Empat orang berjalan di tengah kota diiringi dengan tatapan aneh para penduduk. Yang satu adalah seorang gadis loli yang mengenakan pakaian seorang kembang desa, yang satu adalah gadis paruh baya yang menggunakan kimono, yang satu lagi adalah seorang perempuan yang berpakaian bagai ninja, dan ada juga seorang laki laki tinggi besar yang berwajah tampan.
Tapi, semua penduduk itu tidak memperhatikan mereka. Melainkan siapa yang memimpin mereka.
Seorang laki laki tinggi yang mengenakan kaus dan celana hitam yang ditutupi oleh jubah yang bagian belakangnya panjang sebetis. Laki laki itu mengenakan Topeng putih rata yang hanya memperlihatkan mata merah tajamnya dari balik satu buah lubang di mata kanan.
Tatapan para penduduk bukanlah tatapan kekaguman. Melainkan tatapan kengerian. Mereka takut dengan para pendatang itu. Sejak pertama kali kota Kartaja didirikan, tidak pernah sekalipun mereka kedatangan tamu yang seperti ini.
Mereka adalah para anggota Bloody Rose.
Bloody Rose adalah sebutan bagi sebuah kelompok petarung yang berjumlah 4 orang, sekarang sudah bertambah satu jadi 5 orang, yang memiliki kemampuan yang luar biasa. Sayangnya mereka menggunakannya untuk mencuri dan merampok.
Dan yang mereka rampok bukan orang biasa. Mereka hanya merampok para petinggi negara yang dianggap sewenang wenang terhadap kekuasaannya.
Kelihatannya mereka adalah orang yang baik. Bahkan mereka memberikan sebagian hasil kerja mereka pada orang miskin. Namun, tidak begitulah kenyataannya.
Munurut rumor yang beredar, Bloody Rose tidak segan segan membunuh jika perlu. Dan mereka baru saja membuat keributan di desa Ruala 3 hari yang lalu.
Insiden itu makin mencoreng nama mereka.
Tidak ada yang tahu siapa mereka sebenarnya. Yang mereka tahu, setiap anggota Bloody Rose dipanggil menurut sebuah julukan. Ninja Girl, Cold Hearted Snow White, Bad Blood, sang pemimpin Red Eyed Black Reaper, dan yang baru bergabung, Country Girl.
Bahkan seorang anggota yang baru bergabung saja sudah dapat membuat salah satu Knights of Rounds sekarat.
Kelima orang tersebut berjalan menuju sebuah tempat yang dinamakan Ruins of the Ancient.
Dengan sang pemimpin yang berjalan di depan, mereka segera menuju tempat itu.
Tapi, berhubung mereka tidak pernah ke kota sebelumnya, mereka tidak tahu seluk beluk kota ini. Dan setiap orang yang mereka tanyai pasti kabur atau memberikan petunjuk yang bahkan tidam membantu. Alhasil, mereka memutuskan untuk mencarinya sendiri.
"Haduh... sepertinya kita akan kerepotan kalau begini. Biar aku yang urus. Saka! Tutupi aku!" Ucap sang gadis ninja pada sang ketua.
Tanpa banyak omong, Saka menggunakan kemampuannya untuk membuat orang orang tidal bisa melihat gadis ninja itu. Dan selama itu, sang gadis ninja bertransformazi menjadi seorang gadis cantik yang sangat menggoda.
"Heeh... tidak buruk. Sepertinya itu lebih baik daripada rupamu yang sesungguhnya, Sakuraba." Ucap laki laki rambut merah.
Meski tidak terlihat bersenjata, namun Sakuraba masih menyimlan pisau tersembunyi di balik lengan bajunya. Dan ia melemparkannya pada laki laki itu. "Rasakan itu, Tetsuya!"
Tapi, Tetsuya menghindari pisau tersebut. Tidak hanya sampai di situ, ia juga menangkapnya dan melemparkannya kembali pada Sakuraba. Sakuraba terlambat merespons sehingga pipinya tergores.
Sakuraba marah besar. Ia melakukan gerakan ingin melempar lagi. Dan Tetsuya menyeringai seakan siap dengan apapun yang akan dilakukan oleh Sakuraba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora's 7 Trials
Fantasy<<Banyak typo terutama di chapter awal (1-5)>> Life is never flat... Sebuah premis yang memiliki banyak arti. Namun, apapun artinya, pasti menjurus pada satu hal yang sama. Hidup itu indah. Tidak perlu duduk berlama lama di depan televis...