasa. Saraf-saraf jarinya sekarang dalam bahaya. Mungkin bisa terjadi hal yang sangat fatal." Jelas Dokter Gong sambil melihatkan grafik tangan Kyungsoo. "Lihat, beberapa jarinya ada juga yang patah. Mungkin, ketika kejadian yang kau cerita tadi, ia tidak merawat jari-jarinya dengan baik." Jelas Dokter Gong kembali.

"Jadi apa yang harus kita lakukan dengan jari-jari itu, Dok?" Tanya Hanni parau.

"Dia harus segera di operasi." Saran Dokter Gong.

*

Hanni berjalan menuju kamar Kyungsoo dengan gontai setelah mendengar pernyataan Dokter Gong yang masih tergiang-giang di pikirannya. Ia melimpahkan semua yang terjadi pada Kyungsoo adalah salahnya. Ia merasa ia selalu menjadi masalah bagi Kyungsoo.

Ketika sampai di depan pintu. Ia melihat Kyungsoo sedang berbicara dengan Sekretarisnya. Mungkin, membicarakan soal pekerjaan, pikir Hanni. Ia pun tidak berniat untuk mengacaukan pembicaraan Kyungsoo dengan sekretarisnya itu dengan menyelonong masuk kedalam. Ia pun menunggu keluar dan duduk di tempat duduk yang khusus disediakan rumah sakit itu. Matanya terpejam sejenak dan tak.disangka butiran air mata telah membasahi pipinya.

Tidak lama setelah Hanni mengeluarkan air matanya. Keluarlah sekretaris Kyungsoo. Hanni langsung embungkukkan badannya ketika berhadapan dengan sekretaris Han itu. Dan segera masuk kedalam kamar Kyungsoo. Saat ia masuk, tangan kanan Kyungsoo sedang berusaha menggapai gelas. Dan...

Bruk...

Gelas yang berisi air itu pecah dan membuat air tumpah kemana-mana. "Mianhae, Kyungsoo-ya. Ini semua salahku." Hanni pun langsung memungut serpihan kaca gelas itu. Supaya, tidak ada yang mengijaknya dan membuat kaki terluka.

"Mwo? Memangnya kau salah apa, Hanni-ya?" Tanya Kyungsoo bingung mendengarkan apa yang dikatakan oleh Hanni.

"Karena aku, kau menjadi seperti begini." Hanni pun tak tahan untuk mengeluarkan air matanya.

"Wae? Kenapa sekarang kau menangis?" Kyungsoo tambah bingung ketika mendengarkan isakkan Hanni. Hanni pun pergi keluar dan segera membuang serpihan kaca itu dengan matanya yang sembab.

Tak lam kemudian Hanni pun kembali dengan air mata yang tidak ada satupun di pipinya lagi. "Aku tidak menangis." Jawab Hanni tersenyum dan langsung duduk disamping tempat tidur Kyungsoo. Kyungsoo masih terduduk disana memerhatikan tingkah laku Hanni yang menurutnya sangat aneh. "Apa kau haus?" Tanya Hanni tiba-tiba.

"Anniyeo, aku lapar." Jawab Kyungsoo. "Katanya kau akan membuatkan sup buntut untukku?" Tanya Kyungsoo sambil mengingatkan. Sekarang Hanni tertawa lepas akan pertanyaan Kyungsoo.

"Setelah kau pulang dari rumah sakit, aku akan membuatkan sup buntut spesial untukmu, live dirumahmu, Kyungsoo-ya!" Hanni pun tersenyum memandang Kyungsoo yang tampaknya tak sabar untuk mencicipi sup buntut bikinan yeoja itu.

Being deeply love by someone gives you strength; loving someone deeply gives you courage.
(Lao Tzu)

*

"Kemana ketua Park, EunHa?" Tanya Myungsoo. Tampaknya namja itu sangat panik.

"Wae-yo?" Tanya EunHa heran melihat raut wajah Myungsoo.

"Kau tau? Ada bujangnim baru."

"Terus apa masalahnya?" Tanya EunHa santai.

"Ia ingin bertemu dengan Ketua Park, EunHa!" Myungsoo pun gerah dengan sikap tidak peduli EunHa.

"Yak! Wae? Kenapa kau tak bilang daritadi!" EunHa pun sekarang terkejut akan pernyataan Myungsoo.

Love Is Moment [D.O FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang