"Eh?"
Saka dan kedua temannya yang berada di belakangnya kaget mendengar kata kata yang keluar dari mulut Julis. Bahkan dagu Yuki terjatuh.
"Ojou-sama, itu... maaf... apa yang anda maksud dengan pernyataan anda barusan?" Tanya Saka dengan nada sesopan mungkin. Tapi rasa kaget membuatnya tidak sesopan yang tadi.
"Aku benar benar bermaksud seperti itu. Aku ingin kalian berdua menjadi pemusik pribadiku!" Ucap Julis.
Sedang Saka diam dan berpikir, kedua gadis di belakangnya hanya bisa diam sambil menatap Saka dari belakang dengan tatapan khawatir. Mereka adalah orang biasa. Terlebih lagi mereka adalah seorang manusia yang sedang berada di negara bangsa lain. Jika saja mereka menolak perintah dari tuan rumah, apa yang akan terjadi pada mereka?
"Kami sangat menghargai permintaan yang mulia. Namun, dengan sangat menyesal saya mengucapkan kalau kami tidak bisa melakukannya."
Wajah senang Julis langsung berubah. "Kenapa? Apa karena kalian takut tidak dibayar? Tenang saja, aku akan membayar kalian sepuluh kali lipat dari orang yang mempekerjakan kalian sebelumnya." Ucap Julis masih belum menyerah.
"Kami masihlah para pemula. Sejujurnya, yang tadi adalah performa pertama kami di panggung. Selama ini, kami hanya berlatih secara pribadi tanpa mengasah kemampuan tim kami. Jadi, kami tidak yakin diri kami bisa memenuhi ekspektasi anda, Tuan putri..."
"Sudah berapa kali ku bilang jangan memanggilku dengan sebutan tuan putri!" Nada yang keluar dari mulut Julis tidak bersahabat.
"Maafkan saya, Julis-sama." Ucap Saka sambil menundukkan kepalanya. Saka jauh lebih tinggi daripada Julis. Jadi, meski ia menundukkan kepalanya, petap saja posisinya lebih tinggi daripada Julis.
"Aku akan membiarkan kesalahan kalian yang tadi. Tapi, sebagai gantinya, kalian harus bekerja untukku!"
"Itu..."
"TIDAK! Kau tidak boleh mengambil mereka, Ju-chan!"
Sebuah suara yang mereka kenal terdengar dari arah kiri tempat mereka berdiri. Seorang gadis pirang terlihat berlari lari kecil ke arah mereka.
"Celia-oneesama?"
Kali ini, Saka dan kawan kawan sesama Byrose makin kaget dengan panggilan Julis terhadap Celia.
Celia sampai di hadapan mereka beberapa detik kemudian. Gadis itu langsung melakukan inspeksi singkat kepada Saka, Yuki, dan Lumia. Setelah memastikan mereka tidak kenapa kenapa, gadis itu berpaling ke arah adiknya.
"Aku tidak akan membiarkanmu mengambil mereka. Aku adalah orang yang pertama kali menemukan mereka! Dan aku lebih berhak untuk menggunkaan jasa dan membayar mereka!" Ucap Celia berapi api.
Julis terlihat memandang kakaknya itu dengan raut wajah penuh persaingan.
"Aku tidak peduli! Yang penting, aku ingin membayar mereka dengan bayaran yang jauh lebih tinggi darimu. Aku kana mendapatkan merkea apapun yang harus kulakukan! Meski aku harus menjual diriku sendiri! Mereka sudah pasti akan membuatku memenagkan tahta!" Ucap Julis. Gadis tiu mengucapkannya dengan nada yang tidak kalah emosi dari kakaknya.
"Hey! Jaga ucapanmu! Jika putri kedua Imperium Alfheim menjual dirinya, mau di taruh di mana muka ayahanda?"
"Aku tidak peduli! Lebih baik aku melakukannya dibanding dengan membiarkan Imperium ini dipimpim oleh putri liar sepertimu!"
Ucapan Julis bagaikan tusukan tombak di dada Celia. Celia memilih untuk diam dan tidak berkata apa apa lagi pada adiknya yang sudah menatapnya dengan tatapan penuh permusuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora's 7 Trials
Fantasy<<Banyak typo terutama di chapter awal (1-5)>> Life is never flat... Sebuah premis yang memiliki banyak arti. Namun, apapun artinya, pasti menjurus pada satu hal yang sama. Hidup itu indah. Tidak perlu duduk berlama lama di depan televis...