Matanya menatap tajam ke satu arah. Tidak pernah sekalipun meninggalkan arah tersebut. Tidak peduli objek yang sedang ditatapnya tersebut sedang berjalan tidak tahu arah. Bahkan tidak satu detikpun tersisa untuk berkedip.
Fia masih tidak habis pikir kenapa Saka berbohong kepadanya. Terlebih lagi, dirinya terlalu bodoh untuk mempercayai hal tersebut. Sudah ribuan kali Fia dibohongi oleh lelaki itu. Tetapi, entah kenapa yang kali ini terasa jauh lebih buruk dari yang sebelumnya. Entah karena kali ini Saka berbohong akan masalah yang begitu penting, atau karena dirinya sudah tidak lagi kebal terhadap tipuan... Fia tidak tahu.
Dari dari delapan orang yang seharusnya hadir di ruangan tersebut, baru ada 5 orang yang hadir. Valeria, Saka, Yuna—yang selalu menempel kepada Saka seperti lem, Thorius, dan Jin Da Rae. Tidak diketahui dimana sisanya.
Pertemuan yang bertempat di ruangan serba guna Rusakala magic academy ini sudah seharusnya mulai sejak beberapa menit yang lalu. Karena banyak oknum yang terlambat, tidak heran kalau Saka uring uringan.
"Hey, Fia... kenapa dirimu ada di sini? Bukankah kamu tidak diundang ke sini?" Tanya Jin da Rae. Gadis itu memanggil Fia dengan sebutan tanpa sedikitpun kata kata honorofik.
Fia menandakannya sebagai isyarat kalau gadis itu mengatakanya sebagai seorang anggota Council. Meskipun wajahnya masih halus seperti biasanya.
Fia menunduk dengan hormat sebelum ia menjawab, "maafkan saya, Jin Da Rae-sama. Keberadaan saya di sini tidak lain hanya untuk memenuhi permintaan dari ketua saya, Valeria-sama." Ucap Fia dengan nada super sopan.
Jin Da Rae terlihat tidak puas. Hal itu terlihat jelas dengan kerutan yang muncul di antara kedua matanya yang tidak biasanya terlihat.
"Untuk apa? Bukankah seorang Council hanya diperbolehkan untuk membawa seorang lagi. Dan orang tersebut diharuskan menyandang gelar sebagai seorang wakil anggota Council? Dimana Erika?" Tanyanya.
Fia masih menunduk. "Saya tidak tahu, Jin Da Rae-sama. Valeria-sama memerintahkan saya untuk ikut bersamanya di hari ini. Saya sudah menanyakan alasannya." Ucap Fia.
"Dan alasannya adalah...?"
"Maaf tapi saya tidak boleh memberitahukannya, Jin Da Rae-sama." Ucap Fia. Gadis itu mengucapkannya dengan nada takut takut.
Fia bersikap seperti itu bukan karena menghormati. Secara pribadi, gadis itu tidak menyukai Jin Da Rae. Bukan karena gadis itu juga menyukai Saka, melainkan karena gadis itu tidak seperti gadis lainnya.
Sepanjang hidupnya, Fia tidak pernah menemui seorang lelaki yang memiliki wanita aneh di sekelilingnya lebih banyak dari Saka. Jangankan Valeria, seorang gadis yang memiliki latar belakang yang unik seperti Sakuraba dan gadis super kaya berlatarbelakang aneh seperti Yuna pun ada.
Dan Jin Da Rae adalah salah satunya.
Biasanya, ekspresi seorang wanita lebih mudah dibaca daripada seorang pria. Pengecualian terhadap Yuna tentunya. Tapi, berbeda dengan Jin Da Rae. Di permukaan, gadis itu terlihat seperti seorang putri yang tidak begitu mencolok dan selalu tersenyum kemanapun dan dimanapun.
Tapi, hal itu tidak sepenuhnya benar. Senyum yang dimiliki oleh Jin Da Rae seakan mengingatkan Fia akan sesuatu. Sesuatu yang gelap. Sesuatu yang pernah ditemuinya dan tidak ingin detemuinya lagi seumur hidupnya.
Buruknya, Fia tidak mengetahui apa itu. Yang dia tahu hanyalah fakta bahwa dirinya tidak nyaman ditatap oleh senyum palsu Jin Da Rae.
"Tenanglah, Da Rae. Dia bersamaku. Untuk sementara, aku lebih membutuhkannya dibanding dengan Erika."
Ucapan Valeria membuat hati Fia tenang. Dengan begitu, gadis itu tidak lagi harus berurusan dengan gadis aneh tersebut.
Tidak lama kemudian, semua hadirin hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora's 7 Trials
Fantastik<<Banyak typo terutama di chapter awal (1-5)>> Life is never flat... Sebuah premis yang memiliki banyak arti. Namun, apapun artinya, pasti menjurus pada satu hal yang sama. Hidup itu indah. Tidak perlu duduk berlama lama di depan televis...