5. Again, You Cry in My Arm.

551 39 0
                                    

11 P.M. TKS

"Kyungsoo-ya!" Sekarang mereka ada dikamar Hanni sambil meminum soju. Tampaknya Hanni betul-betul mabuk sekarang.

"Oeh, mwo?" Kyungsoo masih tersadar, karena dia tak ingin mabuk di kamar seorang yeoja walaupun itu sahabatnya sendiri dan walaupun ia juga sering kesini.

"Aku mau menceritakan suatu kisah lagi, Kyungsoo-ya!" Rengek Hanni dalam pengaruh alkoholnya.

"Mwo? Lagi? Ini sudah malam Hanni-ya! Aku besok harus berkerja!" Kyungsoo tersadar bahwa hampir 4 jam ini dia hanya menemani yeoja itu. Yeoja itu meronta, memelas sambil memegang tangan Kyungsoo erat.

"Gwenchana, Kyungsoo-ya! Aku hanya sedikit kesepian disini sendiri! Jebal! Dengarkan kisahku ini!" Rengek Hanni sambil mengenggam tangan Kyungsoo dengan erat. Ya, benar. Hanni memang sendirian dirumahnya ini, karena kedua orang tuanya pergi bersama oppa Hanni mengunjungi Halmoeni di Busan yang sedang sakit.

"Kau tampak mengalami sesuatu yang buruk Hanni-ya. Noe gwenchana?" Kyungsoo benar benar khawatir dengan keadaan Hanni yang sekarang tidak 100% sadar karena pengaruh alkohol.

"Kyungsoo-ya! Ketika aku dipanggil ke ruang Sajang-nim aku malah di marahi habis-habisan karena pelanggan yang memesan baju pengantin dari Jeju itu memperotes dengan design baju yang kuberikan. Padahal ia akan mengadakan resepsi di tepi pantai tapi, malah meminta baju yang feminim menampakan pahanya. Ak.. ku.. ha..nya khawatir... haha Tapiii, tak pantas nampaknya jika aku mengkhawatirkan hal tersebut." Sekarang Hanni tertawa miring sambil menyeka air matanya jatuh. "Otthoeke? Otthoeke, Kyungsoo-ya?" Sekarang Hanni benar-benar menangis.

Kyungsoo hanya mendengarkan kisahnya dengan diam dan seksama. Ketika pipi yeoja itu dihabisi oleh air mata. Air mata yang bisa membuat namja itu lemas tak berdaya. Tak tahan untuk memeluk yeoja itu didalam pelukkannya.

"Hhhh... Kyungsoo-ya, aku tidak salahkan? Tapi, kenapa aku yang malah dibentak oleh Sajang-nim? Kenapa tidak pelanggan g** itu yang dibentak?" Kyungsoo terdiam mendengar semua yang dikatakan oleh Hanni. Ia memang terbiasa dengan Hanni jikalau ia sudah mabuk, semua yang ada dihatinya, baik itu sakit atau pun senang... selalu ia ceritakan pada Kyungsoo.

"Anniyeo, kau selalu benar dimataku, Hanni-ya" Jawab Kyungsoo lembut sambil tersenyum melihat Hanni.

Isakkan Hanni makin kuat karena teringat ketika dibentak oleh Sajang-nim nya tadi dikantor. Kyungsoo yang tak tahan melihat yeoja yang disayangi nya menangis, langsung menarik tangan yeoja itu kepelukan hangatnya.

"Oeh..." Hanni sedikit tersadar ketika ia menyadari telah dipelukkan Kyungsoo. Aroma dari namja itu, pelukkan namja itu, usappan tangan yang berada di punggungnya dari namja itu, sangat nyaman. Ya, sekarang Hanni kenyamanan dipelukkan Kyungsoo. "Kyungsoo-ya?" Tegur Hanni yang masih berada dipelukkan Kyungsoo.

"Oeh." Sahut Kyungsoo singkat.

"Apakah kita akan terus berteman,.walaupun salah satu dari kita sudah menikah?" Tanya Hanni yang membuat Kyungsoo terkaget dan langsung melepaskan pelukkannya.

"Kau bercanda, Hanni ya?" Sekarang Kyungsoo menatap Hanni dengan menampakkan senyuman khasnya yang berbentuk hati itu. "Until I'm not in this planet again. I always be your friend, Hanni-ya!" Sekarang Kyungsoo membenarkan rambut yang menutupi mata dan wajah cantik yeoja itu.

"Hem, nado." Balas yeoja itu sambil menampakkan senyum manisnya.

I believe that two people are connected at the heart, and it doesn't matter what you do, or who you are, or where you live, there are no boundaries or barries if two people are deatinied to be together.
-Julia Roberts-

*

1 P.M. TKS

Hanni dan Kyungsoo sekarang sedang menikmati sup buntut kesukaan Kyungsoo di restoran sup buntut yang terkenal di Korea Selatan. Karena ini jam makan siang makanya ia mengahabiskan waktu berdua bersama untuk lunch.

"Kyungsoo, kau jangan lupa besok!" Hanni tersadar akan sesuatu yang ingin benar-benar diberitahunnya kepada Kyungsoo.

"Besok? Ada apa?" Kyungsoo sekarang binggung dengan apa yang dikatakan Hanni.

Hanni mem-pout bibirnya. Namoe kyeopta lirik Kyunsoo secara tak sengaja melihat Hanni melakukan hal tersebut dan dengan secepat kilat memasukkan nasi yang tadi ada disendok nya yang kini nasi itu telah ditelan olehnya.

"Kau pasti mengingatnya, Kyungsoo-ya!" Kata Hanni sambil tersenyum girang dan sambil memasukkan nadi yang tadi berada di sendok kedalam mulutnya. Kyungsoo hanya menggaruk-garuk kepalanya yang tak sebenarnya tak gatal. Tapi, ia merasa kebinggungan.

*And, the tommorow.. the day of accident..

Tit tit tit~

Suara alarm dari ponsel namja itu berbunyi, padahal ia tidak memasang alarm tadi malam. Setelah ia melihat layar ponselnya yang bertulikan 'Hanni's Birthday' barulah ia tersadar akan sesuatu yang dikatakan oleh Hanni semalam ketika sedang menikmati sup buntut.

Oeh, jadi ini maksudmu, Hanni-ya? Akan kubuatkan kado spesial yang tak pernah kau lupakan seumur hidupmu.

TBC

Chinggu-ya! Cerita ini agak sedikit pendek kan? Ya, aku aku sedikit dalam mood yang tak baik kali ini. Aku terkena flu ╭(╯ε╰)╮ sudah beberapa hari ini tak henti-hentinya flu ku menjalari tubuhku ini. Kalau kalian ingin membuatku senang, berilah aku vote atau comment berhargamu, ne? Gumawo chinggu-ya!ヽ('▽`)/

Sarangheyeooo

Love Is Moment [D.O FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang